Andmesh Kamaleng - Cinta Luar Biasa
**
Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, tapi Biru belum juga pulang, Abraham dan Langit sudah sangat khawatir.
"Sebenarnya kemana perginya adikmu Langit?" Tanya Abraham.
"Tadi pagi bilangnya mau pergi sama temen Langit Yah," jawab Langit seadanya.
"Teman kamu yang mana?"
"Azlan,"
"Tapi kenapa sampai jam segini belum pulang? Pergi dari pagi juga," beginilah Abraham jika sudah menyangkut Biru yang telat pulang.
"Coba Langit telpon Biru dulu,"
Langit menghubungi Biru.
**
Disinilah Azlan, masih di taman yang sama, sejak pagi memang dia masih di sini, ia bingung akan mencari Biru kemana. Tiba-tiba ponsel Biru berbunyi nyaring seperti ada panggilan masuk.
LangLuv is calling ...
Azlan berkerut kening, langsung saja panggilan itu di angkatnya.
"Bi lo dimana?" Nada di seberang sana terdengar khawatir, tapi Azlan seperti kenal dengan suara itu.
"Langit?" Tanya Azlan langsung.
"Azlan?" Sepertinya mereka akan sedikit ada masalah setelah ini.
"Apa maksud dari semua ini?" Nada bicara Azlan sudah tidak sesantai biasanya.
"Biru dimana?" Langit masih menanyakan keberadaan Biru.
"Lo siapanya Biru?!" Jika melihat gesturnya sekarang, Azlan sudah sangat marah.
"Oke. Gue bakal jelasin semuanya, sekarang lo dimana?" Kemudian Azlan memberi tahu posisinya sekarang.
"Apa yang sebenarnya mereka sembunyikan?" Azlan semakin tidak mengerti dengan keadaan seperti sekarang.
**
Langit datang untuk menemui Azlan, dugaannya selama ini terjadi, entah apa yang terjadi setelah ini, entah apa Langit dan Azlan akan masih tetap menjalin persahabatan atau tidak, itu semua tidak ada yang tau.
Langit duduk di bangku yang sama dengan Azlan, mereka awalnya hanya diam, namun Langit tau, disini posisinya lah yang harus menjelaskan.
"Biru adik gue, adik kandung gue," Azlan sedikit terkejut dengan sebuah fakta yang baru saja diketahuinya.
"Kenapa?" Azlan bukan kepo, namun ini sudah semestinya di jelaskan.
"Biru yang minta, awalnya gue dan bokap nggak setuju dengan permintaan bodoh dia, tapi kami tau bagaimana sifat Biru, dia nggak bakal bisa di tolak," jelas Langit.
"Tapi kenapa?" Azlan masih belum puas dengan jawaban Langit.
"Biru punya masa lalu buruk di Bandung, dengan pindahnya dia kesini, dia nggak mau kejadian itu terjadi lagi, makanya Biru merahasiakan identitas aslinya," baru kemudian ada titik terang dari penjelasan Langit barusan.
"Masa lalu?" Tanya Azlan.
"Kalo lo mau tau, lo bisa tanya sama anaknya sendiri, gue nggak berhak buat bicara," jawab Langit. "Terus, mana adik gue?" Langit bertanya keberadaan Biru, yang tidak di lihatnya bersama Azlan.
"Gue nggak tau," jawaban Azlan sontak membuat Langit kaget, "Gimana bisa lo nggak tau dimana Biru?!" Emosi Langit seketika meledak.
"Pas gue dateng, gue cuma nemu ponselnya, dan kata anak kecil yang nyamperin gue, Biru di bawa pergi cowok setelah berdebat," jelas Azlan, dan memang hanya itu yang dia tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHICKSAL
Jugendliteratur(REVISI SETELAH TAMAT) "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" "Saat aku mendekat, kamu seolah menjauh," "Apa yang sebenarnya sedang direncanakan Tuhan?" "Harus berapa lama lagi aku harus menunggu?" Kita adalah dua hati yang menanti sebuah takdir u...