Sudah satu bulan dari kejadian Alvin kabur dari rumah.Dan sekarang Alvin pun sudah berada di rumah kembali setelah orang tua dari temannya mengantarkan Alvin pulang. Sebenarnya
Aku tidak mempermasalakan jika Alvin belum bisa menerimaku sampai detik ini. Aku bisa mengerti kenapa dia belum bisa menerimaku,wong aku tiba-tiba saja jadi ibunya dadakan gitu,jadi teringat tahu bulat tahu yang di goreng dadakan. Ah ada apa denganku kenapa kepengen tahu bulat sih."Mas,bangun" Aku mencoba membagunkan mas Angga yang tertidur lelap di sampingku.
"Hmm,apa"
"Aku mau tahu bulat mas"
"Tahu bulat itu apa?"
Hah hidup di zaman apa sih laki gue,ampe tahu bulat aja kagak tahu.
"Tahu bulat,tahunya berbentuk bulat mas kayak bola"
"jam berapa sekarang"
"Jam 4 subuh mas"
"Kamu gila minta tahu bulat sesubuh ini,bahkan yang jualnya saja pasti masih tidur"
"Tapi kepingin makan tahu bulat mas" Aku berusaha membujuk mas Angga mebelikan tahu bulat untukku,aku pun heran dengan diriku sendiri dua hari belakangan ini seleraku aneh-aneh saja,seperti kemarin. Aku yang tidak kuat dengan rasa asam tiba-tiba aja ketagihan dengan buah kedondong yang ada di dalam rujak yang aku makan,biasanya jika aku memesan rujak,aku akan menyisihkan kedondongnya di pingir piringku.
"Kamu itu kenapa tiba-tiba minta tahu bulat sih? Subuh begini siapa yang jual."Angga menguap dengan wajah frustasi,baru saja ia tertidur beberapa jam setelah menyelesaikan tugasnya mengoperasi pasien di rumah sakit.
"Sudah tidur lagi satu jam lagi kamu harus bangun buat siapin sarapan."
Difikirnya gue babu apah,nyuruh-nyuruh seenak mulutnya.
"Tapi mas aku peng,_"
"Nanti kalau udah siang,dan udah ada yang jual saya beli buat kamu,sekarang kamu tidur" mas Angga menutup wajahnya dengan bantal membuatku bertambah kesal.
***
"Nasi gorengnya kok aneh gitu rasanya nek" Alvin meletakan kembali sendok berisi nasi goreng yang sempat ia makan."Aneh gimana?" Ranifah mencicipi nasi goreng buatan menantunya,kemb
udian sesegera meneguk air putih sebanyak-banyaknya."Iya kan nek rasa nasi gorengnya aneh"
"Aneh? Masa sih, sini aku mau coba" aku mengambil sesendok nasi goreng yang sudah aku masak dan rasanya.
"Hoek,hoek,hoek." Aku mengeluarkan isi perutku tak terkecuali nasi goreng yang baru saja aku makan.
"Cea, kamu kenapa?" Ranifah tampak cemas melihat wajah menantunya pucat.
"Ngak papa ma,lagi masuk angin aja"
"Kenapa sarapannya belum di makan"Ucap Angga yang sudah rapi dengan setelah kerjanya.
Angga yang akan memasukan nasi goreng ke mulutnya terhenti ketika Alvin,Cea dan mamanya bersuara.
"Jangan dimakan!" ucapku berbarengan dengan Alvin dan mama"
" Kenapa?"Angga menatap heran pada sedok yang berisi nasi goreng di tanganya.
"Rasanya aneh pah,sama kayak yang maska nasi gorengnya juga aneh" Cibir Alvin jengkel.
"Enak aja aku ngak aneh"
"sudah,jangan ribut ini masih pagi." Ranifah mencoba menjadi penengah antara cucu dan menantunya.
"Cea,ngak biasanya kamu masak rasanya aneh kayak begini biasanya enak" Ranifah memandang bingung pada menantunya.
"Ngak tahu ma,mungkin aku ngak fokus pas masukin bumbunya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mom For Me (TAMAT)
General FictionCea Marinka, gadis cantik yang terjebak dalam kesalahan pahaman, membuatnya harus rela melakukan pernikahan dengan duda tampan beranak satu. Sanggupkah, Cea Marinka menghadapi rumah tangga barunya dengan kenakalan sang anak tiri bernama Alvin? Maaf...