Eps 46 | Hari Penikahan (Ending)

4.7K 87 3
                                    


Ruangan didekorasi putih disertai bunga warna warni. Disinilah sebuah pernikahan akan diadakan sebentar lagi. Banyak reporter yang akan meliputnya karna Bintang adalah dokter populer.

Bintang berada diruang dandan disana sudah ada Diana dan temannya yang membantunya. Dengan gaun pengantin yang sangat mewah dan cantik

Diana memotret dengan Cameranya ia tersenyum lebar melihat sahabatnya akan menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diana memotret dengan Cameranya ia tersenyum lebar melihat sahabatnya akan menikah.

" Kapan nyusul sama Reno, Di ? " Canda Bintang

" Hmm,mungkin setelah lo nikah " kekeh Diana

" Dia dateng nggak ya " gumam Bintang.

Seseorang laki laki yang sama berusia 25 tahun memakai jas berwarna hitam. Ia berjalan ke tempat sebuah pernikahan membawakan sebuah bunga dan masuk ke ruangan dandan.

" Raffa? " Pekik Bintang

Bintang langsung memeluk Raffa senang sudah lama ia tidak bertemu dengannya.

" Ayo, semuanya keluar " Titah Diana

Diruangan itu hanya ada mereka berdua Raffa duduk disebuah kursi yang ada didepannya. Ia menatap sendu manik mata Bintang.

" Hari ini kamu sangat cantik " Goda Raffa

" Bisa aja, kamu gimana kabarnya? " Ucapnya sedikit canggung.

" Baik, maafin aku dulu yang udah ngelepas kamu. Karna aku pikir perasaan ku akan berubah. Tapi aku salah,saat aku ingin kembali kamu udah menjadi milik orang lain " Bintang menggenggam jari jemari.

" Dulu aku tidak tahu mengerti perasaan aku kayak gimana. Tapi,aku sadar saat di Tokyo bahwa aku tidak mencintaimu, itu hanya sebuah rasa kasih sayang enggak lebih dan dulu bahkan sampai sekarang aku sangat mencintai Daren " Jelas Bintang.

Flashback

Ujian nasional telah dilaksanakan, Bintang sudah menyelesaikan,ia menunggu Raffa yang ingin mengajaknya kencan. Entah kenapa ia merindukan Daren. Apakah dia baik baik saja? Apakah ia sudah lulus? Apakah dia sudah punya pacar?

Bintang sudah lama menunggu Raffa tapi dia tidak datang sama sekali. Bahkan ia sudah menelfon sampai puluhan kali.

Bahkan sampai malam Bintang masih berada ditempat yang dijanjikan. Raffanya pasti datang, dering ponsel Bintang berbunyi. Matanya kini berbinar binar karena telefon dari Raffa.

Halo! Raffa?

Hmm. Bintang

Kamu dimana sekarang?

Bandara

Apa? Kenapa?

Aku mau kita putus Bin

Nggak usah bercanda Raff

Aku serius

Kenapa?

Aku ingin meraih impianku, aku diterima di Universitas Chicago. Dan aku nggak bisa lanjutin hubungan kita

Kenapa kamu nggak bilang sama aku? Seharusnya kamu temuin aku dulu Raff

Aku takut membuatmu kecewa

Asal kamu tahu aku lebih kecewa sekarang

Maafin  aku Bintang, I love you Bintang

Raff! Raffa!

Isakan tangis Bintang semakin kuat bagaimana bisa dirinya diputuskan sepihak apalagi lewat telepon tanpa kejelasan. Ia melihat jadwal penerbangan diteleponnya masih ada 20 menit lagi untuk terbang.

Bintang berlari karna jalanan sedang macet parah sekarang. Ia melepaskan sepatu hak tingginya dan berlari lagi dengan sekuat tenaga.

Bintang membuang nafas kasarnya ia sudah berada tepat didepan Bandara Soekarno-Hatta. Tanpa basa basi Bintang berlari menyebrang jalan raya didepannya.

Bruakkk!!

Tubuhnya tertabrak mobil yang sedang melaju cepat. Membuatnya berguling beberapa kali pening yang dirasakan dan bau darah yang menyengat. Kepalanya sudah bersimbah darah, semua orang datang berkerumunan.

Bintang menatap sendu langit yang penuh Bintang. Dilangit nampak sebuah pesawat diatasnya tangan mengarah ke langit, sebelum ia pingsan.

Flashback Off

" Jika kamu bahagia, aku akan selalu bahagia. Bin, berbahagialah lupakan masa muda yang menyakitkan bagimu. Untuk itu adalah kunci bahagia " Raffa menggenggam jemari Bintang.

" Tentu, dalam masa muda dulu aku mempelajari beberapa hal untuk masa depanku nanti. Aku belajar beberapa hal salah satunya adalah mencintai diri sendiri. Apapun kesalahan besar yang kita buat maupun orang dewasa itu orang yang membuat kesalahan itu adalah kita sendiri. Kemarin, hari ini, dan sekarang tetaplah kita " Bintang tersenyum lebar

Ayah tercinta Bintang menggandeng lengan putri kesayangannya. Ia menatap manik mata dengan kelembutan seorang ayah. Didepannya sudah ada pengantin pria dengan berjas hitam dan bunga mawar disakunya. Dulu rambut yang sering berantakan kini berubah dengan polesan rambut Comma dialah Daren Dirgantara.

Daren memberikan uluran tangannya dan Bintang menerimanya. Kini mereka sudah berada dialtar pernikahan. Bintang memegang lengan sisinya dan buket bunga ditangannya.

Setelah tradisi pernikahan sudah selesai,kini mereka sudah resmi menjadi pasangan seumur hidup. Janji pernikahan yang mereka ucapkan menjadi saksi cinta mereka.

Daren mencium punggung tangan istri tercintanya.

" Aku mencintaimu, Bintang "

Detik berikutnya Daren mencium bibirnya dibalasnya Bintang. Tidak ingin melewati kesempatan. Fotografer pernikahan pun mengabadikan momen dengan memotretnya.

Ditengah tengah acara Raffa tersenyum lebar. Dia akan selalu ada untuknya walaupun Bintang menjadi milik orang lain. Dalam artian Raffa mendukung hubungan sahabatnya.

Tamat







Gravity Of Love ( Complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang