Part 21 Adik Perempuan

21.4K 2K 67
                                    

Louisa menghentikan langkahnya dan dia terpaku. Sementara Darell? Pria itu terus melangkah menuju ruang tengah mengikuti seorang pelayan yang mengantarkannya. Louisa menegaskan pendengarannya. Suara riuh di ruang tengah jelas bukanlah sesuatu yang aman untuk Darell. Louisa melangkah setengah berlari menggapai lengan Darell.

Terlambat!

Ruang tengah yang semula riuh seketika senyap. Seluruh pasang mata yang ada dalam ruangan itu menoleh dan menatap ke arah Louisa dan Darell.

Louisa melirik tangannya yang mengamit lengan Darell. Pemandangan itu seakan mencerminkan bahwa mereka adalah pasangan muda yang harmonis dan tengah kepayahan di mabuk asmara.

Louisa melirik Darell yang menjulang tinggi di sampingnya.

"Hai...come on in. Lou...kenapa wajahmu itu?"

Suara Benjamin Devonshire menyapa Darell yang tertawa pelan dan Louisa yang salah tingkah.

"Aku bahkan sanggup mengingat kembali bagaimana kita saat seumuran mereka Sky..." Itu jelas suara Zachary Leandro berbicara pada istri cantiknya, Skyla Leandro. Dan Skyla Leandro segera saja tertawa pelan sambil memukul lembut lengan suaminya itu.

Ooh...Louisa menjadi malu. Dia tahu persis apa yang sedang dibicarakan Pamannya itu. Louisa yakin pipinya memerah.

"Seperti perekat saja. Lihat. Sudah ada di depan kita saja mereka lekat seperti itu." Itu suara James Arthur, adik Ibunya. Pamannya yang lain itu selalu ceplas ceplos. Dan Louisa tak menemukan Bibi Annelise di ruang tengah itu.

Louisa melepaskan tangannya dari lengan Darell dan melangkah menghampiri Ayahnya. Louisa mencium pipi Ayahnya lembut. Lalu Ibunya. Juga semua yang ada di tempat itu. Melupakan bahwa dia masih sedikit kesal dan tidak mengerti kenapa mereka--keluarganya--itu, harus menghajar Darell untuk sebuah penyambutan? Dan lihatlah sekarang, Pamannya yang bernama William Leandro dan Daniel Jefferson itu jelas terlihat sangat halus dan yakinlah, mereka bahkan tak akan sanggup membunuh seekor semut. Tapi, Darell mengatakan bahwa keduanya jelas memberi Darell bogem mentah yang membuat bahunya sakit luar biasa.

"Duduklah Darell." Louisa mendongak mendengar suara Alexander Leandro yang terdengar ramah. Dan Pamannya itu jelas memberi Darell pukulan yang sama keras dengan yang lain.

Oooh...baiklah. Apakah tidak ada satupun dari mereka yang berkeinginan menanyakan pada Darell bagaimana keadaannya?

Louisa memeluk Ayahnya sambil menyandarkan kepala di bahu pria itu. Dia melirik Darell yang terlihat membaur dan bercakap dengan Zachary dan William entah tentang apa. Semua terlihat sibuk dengan pembicaraan masing-masing.

"Dia sudah membaik bukan?"

Louisa sedikit mendongak.

"Kalian menghajarnya." Louisa berbisik pada Ayahnya.

"Dad juga seperti itu. Dulu."

Louisa menghela napas perlahan dan menatap Ibunya yang tengah bercakap dengan Skyla dam Autumn--Bibinya yang lain, istri Paman William--. Wajah Ibunya terlihat biasa saja. Tidak ada gurat kekesalan seperti kemarin-kemarin.

"Apa rencana kalian? Dan...adik Darell itu...apakah dia tidak apa-apa?"

Louisa tahu apa yang dimaksud oleh Ayahnya. Dan dia tidak merasa heran bagaimana mungkin Ayahnya sudah mengetahui keberadaan Breana Bareskovic.

"Kami belum memikirkan lebih lanjut. Tapi, Darell ingin segera menikah. Well, aku juga kalau Dad mengijinkan. Dan...Breana, dia tidak melakukan apapun yang membahayakan. Darell pernah bilang, Breana--lah yang ada dalam bahaya." Louisa masih berbisik samar.

HOLD ME DOWN ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang