18

414K 23.4K 651
                                    

"RAGA, KAMU DI MANA?! HUWAAA HIKS ...."

Siska masih berteriak histeris karena hantu-hantu yang semakin mendekat.

Sementara seseorang di tengah kegelapan sedang tersenyum, tangannya menerima sebuah kue ulang tahun lalu menyalakan lilin berbentuk angka 17.

Setelah menyalakan lilin, seseorang itu berjalan menuruni tangga diikuti oleh beberapa orang di belakangnya.

"Raga, kamu di mana, Ga, hiks ...." isakan kecil terdengar dari seseorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Siska tengah memejamkan matanya dan menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangan miliknya.

"Happy birthday Siska, happy birthday Siska, Happy birthday Siska!" Raga muncul dari tangga dengan cahaya lilin di kue yang sedang ia bawa.

"Raga, hiks ...." Siska kembali menangis. Bukan menangis karena hantu yang mendekat ke arahnya, melainkan menangis karena terharu atas kejutan yang dibuat Raga.

Kekasihnya memang berbeda dari yang lain. Jika lelaki lain lebih memilih konsep romantis. Namun, Raga memilih konsep horor yang jelas-jelas ditakuti Siska dan Raga tahu itu.

Raga sudah berdiri di anak tangga terakhir lalu menapakkan kakinya di lantai rumah hantu itu.

"Raga, kamu hiks ...."

Raga tersenyum hangat lalu mengulurkan satu tangannya untuk mengelus surai cokelat Siska.

"Sekarang tiup lilinnya," perintah Raga lembut.

Siska mengelap air matanya lalu berjalan mendekat ke arah Raga, baru saja ia ingin meniup lilin berwarna baby blue di atas kue yang dipegang Raga, ada suara seseorang yang familier di telinga Siska, suara itu menyuruh Siska untuk melakukan make a wish.

"Siska, make a wish dulu dong," ucapnya semangat.

Itu suara Salsa, sahabatnya.

Siska tak banyak bicara ia hanya menurut. Memejamkan mata lalu mengucapkan permohonan di hati kecilnya.

Tak sampai dua menit. Matanya kembali terbuka lalu menipu lilin berbentuk angka 17 itu.

Fiuhhh

Lilin itu padam lalu tergantikan dengan lampu yang menyala dan dikejutkan dengan kehadiran tiga sahabat Siska.

"Jangan lupa traktirannya ya!" teriak Salsa sambil menyengir tak berdosa.

"Iya! Traktirannya jangan lupa!" tambah Putri.

"Nonton juga boleh tuh," timpal Dita.

Siska hanya menatap datar ketiga sahabatnya menggunakan mata sembabnya.

Lihat, sahabat macam apa itu? Bukannya memberi ucapan selamat dan doa malah meminta teraktiran, tetapi percayalah, mereka sudah memberikan doa yang sangat tulus jauh di dalam hati kecil mereka.

"I wish you all the best, Honey," ucap Raga lalu memeluk Siska.

Siska balas memeluk Raga, matanya kembali memanas, ia sangat terharu mendapatkan kejutan seperti ini.

"Makasih ya, Raga," lirih Siska.

"Anything for you," sahut Raga seraya mengelus rambut Siska.

***

Lampu mobil berwarna hitam itu menyorot dengan sangat terang memasuki mansion bergaya Eropa klasik. Ketika pintu mobil itu terbuka, menampakkan seorang laki-laki dengan setelan kasual, yang sedikit terlihat manis dan ... cantik?

Laki-laki itu berjalan dengan gaya elegan menaiki satu persatu anak tangga yang akan membawanya menuju pintu utama rumah megah itu.

Tok tok tok ....

Tiga kali ketukan di pintu besar yang terpampang di depannya, dan tak lama keluar seorang wanita berpakaian pelayanan.

"Selamat malam, Tuan muda. Silahkan masuk, Tuan muda. Nyonya dan Tuan sudah menunggu di dalam," ucap pelayan itu seraya membungkuk sopan.

Laki-laki manis itu hanya tersenyum lalu berjalan menuju ruang keluarga, ruang di mana banyak cerita terjadi dulu.

Pelayanan tadi menutup pintu lalu berjalan berlawanan arah dari laki-laki manis itu.

Ketika kaki jenjang laki-laki itu sampai di ruang keluarga, terdapat satu orang pasangan suami istri yang umurnya sudah senja, tetapi masih tetap menawan.

Wanita itu tersenyum hangat seraya berkata, "Mommy kangen sama kamu ...."

TBC

Sweet Psychopath Boyfriend [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang