"Jangan pernah menjatuhkan airmatamu kecuali untuk menyesali dosa yang telah kau perbuat"
-Tanpa Akhir-Plak!
Suara tamparan menggema membelah keheningan yang terjadi saat lelaki ini mengatakan kata terakhirnya, pipinya masih terasa panas dan berdenyut membuat ia memejamkan matanya kini.
"Kau benar-benar memalukan," membuat Jungkook kini menatap lawan bicaranya.
"Maafkan aku, Ibu,"
"Bukan padaku! Tapi pada Tzuyu!" bentak Hyejin lagi, wanita paruh baya itu meremas kepalanya, wajahnya memerah menahan amarah.
Jungkook mengepal kedua tangannya erat, ia tak bisa melakukan apapun dan hanya menundukkan kepalanya serendah mungkin, berharap dunia tak lagi bisa melihatnya.
"Kau benar-benar membuatku malu dengan apa yang kau lakukan padanya," Jungkook kembali menatap Ibunya.
"Aku khilaf Ibu, aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan-"
"Lantas kau bisa melakukan semua itu, hah?" Jungkook hanya menelan salivanya.
"Tapi aku suaminya," lirihnya pelan membuat pandangan mata Hyejin makin menajam.
"Suami kau bilang? Seharusnya kau tidak melakukan itu jika kau tau bahwa dirimu adalah suaminya, Jungkook!"
Semua orang diam sekarang, melihat kemarahan Hyejin yang membuncah sekarang membuat mereka tahu bahwa wanita dua anak ini tidak hanya bisa menangis dan meratapi nasib, mereka salah besar tentang Hyejin yang selama ini mereka kira diam karena tak bisa berbuat banyak dengan semua perlakuan Taecyeon, namun jauh dari itu, Hyejin diam karena memang dia sanggup untuk melaluinya.
"Kau pikir bisa melakukan apapun setelah menikah? Kau pikir bisa merenggut sesuatu dari seorang perempuan hanya karena telah menjadi suami? Kau salah besar Jungkook,"
"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Tzuyu saat ini, dia pasti sangat terluka," gumam Hyejin kembali mengusap kepalanya.
"Apa yang kau lakukan pada Tzuyu membuat dia semakin merasa tidak dihargai Jungkook, wanita manapun akan merasakan hal yang sama jika mendapat perlakuan seperti itu bahkan dari suaminya sendiri,"
"Tapi Ibu-"
"Dengarkan aku," membuat Jungkook kembali diam dan menunduk.
"Kau tau sebetapa sulit bagi wanita menjaga dirinya? Kami berusaha sangat keras hingga benar-benar bisa menyerahkannya pada yang bukan hanya berhak, tapi tepat,"
"Kau pikir itu mudah walau setelah menikah? Tidak, perlu kesiapan hati, perlu siap dalam segala hal, karena kami tak ingin-" Hyejin menggelengkan kepalanya.
"Dengan kau berbuat seperti itu, sama saja kau merenggut sesuatu yang sangat berharga dari Tzuyu. Pernikahan, suami, berhak, hanya alasan sebagai penutup nafsu saja jika kau memaksanya,"
"Seharusnya sebagai suami kau mengerti dan takkan pernah melakukan itu, bersedia menunggu kesiapannya untuk dengan rela memberikan semua yang ia miliki untukmu,"
"Tapi kau keterlaluan Jungkook, lantas apa bedanya dirimu dengan lelaki di luar sana yang hanya memanfaatkan wanita sebagai pemuas nafsu saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Akhir [COMPLETED]
Fiksi PenggemarKetika cinta datang namun tak selalu memihak, apa yang akan kau lakukan? Rasa itu hadir dengan sendirinya, membuat siapapun tak bisa lagi mengelak. Hidup adalah anugerah Tuhan bukan? Tiada luka yang akan mendatangkan bahagia. Lantas bagaimana jika c...