Eps 13 | Dia Magic Shop Pt 1

1.7K 61 0
                                    

Isakan tangisan semakin mengeras, kini Bintang berada digudang sekolah. Ia tidak ingin keluar karena ia tidak ingin bertemu ayahnya yang sudah dilupakan itu. Karena ayahnya ia kehilangan semua. Salah satunya mama.

Disaat dulu Bintang membutuhkan ayahnya tapi dia malah asik asikan dengan istri ayahnya. Yang ia sayangkan kenapa Akbar menjadi ayah Diana.

" Udah nangisnya " Ucap seorang laki laki yang lebih dulu berada di gudang.

" Gue nggak bisa liat lo disini gelap " Suara Bintang masih serak

" Tapi gue tau itu suara lo Ren " Lanjutnya

Daren menyalakan lilin yang ia temukan di gudang itu. Tak lupa korek api yang selalu ia bawa.

Kini digudang gelap hanya ada cahaya lilin.

" Lo kenapa nangis? " Tanya Daren tanpa basa basi.

" Kenapa orang dewasa selalu buat kita nangis?" Isakannya semakin reda

" Lo nggak bisa jawabkan "

Daren mendekatkan diri ke wajahnya kini berjarak 2 cm saja. Ia menyentuh kedua tangannya dengan pipinya yang masih berurai air mata.

" Lo mau minta apa biar nggak sedih gue punya Magic Shop " Sontak membuat ingatan masa lalu Bintang kembali.

8 tahun yang lalu....

Tepatnya saat umur 8 tahun ia masih bahagia dengan keluarga kecilnya liburan di Tokyo. Ia menginap disebuah hotel mewah disana. Tanpa disadari seorang laki laki misterius mendekatinya.

" Kon'nichiwa shōnen " ( Hai anak manis) Ucap pria berwajah Jepang itu

Bintang merasa takut dengannya sosok yang sangat menyeramkan. Ia ingin berteriak namun tangan orang Jepang itu sudah membiusnya.

Sudah tiga jam yang lalu hilangnya Bintang. Orang tuanya sudah melaporkan ke polisi Jepang. Bahkan tak henti hentinya Dira mama Bintang sudah menangis hampir pingsan. Ini kelalaian Akbar jika ia tidak menjaganya lebih hati hati ini mungkin tidak terjadi.

Bintang sudah sadar setelah obat biusnya. Tangan kakinya diikat membuatnya susah bergerak. Ia mengedarkan semua penjuru ruangan orang yang menculiknya tadi sedang meminum alkohol.

" Tolong ! Tolong Bintang Mama ! Papa ! " Teriak Bintang setelah sadar.

" Anata o damatte iru shōnen " ( diam kamu anak kecil ) Bentaknya membuat Bintang terdiam apalagi ia tidak tahu bahasa Jepang.

Lelaki itu mendekat ia mengelus pipi anak perempuan itu. Ia sangat takut.

" Anata wa watashi no chīsana on'nanokononamae o shitte imasu Hikaru Kudo " ( kamu tahu namaku gadis kecil Hikaru Kudo)

" Yah. Tashika ni nihongo o hanasenai " (pasti kamu tidak bisa bahasa Jepang)

Bintang semakin menambah tangisan yang membuat lelaki Jepang itu marah dan ingin menamparnya tapi suara anak laki laki menghentikan itu.

" Watashi wa anata ga kare o kizutsukenai yō ni tanonde imasu. Kanojo wa watashinotomodachidesu " ( Aku mohon jangan sakiti dia. Dia temanku ) Seru anak lelaki yang sepantaran dengannya.

" Uwa ̄. Indoneshia no chīsana otokonoko ga nihongo o hanasu koto ga dekite odoroita " ( Wah. Aku heran anak kecil Indonesia bisa mengerti bahasa Jepang)

Lelaki yang bernama Hikaru Kudo itu kembali mendekat anak laki laki itu. Ia sangat takut sebenarnya namun ia tidak ingin gadis kecilnya ketakutan. Ia tahu gadis itu adalah orang Indonesia.

" Naze anata wa watashitachi o yūkai shita nodesu ka? " (kenapa kamu menculik kami berdua).

Hikaru Kudo mengabaikan pertanyaan dari anak kecil itu. Sebelum pergi ia membuka tali yang mengikat tangan dan kakinya. Lalu mengkunci ruangan gubuk seperti rumah.

Anak kecil lelaki itu menghampiri Bintang ia membuka ikatan.

" Kamu nggak perlu takut aku akan menjagamu " Ia memamerkan senyumnya

" Kamu orang Indonesia? Kenapa bisa bahasa Jepang? " Tanyanya dengan parau

" Karna dari dulu aku udah belajar semua bahasa kata superheroku eh maksudku ayah aku akan menjadi pewaris Gintara Group namaku Daren Gintara " Ia menjulurkan tangannya disambut tangan kecil gadis itu.

" Namaku Bintang Aleana "

Sudah larut malam Dhirga dan Ratna tidak kunjung menemukan Daren. Mereka frustasi bahkan sudah bolak balik mengunjungi kantor polisi.

" Mas aku takut Daren kenapa napa " Dhirga memeluk erat Ratna menyakinkan bahwa putranya akan baik baik saja.

Suara pecahan Vas Bunga membuat Daren dan Bintang ketakutan. Bahkan Bintang sudah menangis tapi tidak bersuara.

" Hmm. Dengar Bintang apa kamu tahu magic shop? " Tanya Daren

Bintang hanya menggelengkan kepalanya pelan.

" Magic Shop itu tempat bertukar barang harapan bahkan cinta. "

" Jadi? "

" Tukarlah aku akan mengabulkan "

Bintang mengeluarkan sebuah permen yang masih berada dijaketnya.

" Aku ingin ini ditukar dengan Mama sama Papa aku ingin ketemu sama mereka "

" Baiklah "

T

BC



Gravity Of Love ( Complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang