Part 8

29 13 1
                                    

Entah sejak kapan lelaki dingin itu mulai terbiasa dengan kehadiran Yooa diantara mereka. Wonwoo dan Jieun.

Karena permintaan Jieun yang tidak bisa di tolak oleh Wonwoo, akhirnya mereka pun berakhir dengan latihan dengan iringan piano Yooa.

Patut di akui, permainan piano Yooa cukup bagus. Dia banyak membantu Jieun dan Wonwoo dalam mengatasi masalah vocal mereka saat mempersiapkan lagu duet yang akan mereka nyanyikan.

Bahkan hari ini, mereka pergi makan malam bersama setelah latihan selesai.

"Yooa-ah, kau makan apa ?" tanya Jieun pada perempuan yang berjalan disebelahnya.

"emmmm. Ramyeon?" Usulnya

"Andwae. Kamu tahu, lelaki dibelakang kita itu seriiiiiing sekali makan Ramyeon. Aku tidak akan membiarkannya makan itu malam ini." Jawab Jieun lalu menoleh pada kekasihnya yang berjalan dibelakang mereka. Ia hanya mengedikkan bahunya dan memasang wajah pasrah. Ia akan membiarkan para wanita memilih apa yang mereka inginkan.

"Gimana kalau Bimbimbap?" Usul Jieun yang langsung disetujui oleh Yooa.

Dan berakhirlah mereka disalah satu restoran bimbimbap enak yang direkomendasikan oleh Jieun. Setelah memesan akhirnya makanan mereka pun datang. Tampilan yang menggiurkan membuat mereka langsung melahap bimbmibap tanpa banyak bicara.

Wonwoo bahkan tidak dapat menyembunyikan ekspresinya saat mengetahui makanan yang sedang dimakannya sangat lezat. Bahkan Ia berencana membuat restoran ini sebagai tempat makan malam favoritnya. Mungkin Ia akan sering berkunjung ke tempat ini lagi.

Jieun memandang kekasihnya tidak percaya. Lelaki penyuka Ramyeon itu sedang makan bibimbap dengan lahapnya.

"Hei Jeon Wonwoo ! Makan pelan-pelan. Aih... seperti anak kecil saja makan sampai belepotan. Sini" omel Jieun lalu mengusap bibir kekasihnya yang penuh dengan makanan. Kekasihnya hanya tersenyum dan melanjutkan makannya.

Yooa yang memerhatikan kelakuan mereka hanya dapat menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Mereka memang pasangan yang menarik.

"Yooa-ah, apa kau akan langsung pulang ?" tanya Jieun setelah mereka selesai makan.

"Ya. Sudah malam, aku takut bibi khawatir" Jawab Yooa.

"Kalau begitu biar Wonwoo mengantarmu. Tidak baik perempuan pulang sendiri malam-malam"

"Kamu kan juga perempuan Jieun, kalau kamu tidak lupa" Sindir Wonwoo.

"Hei! Apartemenku kan dekat sini. Kamu tidak perlu khawatir. Pokoknya kamu harus mengantarkan Yooa pulang. Titik." Omel Jieun.

"Ne. Manura" Jawab lelaki cuek itu dengan mengangguk hormat ala kerajaan. (Ya, Yang Mulia)

"Tidak usah. Aku sudah biasa pulang sendiri kok. Jadi gak usah repot-repot." Tolak Yooa halus.

Setelah berdebat sebentar akhirnya Yooa mau diantarkan oleh Wonwoo atas perintah kekasihnya Jieun. Setelah mengantarkan Jieun sampai depan gang Apartemennya, lelaki dingin itu pun menyusul Yooa di halte.

Karena kursi yang kosong tersisa satu, Wonwoo menyuruh sahabat kekasihnya duduk dan Ia berdiri di dekatnya.

"Wonwoo-ah Mianhae aku jadi merepotkanmu" ucap Yooa.

"Tidak apa-apa" Jawabnya singkat yang membuat keadaan hening setelahnya.

Selama perjalan menuju rumah Yooa setelah turun dari Bus, mereka tidak ada yang mengeluarkan suara kecuali langkah kaki mereka masing-masing. Entah karena mereka merasa canggung ataupun sedang menikmati sunyi-nya malam.

"Sudah sampai" Ucap perempuan berkulit putih itu saat mereka tiba di depan rumahnya. Lelaki yang bersamanya memerhatikan rumah yang ada di depannya lalu mengangguk.

"Kalau begitu aku masuk dulu. Kau pulanglah sebelum kemalaman" Kata Yooa khawatir

"Hmm. Salam untuk Heekyoung" Ucapnya

"eoh. Gomabta karena sudah mengantarku" Balas Yooa lalu tersenyum.

Wonwoo hanya mengangguk lalu tersenyum. "Masuklah. Aku harus memastikanmu masuk ke dalam rumah seperti kata Jieun atau ..."

"Dia akan memarahimu" lanjut Yooa yang dibalas anggukan oleh kekasih sahabatnya.

"Baiklah. Hati-hati dijalan. Dan jangan lupa laporkan pada sahabatku itu kalau aku sudah sampai dengan selamat berkat kekasihnya" Kata Yooa lalu menghilang dibalik pintu.

Lelaki pendiam itu pun langsung pulang setelah melihat keadaan sekitar rumah Yooa. Harinya cukup melelahkan sehingga Ia sangat merindukan kasurnya.

Selamat menikmati part 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat menikmati part 8 ...

Wonwoo nganterin Yooa pulang lhoo..

Apalagi Wonwoo udah mulai biasa dengan kehadiran Yooa..

Masih ada harapan wkkw...

Tapi gatau lagi kalau misal hati Wonwoo masih terkunci dan cuma buat Jieun wkwk..

Jangan lupa vomment nya.. Satu vomment dari kalian sangat berharga untuk cerita ini.. Terimakasih atas pengertiannya sebelumnya.. Wkkw...

Yang menjadi SIDERS tolong kesadaran diri kalian yaa.. Wkkw.. Bukan kami gila vote/koment kalian.. Tapi jika menurut kalian ada yang kurang kalian bisa komen, komen bisa berupa kritik dan saran. Karena kami juga butuh perbaikan.. Tidak apa jika misal itu agak menyinggung asal dengan kata yang sopan kami akan menerimaa..
Dan vote untuk kasih semangat buat kami demi menulis cerita ini..

Terimakasih....

By: moonbiieng...

Smile AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang