· 16 ·

1.5K 93 8
                                    

Saat ini Biru ingin menghibur diri sendiri dengan bermain musik di ruang musik, Biru dirundung penat akhir-akhir ini. Saat membuka pintu ruang musik, Biru bertemu sosok cowok yang sudah beberapa hari akhir ini yang membuatnya penasaran, cowok itu sedang bermain gitar.

Biru memberanikan diri untuk mendekati cowok itu, selagi ada kesempatan.

"Hay!" Sapa Biru.

Cowok itu menoleh, menatap Biru, lalu tersenyum. Ya Allah manis banget senyumnya, tapi masih manis senyumnya Azlan, batin Biru.

"Hay, lo siapa?" Tanya cowok itu.

Biru tersadar dari lamunannya, "ah iya. Gue Biru, lo?" Sambil mengulurkan tangannya.

"Gue Gamaliel, panggil aja Gama. Lo anak baru?" Tanya Gama.

"Iya. Tapi udah berbulan-bulan sih," kenapa Biru merasa malu.

"Oh. Lo kesini pasti mau main musik 'kan?" Gama coba menebak kedatangan Biru.

"Iyalah. Mana mungkin gue dateng ke ruang musik buat makan bakso," kemudian Biru tertawa, diikuti Gama. "Tapi gue beberapa hari terakhir ini sering liat lo disini, tapi nggak ketemu di lingkungan sekolah lainnya, jangan-jangan lo bukan orang?" Lanjud Biru menjuru pada penuduhan ke Gama.

"Gue baru aja balik dari penukaran pelajar selama 3 bulan kemaren, dan gue baru masuk sekolah 3 hari lalu." Jelas Gama dan Biru hanya ber-oh ria.

"Lalu?"

"Lalu apa?" Gama tidak begitu mengerti pertanyaan Biru barusan.

"Lalu kenapa selama 3 hari ini gue nggak kelihatan lo berkeliaran di sekolah, dan lo kelas berapa?" Biru seolah sedang mengintrogasi Gama.

"Gue bukan type cowok yang populer kayak Langit and the geng, gue lebih suka menghabiskan waktu di perpus atau disini. Dan gue anak IPS kelas 12," untuk kesekian kalinya Gama menjelaskan.

"Jadi kita bisa berteman 'kan?" Tanya Biru.

"Pasti." Jawab Gama dengan lantang.

Kemudian mereka berdua bermain musik berdua. Mereka terlihat seperti dua orang sahabat yang lama tidak bertemu. Begitu akrab, padahal baru berkenalan 10 menit lalu.

**

"Kenapa Bi?" Billa sedikit aneh melihat perubahan mood Biru, tadi sebelum pergi ke ruang musik mood Biru bisa dibilang buruk, bagaimana tidak siapapun yang mengajaknya ngobrol pasti langsung kena bentak, dan sekarang dia senyum-senyum tidak jelas.

"Gue ketemu cowok Bill," saat mengatakan itu, mata Biru benar terlihat berbinar, "Siapa?" Tanya Billa langsung.

"Namanya Gama."

"Gama?" Billa mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, wajahnya berubah menjadi bingung.

"Kenapa?" Biru yang menyadari perubahan ekspresi Billa segera bertanya. 

"Di sekolahan ini, setau gue nggak ada yang namanya Gama." Jelas Billa.

"Dia kakak kelas kita Bill, anak IPS." Biru masih meyakinkan Billa.

"Serius Biru, gue tuh hafal semua cowok di sekolah ini, dan orang yang lo maksud tadi nggak ada." Penjelasan Billa membuat bulu kuduk Biru merinding.

"Masa iya yang gue ajak kenalan tadi bukan orang?" Biru masih tidak percaya.

"Nama lengkapnya lo tau nggak?" Tanya Billa.

"Nama lengkapnya tuh Gamaliel, anak IPS."

"Oh, Kak Liel,"

SCHICKSALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang