Yooa memandangi lelaki yang tengah makan di depannya, senyumnya tidak pernah sumbang, ia begitu senang dengan fakta bahwa Jun Hui juga menyukainya. Dan dia juga mengakui betapa bodohnya dirinya yang tidak pernah menyadari kebaradaan Jun Hui sebagai orang yang mencintainya. Tidak seperti Jeon Wonwoo yang selalu memberikan ia luka.
Dia tidak pernah tahu sejak kapan ia mulai menyukai Jun. Tapi yang pasti, kepergiannya dari Korea menyadarkan dirinya, membuat ia lebih dewasa dan mulai memikirkan tentang jati dirinya.
Bodoh memang, bagaimana ia merindukan Jun Hui saat hatinya menangis tersedu atas perilaku wonwoo padanya. Butuh watu berbulan-bulan untuk mengalisa perasaannya pada Jun Hui. Dia tidak ingin lelaki malang itu menjadi pelariannya karena putus cinta.
“Kau tidak makan makananmu?” tanya Jun melihat Yooa yang hanya memangku dagu menatapnya.
“Bagaimana aku bisa makan saat aku rasa ini seperti mimipi?” jawab Yooa dengan halus tanpa mengalihkan pandangannya.
“Makanlah makan, aku tidak mau kau sakit” ucap Jun menyuapi Yooa.
“Wuu, kau ternyata bisa romantis, Jun-I oppa?” goda Yooa dengan makanan yang masih penuh di mulutnya.
“Tentu saja, jangan ragukan keromatisan oppa mu ini, huh?” jawab Jun sambil mengelus dagu Yooa.
“Wah, sayang lihat, ada apa dengan pasangan baru ini, hm?” ledek Jieun yang baru datang dengan tangan digandengkan di lengan Wonwoo.
“Entahlah, sepertinya bom cinta mereka sedang meledak”
Tutur Wonwoo dengan ledakan tawa dari Jieun dan senyum renyah dari Yooa. Namun tidak bagi Jun, pria itu memberikan pelototan matanya pada Wonwoo.
Saat Wonwoo mengambil tempat di sebelah Jun dan Jieun di sebelah Yooa, Jun mendorong bahu Wonwoo dengan tatapan mengerikan padanya.
“Kenapa? Apa kau cemburu karena Yooa pernah menyukaiku, Jun?” balas Wonwoo dengan ucapan yang menancap di hati Jun.
“Yaaa, Jeon Wonwoo!” teriak Yooa dan Jun, namun Wonwoo hanya mengidikkan bahu pada mereka dengan tawa Jieun di sela keributan itu.
Adu mulut masih tetap berlanjut sampai larut, dengan memberikan ucapan-ucapan yang akan melumpuhkan lawannya. Namun begitulah akhir dari persahabatan mereka, dengan takdir 2 pasangan yang saling menyayangi satu sama lain.
Ketahuilah, airmata adalah kebahagian di masa depan. Dan pilihan yang bijaksana adalah sebuah bentuk kedewasaan kita.
Tidak ada yang tahu bagaimana takdir diciptakan. Seperti apakah kebahagiaan yang akan didapatkan. Atau, siapakah yang akan kita jadikan sebagai pelengkap hidup di masa muda dan di masa tua.
Apa yang dikatakan tentang persahabatan sejati adalah suatu hal yang penting layaknya keluarga, itu adalah kebenaran.
Namun, sangat sulit untuk menyadari akankah sahabat yang kita katakan sahabat adalah sahabat yang sebenarnya.
Sahabat akan menjadi musuh saat kita salah dalam memilih. Sahabat harus dirasakan bagaimana ketulusan mereka dalam bersikap dan menerima sebagai sahabat. Mereka akan bersikap sama seperti yang mereka lakukan di depan kita.END
------
Haloo selamaat paagii semuaa...
Lamaa ngga update sekali update cerita sudah selesai dan part yang sangat sedikit.
Maafkan author yang tidak konsisten sama jadwal upload.
Sebenarnya author juga bingung mau lnjutin gimana udah ngga ada pikiran.
Tapi, banyak dari kalian yang masih nunggu dan pada tanya kapan smile angel update lagi..Uhuuu.. Makasih semuaanya.
Makasih udah sabar nunggu, udah kasih support dan thanks 1k viewersnyaa ..Selanjutnya tungguin karya @moonbiieng lagii yaa...
Terimakasihhh..
Goodbyee
Sampai jumpa di next stories 😘😘😘By: moonbieng 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Angel
Fiksi PenggemarMalam mendengar kisahku, Malam melihat airmataku, Rasa sakit untuk kesekian kalinya, melihatnya dengan hangat berbincang dan tersenyum lembut pada seseorang selain aku. Aku ingin sekali membawa kakiku menjauh dari tawa hangat mereka, Sehingga mat...