S.M. THE BALLAD - MISS YOU
**
Mereka masih berada dalam mobil Bimo, jok samping kemudi ada Azlan, di jok belakang ada Langit dan Aron, Bimo yang menyetir.
Ting!
Ponsel Azlan berbunyi, ia pun segera melihat, berharap itu notif dari Biru, dan benar saja.
"Biru chat gue," ucap Azlan.
"Bilang apa dia?" Tanya Langit tak sabar.
"Dia marah-marah karna dikira gue ngaret datengnya," jawab Azlan.
"Siapa sebenernya dalang dari semua ini?" Tanya Aron.
"Gue punya firasat kalo ini semua permainan Vito." Ucap Langit.
"Vito?" Bimo dan Aron bebarengan.
"Dia cowok yang pernah nyulik Biru waktu itu," ucap Azlan, kemudian Bimo dan Aron pun mengingat kejadian itu, kejadian yang membuat mereka mengetahui identitas asli Biru.
"Coba lo hubungi," suruh Langit, dan Azlan pun mengikuti.
"Nggak aktif." Ucapan Azlan barusan membuatnya semua frustasi.
Sampailah mereka pada taman yang di maksud Azlan tadi, mereka berkeliling untuk mencari Biru, dan berharap bahwa gadis itu masih di sekitar taman ini.
Mereka berpencar, Azlan dengan Langit, sedangkan Bimo dengan Aron. Mereka berbagi tugas. Disini yang paling terlihat gelisah adalah Langit, bagaimana jika Biru benar-benar di bawa kabur oleh Vito, apa yang akan di lakukan ayahnya jika dia sampai tahu jika Biru kembali di bawa oleh Vito. Pikiran Langit sudah sangat kalut sekarang.
Mereka sudah berkeliling, dan bertemu pada satu titik lagi.
"Gimana?" Tanya Langit.
"Nggak ada,"
"Kita juga udah tanya sama orang-orang sekitar sini," ucap Aron dan juga Bimo.
"Lo yakin ini tempatnya?" Tanya Langit meyakinkan lagi. Siapa tahu Azlan salah tempat.
"Nggak, gue jamin ini tempat biasa yang gue datengin sama Biru, nggak ada tempat lain." Wajahnya terlihat serius.
Saat sedang serius mengobrol, ada seorang anak kecil laki-laki yang membawa bola mendekat pada mereka.
"Kakak?" Panggil bocah itu.
"Maaf ya dek, kita lagi bingung, jangan ngajak main yaa, please, oke?" Ucap Bimo seperti mengusir, tapi bocah itu tidak juga pergi.
"Kenapa dek?" Tanya Azlan.
"Kakak lagi nyari seseorang?" Tanyanya.
"Iya, kok kamu tau?"
"Kakak lagi nyariin kakak cantik?" Tanyanya lagi.
"Kenapa dia tahu kalo kita lagi nyari cewek?" Ucap Bimo.
"Kok kamu tau?" Tanya Bimo.
"Kakak nggak inget aku?" Tanya bocah itu pada Azlan.
Azlan pun menggelengkan kepala.
"Aku yang waktu itu pernah ngasih tau kakak, kalo kakak cantik di bawa pergi laki-laki," setelah mengatakan itu Azlan baru teringat.
"Ah iya kamu, terus sekarang kamu tau kakak cantik kemana?" Tanya Azlan lembut.
"Baru kali ini gue liat Azlan ngomongnya lembut," cibir Bimo.
"Kakak cantik diajak pergi sama kakak perempuan juga, tapi kakak perempuan itu nggak secantik kakak cantik," makhlumlah anak kecil, bisa jelasin tapi belibet, untung Azlan yang sedang diajak berbicara, jika itu Bimo pasti sudah meletus habis kesabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHICKSAL
Teen Fiction(REVISI SETELAH TAMAT) "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" "Saat aku mendekat, kamu seolah menjauh," "Apa yang sebenarnya sedang direncanakan Tuhan?" "Harus berapa lama lagi aku harus menunggu?" Kita adalah dua hati yang menanti sebuah takdir u...