2 - Mencintaimu Dalam Diam

208K 9.6K 283
                                    

Mobil yang dikemudikan Daniel melintasi jalanan poros Balikpapan-Samarinda setelah melakukan perjalanan kurang lebih memakan waktu selama 2 jam setengah.

Saat ini, mobil Daniel melintasi jembatan Mahakam. Aiza melepaskan headset dikedua telinganya dan beralih menatap samping jendela mobil Daniel.

Kedua mata Aiza menatap hamparan sungai Mahakam yang luas dan panjang. Airnya berwarna coklat kekuningan jernih.

Ditengah-tengah sungai terdapat sebuah kapal besi bermuatan batu bara yang ditarik menggunakan tali oleh kapal yang ada didepannya.

Kota samarinda memang menjadi salah satu dari ke empat provinsi yang menjadi penghasil batu bara di Indonesia setelah provinsi Sumatra Selatan, Sumatra Barat, dan Kalimantan Selatan.

Di pinggiran sungai dalam jarak beberapa meter terdapat lahan bangunan hotel bertingkat, toko pusat elektronik dan sebuah Mall terbesar di kota Samarinda.

Kemacetan kota Samarinda tidak separah dengan kota-kota lainnya. Jalanan mulus terlihat lenggang. Petugas polisi lalulintas pun menjaga keamanan lalulintas dengan baik.

Sepanjang jalan, Aiza menatap deretan toko kecil penjual makanan khas kota Samarinda. Cemilan lempok durian dan amplang.

Butuh waktu 30 menit kemudian akhirnya Aiza tiba di sebuah tempat dimana dirinya akan tinggal selama berkuliah di Samarinda.

Sebuah kost khusus wanita bertingkat dua dan berdinding beton. Bangunan kost tersebut bercat warna krem campuran warna coklat tua Lokasinya sangat strategis dan hanya memakan waktu 10 menit untuk tiba di universitasnya. Daniel mematikan mesin mobilnya, kemudian ia dan Aiza pun keluar dari mobilnya.

"Ini tempatnya?" tanya Daniel yang kini berada di samping Aiza sambil membantu menarikkan kopernya.

Aiza mengangguk. "Iya. Ini tempatnya."

"Kalau begitu Kakak akan mengantarkanmu sampai sini ya mengingat laki-laki tidak boleh masuk."

"Iya Kak. Terima kasih."

"Sama-sama. Jangan lupa beri tahu Naura kalau kamu sudah sampai."

Aiza mengangguk dan Daniel pun segera kembali menuju mobilnya untuk pulang kerumah.

Sebenarnya Daniel bisa saja beristirahat ditempat lain, namun karena hari ini adalah jadwal liburnya sebagai karyawan swasta dan hanya satu hari membuat Daniel pun akhirnya memilih kembali pulang kerumahnya.

Aiza menatap kepergian sebuah mobil keluarga yang di kemudikan oleh Daniel perlahan menjauh lalu bergantian menatap bangunan kost yang ada didepan matanya.

Kost putri yang terlihat sederhana namun tetap nyaman jika di tinggali mengingat seorang ibu paruh baya pemilik kost itu sangat rajin mengoleksi tanaman bunga-bunga disekitar kost miliknya.

Aiza mulai melangkahkan kakinya menaiki anak tangga satu per satu ketika kamar kostnya berada di lantai atas dan pintu nomor dua dari tangga sebelah kanan.

Sesampainya disana, Aiza merogoh sebuah kunci pintu disaku jaketnya ketika suara seorang wanita menyapanya.

"Hai Asalamualaikum."

Aiza menoleh dan mendapati seorang wanita yang sepertinya seumuran dengannya berdiri sambil menenteng beberapa kantong plastik belanjaan. Wanita cantic dan berhijab syar'i.

"Wa'alaikumussalam Hai." ucap Aiza dan terlihat ragu mengingat berbasa-basi itu bukan keahliannya sejak dulu.

"Baru pindah kesini ya?"

"Em, ya begitulah."

"Kalau begitu kenalin, aku Reva. Kebetulan kamar kost kita bersebelahan." tunjuk Reva ke pintu nomor tiga yang ada disamping kamar Aiza lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

Mencintaimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang