Can't Help Falling In Love With You - Haley Reinhart
**
Malam ini Biru sedang gabut sekali, tugas sekolahnya membuat moodnya semakin berantakan, dan salah satu cara terampuh untuk mengembalikan moodnya adalah dengan menggoda Langit.
Biru menuju kamar Langit yang hanya berjarak 15 langkah dari kamarnya, pintunya tidak tertutup rapat, Biru bisa melihat apa yang sedang dilakukan abangnya itu.
"Iya sayang, besok kita jalan-jalan yaa," itu suara Langit.
"Iya aku janji kok,"
Gue jailin lo Lang, batin Biru. Kemudian ia masuk ke kamar Langit tanpa permisi dahulu.
"Sayang kamu lagi ngapain? Aku kangen tauuu," nadanya dibuat-buat, membuat Langit yang sedang membelakanginya kaget, lalu Langit melotot ke arah Biru.
Biru mendekat pada Langit, ia bisa mendengar suara dari seberang sana.
"Suara siapa itu Lang?" Itu sudah bisa dipastikan bahwa yang sedang berada di seberang telepon sana adalah Vita. Biru semakin gencar untuk menggoda.
"Sayang, kamu lagi telepon sama siapa sih? 'Kan kita janji buat dinner malam ini," suara manjanya mungkin membuat Vita naik darah sekarang, terbukti dari sambungan telepon yang terputus secara sepihak.
"Sialan ya lo Bi," Langit sebal dengan Biru, gara-gari dia Vita jadi marah. Dan yang bersangkutan hanya tertawa terbahak.
"Puas lo? Puas?" Tanya Langit dengan nada tinggi.
"Puas banget abangku sayang," Biru kembali tertawa melihat ekspresi sebal Langit.
"Gimana lo sama Azlan?" Pertanyaan itu membuat Biru otomatis diam dari tawanya.
"Gimana apanya?" Biru balik bertanya.
"Kalian udah deket banget, udah jadian?" Biru mengambil posisi duduk dan mengambil bantal untuk sanggahan tangannya.
"Apanya yang pacaran? Dia nggak ada nembak gue," Biru menghela nafas berat, "Padahal 'kan gue udah ngode dia, tapi tetep aja, kayaknya syaraf kepekaannya mati deh Lang," ucap Biru dengan menatap langit-langit kamar Langit.
"Wajar sih, Azlan nggak pernah pacaran, deket sama cewek aja nggak pernah, baru sama lo dia mau deket sama cewek," jelas Langit.
Biru hanya diam dan manggut-manggut, "Emang Azlan belum cerita apa-apa sama lo?" Biru menggeleng.
"Lo tuh gimana sih Bi, ntar Azlannya ilang baru tau rasa lo," Langit melempat boneka bola yang ada di belakangnya tepat di kepala Biru.
"Aduh! Sakit bege!" Dengan mengelus-elus kepalanya.
"Gue tuh bingung mau mulai dari mana Lang, lo tau sendiri gimana mantan gue, nggak seindah kata mbak Raisa," ucap Biru dengan memainkan ponsel Langit yang tergeletak di depannya.
Langit juga paham akan keadaan itu, fokusnya beralih pada ponselnya yang di pegang oleh Biru, "Lo ngapain Bi?" Tanya Langit dengan mencoba merebut ponselnya kembali.
"Diem bentar kek Lang,"
"Lo pasti mau bajak IG gue 'kan?" Biru melemparkan ponsel Langit dengan sembarang kemudian ia lari secepat mungkin.
1
2
3
"Biruuuuuuuu!" Mendengar teriakan Langit membuat Biru tertawa terpingkal di balik pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHICKSAL
Teen Fiction(REVISI SETELAH TAMAT) "Apa takdir sedang mempermainkan kita?" "Saat aku mendekat, kamu seolah menjauh," "Apa yang sebenarnya sedang direncanakan Tuhan?" "Harus berapa lama lagi aku harus menunggu?" Kita adalah dua hati yang menanti sebuah takdir u...