"Jieun-ah, apa yang membawamu kesini nak?" tanya bibi saat mereka sudah duduk di ruang tamu.
"Aku ingin bertemu Yooa bi. Apa dia ada dirumah ?"
"Yooa? Apa dia tidak memberitahumu?" kali ini wanita tua itu terlihat bingung dengan pertanyaan Jieun.
"Memberitahu apa bi? Sudah lama aku tidak mendapat kabar dari Yooa oleh karena itu aku berkunjung hari ini" jelas Jieun memandang ke arah kekasihnya penuh tanya lalu beralih ke wanita didepannya.
"Mmm. Kemarin Yooa baru saja berangkat ke Australia. Dia melanjutkan studi-nya disana. Bibi kira kamu sudah diberitahu." penjelasan bibi Yooa membuat sepasang kekasih itu terkejut dan diam membeku.
Wonwoo tidak berani mengatakan apapun. Karena sepertinya bibi Yooa tidak menyukainya, apalagi Jieun mengenalkan Ia sebagai kekasihnya. Sehingga Lelaki dingin itu hanya diam tak bersuara.
"Maafkan bibi. Sepertinya Yooa memang tidak mengabari siapapun." Ucapnya terdengar merasa bersalah.
"Ah? Eoh. Tidak apa-apa bibi. Yooa pasti punya alasan untuk tidak memberitahuku" Jieun tersenyum. Wonwoo menggenggam tangan kekasihnya. Menenangkan.
"Kalau begitu Kami pamit dulu bi. Maaf Kami merepotkan bibi" Pamit Jieun beranjak dari duduknya, diikuti oleh Wonwoo disebelahnya.
Bibi Yooa mengantar mereka sampai depan rumah.
"Kamu gapapa?" tanya Wonwoo merangkul Jieun yang terlihat murung.
Jieun mengangguk. Dia sedang memikirkan tentang Yooa. Tentang kepergiannya. Keberadaannya. Semua tentang sahabatnya. Alasan kepergiannya.
"Kamu mau Kita langsung pulang?" tanya lelaki itu hati2.
"Eum. Mianhae Wonu-ah"
"Gapapa. Kalau begitu Kita naik taksi saja"
....................
Satu tahun berlalu~
Sepasang kekasih itu masih belum mendapatkan kabar apapun dari Yooa. Jun sahabat gadis itu pun tidak terlihat.
Hubungan Jieun dan Wonwoo seperti kekasih lainnya. Terkadang ada pertengkaran diantara keromantisan. Sifat lelaki itu masih saja sama. Tidak ada yang berubah kecuali hobinya yang bertambah. Editing Video.
Jieun selalu menjadi objek yang disukainya. Kemanapun mereka pergi, Ia tidak pernah berhenti merekam setiap momennya.
Seperti hari ini, mereka sedang mengobrol di Caffee tempat lelaki tampan itu bekerja. Kerja paruh waktunya sudah selesai dari setengah jam yang lalu.
"Wonu-ah, tahun baru kita mau kemana ?" tanya Jieun
"Kamu maunya kemana ?" balas Wonwoo dengan pertanyaan.
"Hei. Kenapa kamu malah nanya balik !" omel Jieun yang hanya dibalas kekehan oleh kekasihnya
"Aku mau ke tempat yang dimana aku dapat melihat bintang dan kembang api yang sangat indah. Kurasa perpaduan itu akan terlihat luar biasa" Gadis itu membayangkan yang dikatakannya.
"Berdoa saja semoga tidak hujan" Jawaban Wonwoo membuat bayangan kekasihnya buyar.
"Ah. Benar juga. Apakah tahun ini akan hujan juga?" tanya Jieun terlebih pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Angel
FanfictionMalam mendengar kisahku, Malam melihat airmataku, Rasa sakit untuk kesekian kalinya, melihatnya dengan hangat berbincang dan tersenyum lembut pada seseorang selain aku. Aku ingin sekali membawa kakiku menjauh dari tawa hangat mereka, Sehingga mat...