Part 9

28 10 0
                                    

Statment

video di mulmed tidak harus kalian dengerin, tetapi jika penasaran klik aja :)

Jari jemari Yooa sangat lincah bermain di atas tuts-tust piano, irama lembut ia ciptakan bersamaan dengan suara indah dari hati Jieun dan Wonwoo. Seperti lagu yang dipilih keduanya, lagu itu ungkapan tulus dari mereka.

When we're together, when we're together..

Modeun ge gwaenchanajyeo, apeun gieokdeul sarajyeo.

Yooa memejamkan matanya tatkala Wonwoo menyanyikan choruss pertama dari lagu itu dengan tatapan bahwa ia sedang bernyanyi dengan tulus pada Jieun, yang membuat merasakan nyeri tak tertahankan, dadanya serasa semakin sempit, dicekam rasa cemburu.

When we're together, when we're together

Nan dasi haengbokhaejyeo, nado moreuge misol jieo.

Yooa menahan airmatanya, ia menatap langkah jemarinya tatkala membelai lembut garis hitam putih piano secara bergantian. Ia tidak ingin kesedihannya pecah menjadi buliran airmata saat ini.

Yooa tersenyum berusaha membuang segala pikiran dan makna yang tersirat dalam lagu itu.

Namun usahanya berubah menjadi sebuah khayalan sialan baginya. Bagaimana bisa ia membayangkan Jieun adalah dirinya, itu bukanlah sesuatu yang patut di bandingkan.

Ada apa dengannya hari ini? Bukankah dia sudah biasa mengiri latihan mereka dengan permainan pianonya? Tapi mengapa sakit hatinya semakin menjadi, dan detak jantungnya tidak pernah hilang saat melihat Wonwoo?

Yooa duduk di depan kelas les musiknya hari ini, tidak hanya batinnya yang lelah, fisiknya pun sangat lelah, akhir-akhir ini jadwalnya semakin penuh dari pagi, bahkan dia sering pulang terlambat dan berkali-kali harus meminta izin kepada bibinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yooa duduk di depan kelas les musiknya hari ini, tidak hanya batinnya yang lelah, fisiknya pun sangat lelah, akhir-akhir ini jadwalnya semakin penuh dari pagi, bahkan dia sering pulang terlambat dan berkali-kali harus meminta izin kepada bibinya.

Yooa menghela nafas, headset menempel di kedua telinganya, music berputar acak dari aplikasi music di ponselnya.

Music berganti, hatinya mencolos nyeri saat mendengar intro dari lagu yang sangat ia kenal, namun ia tidak berniat mematikan music saat suara JB melantunkan bait pertama, ia memilih menikmati sakit yang ia rasakan dari lagu tersebut dengan matanya yang terpejam.

Biarlah, ia akan menyakiti hatinya hari ini.

Ia membuka matanya tatkala dingin menyentuh pipinya, ia mendapati seorang lelaki tengah berdiri di depannya dengan satu botol air mineral yang disodorkan kepadanya. Yooa menatap lelaki itu tak percaya, apakah ini salah satu khayalan buruk tentangnya?

"Shireo?" tanya Wonwoo saat Yooa tak memberikan respon padanya. (Tdak mau?)

"Wonwoo? Ini Wonwoo?" tanya Yooa membelelakkan matanya dan merutuki dirinya setelah menyadari kebodohannya.

Smile AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang