"Dalam hidup, semua adalah kepastian dan satu-satunya yang pasti dalam hidup, adalah ketidakpastian"
-Tanpa Akhir-Semua diam saat melihat Jungkook turun dengan kemeja putih casual tanpa kerah, langkahnya melambat saat melihat semua menunduk, lelaki itu masih enggan bertanya, mengapa semua orang masih duduk disini? Bukankah tadi Somi mengajaknya untuk sarapan?
Mata Jungkook beralih menatap foto-foto yang tersebar di atas meja, lelaki itu menautkan kedua alisnya dan membungkuk hendak meraih salah satu foto.
"Jung sebaiknya jangan," cegah Jimin, Jungkook hanya menatapnya sekilas dan kembali pada foto itu, ia kini memegang sebuah foto dimana Taehyung tengah disekap, Jungkook tahu bahwa itu saat-saat Taehyung diculik.
Semua saling memandang, kali ini Jungkook meraih sabuah foto seorang pria berjas turun dari sebuah mobil.
"Orang kepercayaan kita datang tadi pagi, dan dia memberikan ini," jelas Jimin lagi namun Jungkook masih diam memunguti satu persatu foto tersebut.
"Hm, lalu?" tanya Jungkook dingin sambil masih menatap foto itu lekat, semua kembali saling berpandangan, merasa ragu, tentu saja, aura seorang Jeon Jungkook benar-benar terasa sekarang.
"L-lalu mereka mengatakan k-kalau yang melakukan ini adalah T-Tuan C-Chou," susah payah Jimin berucap dan itu sukses membuat Jungkook menghentikkan aktivitasnya, ia kembali menautkan alisnya dan beralih menatap Jimin yang kini malah menunduk seakan punya salah, lelaki Jeon itu bahkan menatap satu persatu orang yang tengah duduk di sana.
Sebuah seringaian tercipta di wajah Jungkook, ia membuang pandangannya dan melempar semua foto itu ke meja membuat yang lain tersentak, lelaki itu merogoh ponselnya di saku celana dan mencari sebuah kontak dengan cepat, lantas ia menempelkan benda itu di telinganya.
"Kau, kenapa tidak menemuiku?" tanya Jungkook dingin yang mereka yakini dia menelepon orang suruhan mereka.
"Kau bosan hidup?" pertanyaan Jungkook lagi membuat mereka menelan salivanya berat.
"Waktumu hanya 24 jam dari sekarang, aku tidak mau jika hasil yang kau bawa masih tentang Ayah mertuaku," dan Jungkook memutus sambungannya, ia kembali menatap semua orang.
"Kalian percaya?" tanya Jungkook membuat semua diam.
"Taehyung Hyung, apa kau percaya?" tanya Jungkook menatap lelaki itu, Taehyung memandang wajah Jungkook dengan air wajah yang tak berbeda, sama-sama dingin.
"Tidak," jawab Taehyung yakin membuat semua orang kaget, hal itu justru mengundang Jungkook dan Taehyung menatap yang lain dan kembali mereka menunduk.
"Kenapa?" tanya Jungkook menatap yang lain lagi, tapi pertanyaan itu ia tujukan pada Taehyung, lelaki itu beranjak dan mendekat, ia berhenti tepat dua langkah dihadapan Jungkook membuat yang lain semakin tegang, keduanya sama-sama menatap dingin.
"Karena aku mengenal siapa Ayah mertuamu," jawab Taehyung membuat semua orang makin tak mengerti.
"Dia takkan pernah bisa melakukan semua ini pada orang lain, meskipun itu adalah musuhnya sendiri,"
"Omong kosong," suara itu menjadi perhatian semuanya, Bona. Dia dengan santainya menumpangkan kaki dan menatap kedua putra dari adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Akhir [COMPLETED]
FanfictionKetika cinta datang namun tak selalu memihak, apa yang akan kau lakukan? Rasa itu hadir dengan sendirinya, membuat siapapun tak bisa lagi mengelak. Hidup adalah anugerah Tuhan bukan? Tiada luka yang akan mendatangkan bahagia. Lantas bagaimana jika c...