Eps 3| Puisi Rindu Diana

3.3K 108 0
                                    


Malamnya..

Diana membuka buku puisinya target buat besok adalah puisi.

Dulu bersama adalah bagian terindah
Namun karena satu titik
Semua berubah bagaikan kepingan puzzle
Yang hilang disuatu tempat gelap
Hingga kembali namun tidak bisa memasang puzzle itu

" Aku merindukan itu semua " Diana menutup bukunya,ia mulai menangis.

🐱

Bintang Povv

Gini nih kalo punya kakak nggak bisa diandelin enggakmu nganterin adeknya ke Mall. Enak kalo punya temen ataupun pacar gitu ada yang nganterin. Mana lagi nggak ada angkot taksi kok kemahalan. Yang penting gue udah punya sepatu ini.

Kenapa gue jadi haus gini,eh itu ada Cafe kesana.

Author Povv

Sambil menunggu antrean nya Bintang melihat seseorang yang tidak asing.

" Raffa? " Panggil Bintang

Raffa yang menyajikan kopi tertegun dengan kedatangan Bintang.

" Lo kerja disini ternyata? " Tanya Bintang

" Mau pesen apa? "

" Berarti deket loh sama rumah gue"

" Silahkan liat menunya "

" Lo mampir ya dirumah gue "

Belum menjawab seorang pelanggan mendorong Bintang dan menyiramkan Kopi yang dipesannya diwajah Raffa.

" Apaan apaan ini Kopi ini pahit gimana buatnya sih Mas. Kalo nggak bisa buat jangan kerja " Bentaknya

" Maaf maaf mbak " Ucapnya sambil menunduk.

" Apa Apaan ini! " Teriak orang yang mempunyai Caffe ini

" Ini gimana kopi rasanya pait banget cari karyawan yang becus dong" Komplen pelanggan wanita itu.

" Maaf atas ketidaknyamannya ini "

" Pokoknya harus tanggung jawab karyawan itu harus minta maaf sama saya "

Karena tidak ingin Caffe ini bangkrut akhirnya bos itu memberikan pilihan kepada Raffa.

" Sekarang kamu berlutut sekarang atau kamu keluar darisini " Ucap Pemilik Caffe ini

Raffa tidak tahu harus bagaimana. Ia tidak ingin menurunkan harga dirinya tapi disalah satu sisi ia membutuhkan uang. Tanpa disadari Bintang menatapnya dengan tatapan kasihan. Ia benci itu sangat.

" Baik. Saya akan berlutut sekarang juga "

Pelanggan wanita itu senyum penuh kemenangan.

Belum juga berlutut Bintang sudah menariknya pergi dari Caffe itu.

" Lo gila Raff ! " Teriak Bintang

" Kenapa lo bawa gue kesini? Hah Gue perlu uang dan pekerjaan itu " Bentak Raffa yang membuat Bintang mengeluarkan air matanya.

" Apa segitunya Uang penting buat lo hingga lo korbanin harga diri lo "

" Iya dan gue nggak perlu lo kasihani Bintang. Gue enggak hidup layaknya lo "

" Lo nggak tau tentang gue Raff " Lirih Bintang

Begitupun Bintang tidak dapat membendung air matanya.

Bintang mendekat dan menghapus air mata Raffa dan memeluknya erat. Namun Raffa melepaskan pelukan itu dengan kasar.

" Nggak usah sok kenal lo sama gue "

Raffa langsung pergi meninggalkan Bintang sendiri. Raffa pulang ke rumahnya yang tidak besar namun sederhana. Raffa melihat seseorang pria paruh baya dengan jas mewah keluar dari rumahnya.

Ia membuka pintunya dan mendapati seorang wanita paruh baya yaitu ibunya. Duduk di sofa dengan pakaian seksi dan alkohol yang menyengat.

" Wah. Anakku sudah pulang sini duduk disamping Mama nak " Ucap Dessi ibunya

Tapi Raffa hanya diam membisu saja, ia melihat tumpukan uang ratusan ribu.

" Lihat pacar mama beliin sepatu mahal buat kamu " Dessi berdiri dan mendekat menyodorkan sepatu mahalnya

Raffa melemparkan sepatu ke arah sembarangan.

Plakkk

Sebuah tamparan Dessi mendarat dipipi Raffa.

" Dasar anak nggak tahu diuntung dikasih barang mewah malah dibuang " Bentak Dessi

" Karna Raffa nggak mau barang dari hasil pelacuran Mama " Teriak Raffa pergi membanting pintu kamarnya.

Dessi terduduk lemas ia menangis tersedu sedu.

🐱

Bintang masih membuka matanya padahal jam sudah menunjukan pukul 2. Ia memikirkan Raffa apakah dia baik baik saja. Kenapa bisa Raffa mengatakan kasihan padanya padahal dia hanya tidak mau diperlakukan seperti itu karena hatinya juga akan sakit.

" Bin. Bangun ini udah jam 6 nanti kamu terlambat " Teriak Kakaknya sambil menggoyangkan tubuhnya.

" Ya ampun kenapa kakak nggak bangunin Bintang dari tadi sih "

TBC

Epilog

Daren menatap Bintang yang ada dilangit. Ia menatapnya lusuh.

" Apakah lo Bintang yang senyummu ada dimata gue? " Gumam Daren

Pada saat itu aku sadar bahwa hanya dengan tatapan terkadang orang itu salah menilai

~Bintang

Gravity Of Love ( Complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang