"Sayang, semuanya akan baik-baik saja."
"Tapi Mas-"
Arvino hanya mencium kening Aiza dengan lembut untuk menenangkan segala kekhawatiran dan ketakutan istrinya. Sebentar lagi Arvino akan memasuki ruang operasi ketika waktu pun sudah menunjukan pukul dini hari.
Setelah tiba di kota Jakata yang kini menjadi tempat untuk Arvino melakukan operasi donor mata, saat itu juga Arvino segera di berangkatkan ke rumah sakit. Arvino sudah memakai pakaian pasien yang akan memasuki ruang operasi dan setelahnya, beberapa tim medis pun mulai datang menghampiri Arvino.
"Mas.." kedua mata Aiza berkaca-kaca dan terlihat takut.
"Tenanglah Aiza. Aku hanya butuh doa dari kamu supaya operasi Mas lancar."
Brankar Arvino pun sudah didorong oleh beberapa tim medis untuk menuju ke ruangan operasi dengan Aiza yang masih setia berada disamping Arvino sambil menggenggam tangannya.
"Tapi Mas-" Ruang operasi sudah berada didepan mata mereka dan Aiza semakin ketakutan.
"Maaf Bu Aiza. Dokter sudah menunggu pasien untuk segera melakukan tindakan operasi."
Aiza tidak mengubris perawat tersebut. Ia semakin gelisah dan takut hingga Arvino bisa merasakan air mata Aiza mulai menetes di punggung tangannya. "
Aiza, Mas baik-baik saja. Jangan takut."
"Tapi Mas-"
"Kemarilah sebentar." Aiza hanya menurut dan menundukan sedikit tubuhnya. "Kamu jangan takut. Mas cuma ingin istriku yang cantik ini tidak bersedih dan berdoa agar operasi Mas berjalan dengan lancar. Mas tidak sabar pengen lihat kamu dan Mas juga tidak sabar pengen lihat senyum kamu."
Aiza berusaha tegar "Mas Vin.. aku-"
"Aku mencintaimu."
. Arvino tahu dengan kata-kata seperti itu Aiza akan terbungkam dan tidak berani berkata apapun di balik raut wajah merona merahnya. Dan Arvino tahu jika saat ini Aiza tengah menatap kepergian dirinya yang terbaring diatas brankar pasien serta beberapa tim medis yang memasuki ruang operasi tersebut.
💞💞💞💞
Semuanya sudah berkumpul dan saat ini sedang berada di ruang rawat inap Arvino. Arvino sudah dipindahkan dari ruang operasi dengan kedua matanya yang masih di tutup oleh kain perban.
Sudah ada beberapa keluarga besar Arvino dan Naura yang kini juga terlihat gelisah sekaligus gugup untuk menunggu hasil adik iparnya itu.
Salah satu Dokter yang menanganinya operasi donor mata Arvino kini menampilkan raut wajah serius dan dengan perlahan serta di bantu oleh suster untuk membuka tali perban yang melilit di seputaran kedua mata Arvino hingga bagian kepalanya.
Tangan Aiza berkeringat dingin. Hatinya berdetak sangat kencang. Wajahnya berpeluh dan pucat dengan rasa perut yang melilit akibat efek gelisahnya.
"Sekarang coba buka kedua mata anda Pak Arvino." Dengan ragu dan masih ada perasaan tidak menentu, Arvino membuka kedua matanya. Mendapati hal itu, Ayu yang sejak tadi gelisah merasa tidak sabaran dan akhirnya mendekati putranya.
"Nak.. sayang, bagaimana keadaanmu?"
"Maaf Bu, anda harus sabar. Putra anda baru saja mengalami pemulihan." saran Dokter tersebut dengan sabar.
Azka pun mendekati istrinya sambil merengkuh pundak istrinya. "Bu lebih baik kita beri waktu dan posisi Dokter Rama untuk memeriksa keadaan Vino ya."
"Tapi Yah-"
Azka menatap kedua mata istrinya dengan serius dan membuat Ayu hanya mengangguk pasrah. Ia pun berpindah posisi dan sedikit menjauh agar dokter Rama mulai memeriksa Arvino.
"Sekarang bagaimana perasaan anda? Apakah pengelihatan anda jelas?" Tanya Dokter Rama dan Arvino hanya diam.
"Vino.. nak.. nak Vino. Kamu bagaimana? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Ayu tidak sabaran sejak tadi. Dokter Rama mulai melambaikan telapak tangannya didepan wajah Arvino Bukannya menjawab, Arvino hanya bungkam tanpa berkata sepatah katapun.
"Pak Arvino. Saya tanya sekali lagi. Apakah anda bisa melihat ini angka berapa?" tanya dokter Rama dengan khawatir sambil memperlihatkan 1 jari telunjuk tangannya. Khawatir bila operasinya gagal total. Arvino tetap diam tanpa berkomentar. Semua seisi ruangan terlihat gelisah dan cemas. Azka hendak mencegah istrinya namun sayangnya Ayu sudah mendekati Arvino.
"Nak Vin.. Arvino.. kamu lihat Bunda kan? Ini Bunda kamu. Kamu bisa lihat dengan jelas kan?" tunjuk Ayu pada dirinya sendiri. Arvino tetap diam. Kedua mata Ayu sudah berkaca-kaca karena takut sekaligus memiliki pemikiran yang sama dengan dokter Rama.
"Nak.."
Azka pun juga khawatir. "Arvino.. apakah kamu bisa melihat dengan jelas?"
"Nak Vin-"
"Hanya dua keindahan yang aku lihat disini." Mendadak suasana terasa hening. Semua orang yang berada diruangan itu tiba-tiba sedikit mengalami kebingungan dan keraguan bahkan terkejut oleh lontaran Arvino.
"Vin, kamu bisa lihat Bunda kan?" Desak Ayu lagi.
"Nak-"
"Aku melihat Bunda yang aku sayang dan aku cintai lalu..."
Arvino mengalihkan tatapannya ke arah Aiza hingga sorotan teduh beriris biru itu kini menggetarkan hati dan jiwa Aiza.
"Ada istriku yang baik dan sabar yang sudah merawatku selama ini. Dia disana." tunjuk Arvino kearah Aiza. "Aku melihatnya. Semuanya. Dengan jelas. Bahkan kecantikan alaminya yang selama ini ia jaga hanya untukku."
"Aku melihat bunda yang aku sayang. Dan..." Arvino mengalihkan tatapannya ke arah Aiza hingga sorotan teduh beriris biru itu kini menggetarkan hati dan jiwa Aiza. "Dan istriku yang cantik yang sudah sabar merawatku saat ini. Dia disana." tunjuk Arvino kearah Aiza. "Aku melihatnya. Semuanya. Dengan jelas. Bahkan kecantikan alaminya yang selama ini ia jaga hanya untukku."
"Dan jika seorang istri bersabar menghadapi keburukan akhlak suaminya, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti yang diberikan kepada Asiyah istri Fir'aun". (HR Muslim) - seorang istri yang sabar dalam menghadapinya suaminya akan mendapatkan pahala seperti Asiyah yakni memiliki derajat yang mulia di mata Allah.
💞💞💞💞
Siapa yang senang jika Arvino sudah bisa melihat?
Cuma mau bilang Alhamdulillah karena buah dari kesabaran mereka semuanya berjalan dengan lancar.
Eitsss.. tapi sebelum itu, tentu saja Arvino bakal leluasa bisa menatap Aiza sepuas hati. Kalau sudah halal jadi istri mah bebas dianya ;)
Kira-kira apa yang akan mereka lakukan setelah ini? Penasaran? Dan lagi, cek spoiler mereka si snapgram author ya😘
Jangan lupa follow Ig nya lia_rezaa_vahlefii
Wattpad : liareza15
Sehat selalu buat kalian 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam
RomanceKetika dirinya mulai memasuki bangku perkuliahan, disitulah jatuh cinta mulai terukir di hatinya. Aiza Shakila, seorang wanita berusia 18 tahun yang memiliki sifat pendiam dan suka menyendiri namun menyukai Arvino Azka, Seorang Dosen yang tampan, an...