Eps 38| Tears

1.7K 53 0
                                    

Daren melihat Takashi yang mengarahkan pistolnya ke arah Dhirga yang menuju padanya.

Sekuat tenaga ia berlari ke arah ayahnya. Naas peluru itu mengenai dada sebelah kiri Daren. Ia memegangi dadanya dengan darah yang mengalir deras. Dhirga menopang tubuh putranya dengan semua luka darah dan membaringkannya dijalan.

Dhirga menepuk nepuk pipinya berharap Daren untuk tidak memejamkan matanya.

" Daren! Bangun sayang ! Cepat panggil ambulance! " Histeri Dhirga

" Daren sayang banget sama Papa. Aku mohon yang terakhir kalinya jangan menceraikan Mama " Itu perkataannya sebelum Daren memejamkan matanya.

Bintang terduduk lemas melihat apa yang terjadi. Harusnya ia yang akan berlari biar saja dirinya. Daren sudah banyak menderita apa dia tidak bisa bahagia untuk sekali.

_____

Keadaan dirumah sakit semakin tidak terkendali. Dimana semua orang menangis untuknya. Bahkan Ratna harus sampai pingsan. Raffa memeluk Bintang yang terus menangis.

Dhirga duduk dilorong rumah sakit ia tidak ingin semua orang melihatnya menangis.

Bintang menuju loron dan melihat Dhirga yang menangis ter isak isak. Ia duduk disampingnya.

" Kata Daren ayah nya adalah super hero yang sangat kuat tapi sekarang dia menangis disini " Sindir Bintang

" Ini semua karena saya " Dhirga memukul  dadanya sendiri.

" Ini bukan salah om. Tapi Daren ingin buat Om bahagia. Tapi Daren bodoh bisa bisanya dia menyelamatkan orang yang telah menyakitinya " Sentak Bintang

" Tidak peduli apapun kesalahan Om, Daren tulus menganggap Om sebagai ayahnya "

Dhirga sangat menyesal telah menyakiti Daren ia sangat ingat sering memukulnya dengan tongkat. Semua benar dia sendiri yang menghancurkan kebahagiaan keluarganya sendiri.

Dhirga membuka dompetnya disana ada sebuah foto saat melihat kembang api.

Saat itu sebelum penculikan terjadi mereka melihat festival kembang api di Tokyo. Mereka tertawa bersama berfoto bersama.

" Ayah tahu enggak super hero terkuat didunia " Tanya polos seorang Daren kecil

" Hmm? Superman? Spiderman? Atau SuperDede " Kekeh pelan Dhirga

" Dia adalah ayah " Jawabnya sambil mencium pipi Dhirga

" Mama enggak dicium juga nih " Canda Ratna

" Tentu! "Bahkan dia mencium Ratna dua kali.

Lalu Dhirga menggendong putranya dibahunya sedangkan Ratna memegang lengan semuanya.

" Aku menyesal apa sudah terlambat untuk meminta maaf " Gumam Bintang

***

Ranya kembali menelfon Daren tapi hasilnya nihil. Padahal kondisi Gissa sangat kritis mungkin dia tidak sanggup bertahan dengan penyakitnya.

Ranya frustasi apa yang harus dilakulan,seseorang menabraknya membuat ponselnya jatuh.

Mereka saling terkejut bahwa orang yang menabraknya adalah Akbar mantan suaminya.

" Mas Akbar? " Sapa Ranya

Akbar melihatnya berpakaian dokter ia lupa bahwa tempat ini rumah sakit milik ayahnya.

" Akhirnya kita bertemu lagi Ranya " Balasnya dengan senyuman.

" Kenapa disini? Siapa yang sakit "

" Daren anaknya Dhirga "

" Daren Gintara "

" Kamu kenal "

Ranya mengikuti Akbar untuk melihat kondisi Daren berada.

" Ayah, dari mana aja? " Khawatir Bintang

Deg! Jantungnya seolah berhenti saat melihat orang yang dibelakanganya ia teringat omongan Daren saat sebelum berada diruang operasi.

Apapun yang terjadi nantinya maafin semua atas yang dilakuin Mama kamu Dokter Ranya

Bintang menghembuskan nafas kasarnya,teringat dulu yang menganggapnya gila bahkan memukulnya. Ia belum mau memaafkannya apa yang dulu pernah terjadi.

Ranya berlinang air mata melihat anaknya yang dulu disia siakan. Ia ingin menghampiri memeluknya erat tapi Bintang malah pergi. Raffa pergi menyusul Bintang.

" Saya Dokter Ranya, Sebenarnya saya mau memberitahu Daren Gissa sudah tidak kuat bertahan lagi " Lirih Ranya

" Gissa siapa? " Tanya Ratna

" Dia gadis kecil yang terserang penyakit mematikan orang tuanya sudah meninggalkanya dirumah sakit ini. Jadi Daren menjadi walinya " Jelas Ranya

" Kalian harus bangga diusianya dia bisa ngelakui hal yang orang dewasa tidak bisa. Daren selalu bercerita tentang keluarganya. Saya mempunyai saran jangan pernah libatkan seorang anak karena masalah orang dewasa " Saran Ranya.

Ratna membungkam mulutnya dengan telapak tangannya. Ia bangga kepada putranya baginya dia adalah anak yang kuat.

Dokter keluar dari ruang operasi disana semua orang berkumpul bertanya.

" Dok, Gimana keadaan anak saya " Cemas Dhirga

" Saya sudah mengeluarkan pelurunya namun jantung sebelah kirinya sudah tidak berfungsi lagi. Hanya ada satu cara yaitu donor jantung. Jika tidak secepatnya mungkin anak bapak sudah tidak bisa lagi hidup " Jelas Dokter

" Enggak! Itu enggak mungki Dok! " Histeris Ratna

Dhirga memeluk erat kini ia merasa kehilangan seorang putra yang hebat.

_____________

Gravity Of Love ( Complite )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang