"Ketika cinta datang dan membawa luka, maka siapa yang lebih terluka? Yang mencintai tapi tak memiliki, atau yang memiliki tapi tak mencintai?"
-Chou Tzuyu-Gadis itu masih menutup telinganya, ia bahkan sedang ketakutan sekarang, entah berapa banyak barang yang telah dilempar dan dipecahkan, bahkan salah satu pecahan kaca itu menyambar betis halusnya dan membuatnya terluka.
"Tzuyu!" teriak lelaki itu lagi menjatuhkan dirinya, ia bahkan tak merasa sakit saat telapak tangannya terkena pecahan-pecahan yang berserakan di lantai.
Sana menarik nafas panjang, walau ragu ia mencoba mendekat pada lelaki yang kini sedang meracau tidak jelas.
"Taehyung-Ssi," panggilnya lembut, namun pria itu tak merespon sama sekali.
Sana memberanikan diri untuk ikut berjongkok tepat disamping Taehyung, dengan jelas ia bisa melihat bahwa tubuh Taehyung bergetar.
Lelaki itu menangis.
"Tuan," lirih Sana sambil memegang bahu kanan Taehyung, pria itu menoleh dan menatap Sana.
Greb!
Sana mematung, ia merasa tubuhnya kelu. Pria ini memeluknya, begitu erat, ia bahkan menangis, dengan ragu Sana membalas pelukan itu, ia mengusap punggung Taehyung lembut.
"Tzuyu," lirih Taehyung.
Airmata Sana jatuh bebas begitu saja, ia menghapusnya dan memeluk erat Taehyung.
"Bertahanlah Tuan, apapun yang terjadi, Tuhan pasti punya jalan yang paling baik,"
.
.
.Tzuyu meletakkan cangkir di meja sofa kamarnya, matanya mengedar namun masih belum menemukan dimana keberadaan Jungkook.
"Oppa," panggilnya, tidak ada jawaban.
5 menit berlalu, tapi pria Jeon itu juga belum terlihat keberadaannya. Tzuyu merasa penasaran, ia mengetuk pintu walk in closet tetap tak ada jawaban, ia akhirnya memberanikan diri untuk masuk, tidak ada. Pun di kamar mandi yang masih kosong.
"Kemana Oppa?"
Tzuyu juga melihat ke area balkon, Jungkook tak ada disana. Tak mungkin jika lelaki itu pergi keluar, sejak pulang dari kantor tadi Jungkook langsung masuk ke kamar, lagipula lelaki itu tak meminta izin pada Tzuyu seperti biasanya.
"Apa Oppa di dalam?" tanyanya pada diri sendiri, Tzuyu mengetuk pintu ruang kerja Jungkook yang masih tertutup, tetap tidak ada jawaban.
Tzuyu merasa ragu, namun hatinya mengatakan bahwa Jungkook memang ada di dalam.
Ceklek.
"Oppa," panggil Tzuyu yang memunculkan kepalanya di pintu, matanya menajam melihat Jungkook di dalam.
Pria itu duduk dan menenggelamkan wajahnya di kedua lipatan tangan. Tzuyu melangkah mendekat, matanya tak melepas pandangannya dari Jungkook.
"Oppa," lirihnya sambil memegang pundak Jungkook.
Pria itu mengangangkat kepalanya, Tzuyu mematung melihat keadaan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Akhir [COMPLETED]
FanfictionKetika cinta datang namun tak selalu memihak, apa yang akan kau lakukan? Rasa itu hadir dengan sendirinya, membuat siapapun tak bisa lagi mengelak. Hidup adalah anugerah Tuhan bukan? Tiada luka yang akan mendatangkan bahagia. Lantas bagaimana jika c...