Warning!
Disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagunya
atau kalian bisa dengarkan dari ponsel kalian
Hyojung Oh My Girl_Im Loving You
Malam semakin sunyi, langit tampak mendung, tanpa cahaya bulan dan bintang yang menghiasinya.
Di tempat itu, lapangan basket yang hanya diterangi lampu redup, Yooa duduk di tangga menopang dagunya, menatap kosong pada luasnya lapangan basket. Dulu, saat dia masih sekolah, dia selalu ada di lapangan itu saat merasa sedih, beralibi ingin melihat Jun berlatih basket atau semacamnya. Dia hanya ingin menghilangkan rasa sedihnya dengan berpura-pura tertawa bersama alam. Namun saat ini, dia benar-benar sendiri tanpa Jun. Pikirannya penuh dengan terkaan tentang Wonwoo dan Jieun. Dimulai saat dia mendapati Wonwoo di apartement Jieun beberapa hari yang lalu, waktu itu dia ingin berangkat ke kampus bersama Jieun, tapi berujung dia naik bis seorang diri karena Wonwoo memaksa Jieun berangkat bersamanya ke kampus. Tidak hanya itu, beberapa teman kelas Yooa sering menanyakan keberadaan Wonwoo pada Jieun, itu memang hal sepele, namun jika seperti ini, bukankah itu mencurigakan? Wonwoo dan Jieun yang tersenyum hangat satu sama lain, saling mencari saat sedang tidak bersama.
Mengingat semua itu Yooa merasakan nyeri di hatinya, mendadak rasa sesak itu menyerangnya.
Ia menelungkupkan kepalanya di kedua lututnya, airmatanya mengalir dengan isakan kecil.
Benar, menyukai diam-diam lebih beresiko dari pada menampakkan. Harus menanggung sakit saat suatu hal yang kemungkinan akan terjadi. Seperti saat ini.
Yooa sering merasakan sakit dan cemburu saat Wonwoo berbincang dengan perempuan lain, bahkan itu hanya membahas tugas, tidak lebih dari itu. Namun hari ini, sakit itu menjalar keseluruh saraf-saraf akalnya. Mencekam hati dan meremuk jantungnya. Melumpuhkan segala akalnya dan menampar keras kesadarannya.
Dia siapa untuknya? Bukankah Jieun perempuan yang di idamkan semua lelaki? Perempuan bak peri itu, senyum yang memikat, dan multitalent yang ia miliki. Tentu saja, lelaki se-perfect Wonwoo akan menyukainya.
Tetapi kenapa harus Jieun teman dekatnya? Atau kenapa dia harus berteman dekat dengan Jieun?
Isakan tangisnya semakin kuat dibawah gelap malam, tidak ada yang menyaksikan, dia ingin melampiaskan semua kesedihannya malam ini.
Setidaknya dia pulang dengan keadaan hatinya lebih tenang dan sesak itu berkurang. Dia tidak ingin membuat bibinya khawatir jika ia harus menangis di kamarnya.
Yooa berhenti menangis tatkala ia merasa sedikit baikan. Bagaimanapun ia harus pulang, bibinya menunggunya.
Yooa bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan dengan pikirannya yang kosong.
Ia menggenggam erat totabagnya, langkah kakinya gemetaran bersamaan dengan sisa isakannya.
Ia berhenti di halte menunggu bus terakhir yang akan membawanya pulang, halte itu sangat sepi hanya tinggal dirinya sendiri, matanya sedikit basah dari airmatanya, hidungnya memerah. Dia tidak perduli dengan kondisinya yang sangat lemah itu. Cintanya telah membakar habis akal sehatnya.
Bus yang ditunggunya pun datang, hanya ada beberapa orang yang mengisi bus itu. Dia duduk di kursi belakang dekat jendela. Tempat yang sempurna untuk menutupi wajahnya dari orang lain yang mungkin melihatnya.
Sang sopir bus mulai menggerakkan bus perlahan, namun berhenti saat seorang lelaku berlari mengejar bus.
Lelaki berjaket hitam itu masuk kedalam bus, Yooa tercengang menatap lelaki itu. Lelaki itu berjalan mendekati Yooa, sepertinya lelaki itu belum mengetahui keberadaan Yooa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Angel
FanfictionMalam mendengar kisahku, Malam melihat airmataku, Rasa sakit untuk kesekian kalinya, melihatnya dengan hangat berbincang dan tersenyum lembut pada seseorang selain aku. Aku ingin sekali membawa kakiku menjauh dari tawa hangat mereka, Sehingga mat...