35

333K 17.8K 711
                                    

Raga, Siska, dan Dita sudah kembali ke kelas mereka masing-masing.

Dita mendadak menjadi pendiam saat ini. Dirinya memilih duduk di pojok kelas dari pada berkumpul bersama Salsa dan Putri. Tak jauh berbeda dengan Dita, Siska juga memilih duduk termenung di kursinya. Siska memikirkan bagaimana nasib nyawa Dita ke depannya.

Siska sadar, Raga adalah orang yang berbahaya. Ia bisa membunuh siapapun yang ia mau tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Siska menghela napas pelan, melihat ke arah Dita yang sedang melamun di belakang sana.

Kepalanya terasa ingin pecah saat ini. Ia tidak tahu jika menjadi kekasih seorang Raga Dirgantara akan sesulit ini. Belum lagi terroran dari fans Raga yang terus berlanjut hingga saat ini.

Siska tak akan rela jika Raga benar-benar membunuh Dita. Siska tau apa isi otak Raga saat ini. Raga pasti berpikir bagaimana caranya agar rahasia terbesar miliknya tidak diketahui siapapun selain Siska.

Siska menyayangi Raga, sangat. Namun ia juga menyayangi Dita sebagai sahabatnya. Dita bisa berbicara pada dunia jika Raga adalah seorang psikopat, namun Raga juga bisa membunuh Dita kapan saja ia mau.

Ini adalah sebuah pilihan yang sulit, hanya satu yang dapat bertahan dan Siska tidak tahu siapa itu.

"Akhhh!" Siska berteriak frustasi, ia membenturkan kepalanya ke meja beberapa kali.

Semua mata di kelas itu langsung mengarah pada Siska, dan tak lama kemudian mereka kembali melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.

"Bisa gila gue kalo kayak gini," lanjut Siska pelan.

Menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja lalu menggeram tertahan. Sungguh, Ia benar-benar pusing saat ini!

Siska memikirkan bagaimana caranya agar Raga tidak bisa bertemu apa lagi berdekatan dengan Dita.

Ia harus melindungi Dita ke manapun gadis itu melangkah. Ya, begitulah caranya!

Siska tersenyum dalam diam saat otaknya mendapatkan ide cemerlang itu, namun senyumnya seketika luntur saat mengingat bahwa Raga itu lebih berbahaya dari apapun. Laki-laki itu bisa melakukan hal-hal yang berada di luar nalar pemikiran manusia.

Ting

Bunyi notifikasi dari ponsel membuyarkan lamunan Siska.

Mengambil ponsel yang ia letakan di saku baju lalu melihat notifikasi apa itu. Ternyata itu adalah notifikasi pesan dari Raga.

Raga Galak 💥

Siska

Kamu gak perlu khawatir tentang nyawa Dita.

Cukup suruh dia untuk tutup mulut rapat-rapat.

Ga, kamu sadar 'kan ngomong gini?

Mata Siska melebar melihat pesan dari Raga. Apakah Raga benar-benar mengatakan itu? Atau hanya ingin membuat Siska tidak khawatir dan membunuh Dita secara diam-diam.

Oh, sungguh! Kenapa hidupnya jadi rumit seperti ini?, pikir Siska.

▲▽▲▽▲▽

Waktu terus bergulir hingga jam pulang sekolah tiba. Dengan wajah berseri-seri para murid keluar dari gerbang.

Siska masih terus memperhatikan Dita. Siska mengikuti langkah pelan Dita dari belakang, tak membiarkan gadis itu luput dari perhatiannya.

Sweet Psychopath Boyfriend [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang