40

340K 18.2K 2.8K
                                    

Hari-hari berjalan sebagaimana semestinya. Siska sudah kembali bersekolah seperti biasanyaㅡ sebelumnya Siska sempat izin beberapa kali karena keadaannya tak memungkinkan untuk masuk sekolah.

Siska pun sudah mengetahui siapa orang yang membunuh Dita. Namanya John, ia adalah seorang pemuda asal Amerika yang waktu itu menabrak Dita. Jhon menabrak Dita dalam keadaan mengantuk berat. Ia sudah menyerahkan dirinya pada pihak yang berwajib setelah sebelumnya meminta Siska untuk bertemu dengannya secara empat mata.

John menjelaskan pada Siska bahwa ia yang menabrak Dita malam itu. Ia mengakui semua kesalahannya dan akan menyerahkan diri kepada pihak berwajib.

Siska sempat tercengang atas penuturan Jhon. Namun Siska memaafkan Jhon dan mengapresiasi laki-laki itu karena sudah mengakui kesalahannya dan akan menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

Jhon juga mendatangi keluarga Dita, ia meminta maaf sebesar-besarnya. Keluarga Dita pun sempat terkejut, namun mereka tetap memaafkan Jhon. Menyimpan dendam pada orang lain tak akan membuat kita kaya, jadi untuk apa? Lebih baik hidup dengan damai.

Jhon menepati janjinya, ia sudah menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib. Jhon dipenjara selama enam bulan dengan denda senilai 1 juta rupiah.

Kembali pada Siska dan hari-harinya. Siska benar-benar menjalankan tekadnya untuk mengikhlaskan Dita.

Siska kembali menjadi pribadi yang periang. Tak ada lagi Siska dengan wajah murung yang sering melamun.

Siska selalu mendoakan Dita setiap ia selesai salat. Ia mendoakan agar kubur Dita diterangkan dan dijadikan taman surga. Ia juga mendoakan Dita agar dilapangkan dan diterima di sisi-Nya.

"Nanti jadi, kan?" Siska bertanya memastikan pada kedua temannya.

"Iya, jadi," jawab Salsa disertai anggukkan dari Putri.

"Masa dari rumah gue pake baju mini? Malah dikurung gue!" kesal Siska.

"Emang dasar anak mami," ejek Putri.

"Kayak lo enggak aja!"

"Emang enggak."

Salsa diam saja, namun otaknya berputar mencari cara agar Siska dapat ikut dalam kegiatan having fun mereka.

Saat ini adalah jam pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Iimㅡ Guru Bahsa Indonesia mereka sedang tidak masuk. Tapi, Bu Iim memeberikan mereka tugas untuk membuat rangkuman, yang akan dikumpulkan minggu depan. Tentu saja semua murid senang, dikumpulkannya saja minggu depan, untuk apa mengerjakan dari hari ini jika bisa melakukan sistem kebut selama. Karena hal itu terjadi, Siska dan ketiga temannya bisa berdiskusi untuk acara mereka malam nanti, di dalam kelas yang tengah ricuh keadaannya.

"Lo ke rumah gue aja deh, Sis. Nanti kita berangkat bareng, Putri langsung ke sana aja, nanti kita ketemu di sana," ujar Salsa.

"Gue pulang dulu ambil baju, gitu?" tanya Siska.

Salsa mengangguk sebagai jawaban.

"Nanti gue pulang bareng Raga. Terus nanti kalo gue ditanya Mami kenapa pergi lagi gimana?" Siska benci sifat overprotektif ayah dan ibunya, kini bertambah satu orang lagi yaitu Raka. Lengkap sudah hidup Siska.

"Ribet banget, sih?" Putri terlihat kesal karena acara mereka jadi terganggu karena sifat overprotektif keluarga Siska.

"Ya udah, lo suruh Raga anter ke rumah gue. Nanti lo pake baju gue aja." Salsa benar-benar memutar otaknya untuk kelancaran acara mereka malam nanti.

"Nanti kalo Raga nanya gue ngapain ke rumah lo gimana?"

"Bilang aja ada tugas kelompok," celetuk Putri.

Sweet Psychopath Boyfriend [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang