51 - Mencintaimu Dalam Diam

79.3K 4K 83
                                    


Assalamualaikum, hai author kembali update setelah Hiatus. Sebenarnya author mau bikin spoiler Chapter 51 di snapgram. Tapi karena hari ini sibuk banget jadinya author gak sempat. Maaf ya ;(

So kalian langsung baca aja. Happy Reading 💕

💞💞💞💞

Assalamualaikum Kak.

Kak Vin apa kabar? Sehat-sehat saja kan? Maaf jika isi surat ini akan membuat kakak terkejut dan aku minta maaf jika hal ini akan mengecewakan Kak Vin. Kalau Kakak menerima surat ini dari notaris yang menyerahkannya pada Kak Devian..berarti Allah telah memanggilku untuk pergi selama-lamanya dari dunia ini.

Setelah mengetahui kabar bahwa kak Vin kecelakaan dan mengalami kebutaan.. aku berinisiatif mendaftarkan diri ke Bank donor mata Indonesia. Demi Allah Aku tidak berniat untuk bunuh diri Kak. Aku minta tolong Kak Vin jangan berpikir demikian. Aku benar-benar ikhlas melakukannya. Dan jangan tanya mengapa aku berlaku seperti itu. Alasannya satu.

Aku menyukai Kak Vino sejak kecil. Mungkin dulu hanya sebatas suka. Namun lama-kelamaan seiring berjalannya waktu, rasa suka itu menjadi cinta. Tapi aku bisa apa kalau selama ini Kakak hanya menganggapku Adik kecil seperti halnya dengan Kak Devian?

Jodoh, maut dan rezeki ada pada takdir Allah. Termasuk jodoh Kak Vin. Ternyata jodoh Kak Vin adalah Aiza. Istri Kak Vin adalah Aiza. Bukan aku.. Tapi tidak apa-apa :) Aku berusaha untuk belajar merelakan dan mengikhlaskan kak Vin karena kak Vin bukan jodohku. Bukan suamiku. Tapi satu hal yang membuatku menyesali seumur hidupku..

Aku pernah mencelakai Aiza. Aku pernah menyakitinya secara fisik dan perasaannya akibat kecemburuan dan rasa iriku padanya. Tapi setelah belajar mengikhlaskan semuanya, sekarang aku sadar bawah aku salah. Karena itu, sebagai rasa permintaan maaf ku.. dengan ikhlas lahir batin aku mendonorkan korneaku pada Kak Vin.

Aku tahu Kak Vin sudah lama menyukai Aiza dan mencintainya. Maafkan aku Kak. Aku hanya ingin Kakak bahagia bersama Aiza dengan bisa melihat lagi. Sekalipun bila Allah memberiku umur yang panjang, aku akan tetap berniat mendonorkan korneaku kepada orang-orang yang membutuhkan setelah aku tiada. Ntah itu kak Vin, atau orang lain. Hanya Allah yang tahu takdir

Siapapun itu yang akan menerima donor kornea mataku... Demi Allah aku ikhlas melakukannya dan semoga operasinya berhasil. Dan jika yang akan menerima donor kornea mataku adalah Kak Vin.. Demi Allah aku ikhlas melakukannya dan semoga operasinya berjalan dengan lancar. Semoga suatu saat Kak Vin bisa melihat lagi.. Semoga Kak Vin langgeng dengan Aiza.

Jaga terus Aiza kKak. Sayangin dia.. cintai dia.. jangan sakiti dia.. dan jangan membuatnya menangis. Aku tahu bagaimana rasanya itu semua. Karena aku pernah merasakan sendiri ketika Kak Vin tidak pernah membalas perasaanku. Aku rasa itu saja penyampaian dariku Kak. Aku akan tetap sayang Kak Vin sebagai Kakak. Kakak pantas bahagia dengan seorang wanita yang kakak inginkan. Maafin aku sekali lagi. Selamat tinggal kak Vin..

Walaikumusslam Warohmatulahi Wabarakatuh.

Devika.

Sudah tidak diragukan lagi bahwa rasa syok, terkejut bahkan tidak menyangka semuanya menjadi satu saat ini. Arvino memilih diam tanpa banyak bicara setelah menerima surat Devika yang diserahkan oleh Devian padanya. 

Devian tidak memberitahukan yang sebenarnya. Sahabatnya itu hanya memberitahu bahwa surat itu untuknya dan Devika tidak dirumah.

Ya benar. Devika tidak dirumah. Devika sudah pergi meninggalkan dunia ini. Sebulir air mata mengalir di pipi Arvino. Ia merasa bersalah dan dia mengabaikan Devika selama ini.

 Tapi ia bisa apa? Ia tidak mungkin mencintai Devika penuh kepalsuan kan? Dan Arvino merasa dadanya sesak. Hatinya begitu sakit. Ini bukan soal perasaan atau ada rasa pada wanita itu. Tapi ini soal kehilangan wanita itu selama-lamanya. 

Pantas saja ia melihat raut wajah Devian terlihat berbeda dari biasanya. Jauh dari kata tenang. Yang ada malah raut wajah terpukul dan hancur berkeping-keping.

Arvino tahu bagaimana Devian begitu menyayangi adiknya yang keras kepala itu hingga akhirnya, rasa tidak enak dan tidak nyaman hati pada Devian pun benar-benar menyeruak didalam dirinya. 

Lalu, semua terasa benar kalau ia baru menyadari bahwa Fikri meninggalkan rumah orang tuanya. Pantas saja Fikri tidak pernah merespon panggilannya. Pantas saja Fikri tidak pernah menjawab semua isi pesan-pesan singkatnya.

Bahkan sekarang ini, semua akun sosial media Fikri benar-benar hilang dari dunia maya. Seolah-olah adiknya itu menutupi diri dari dunia luar. 

Berbagai macam pikiran dan spekulasi bahwa Fikri membenci dirinya pun kini semakin terasa. Arvino terpukul. Semua begitu rumit. Tapi ia tidak bisa mengelak bahwa ini semua sudah menjadi takdir.

💞💞💞💞

Btw semua sudah jelas. Fikri memang benci sama Arvino Aiza karena kematian Devika yang rencananya akan menikah dengannya.

Siapa disini yang sudah baca kisah Fikri di Ana Uhibbuka Fillah?

siapa yang belum baca?

Dan.. Aiza kemana??? Jujur, apa yang di alami Aiza author benar-benar mendalami banget perasaan dia.. 😭

Untuk mengetahui dimana Aiza saat ini di chapter 52, kalian bisa kepoin snapgram author lia_rezaa_vahlefi.

Sehat selalu buat kalian

With Love
LiaRezaVahlefi

Mencintaimu Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang