+2

41K 2.2K 84
                                    

Bisa dibilang semua kembali normal. Sehun kembali dengan aktivitasnya di perusahaan namun tidak menghilangkan jati dirinya sebagai seorang mafia.

Sementara bang Jungkook, memulai kehidupan barunya sebagai seorang ketua departemen HRD di perusahaan milik Sehun.

Kini gue dan Sehun tinggal di rumah Sehun yang terletak di kawasan elite Seoul.

"Yang, besok aku ada flight ke Singapore. Gapapa kan aku tinggal?" Tanya Sehun.

Ini kali pertama Sehun akan ninggalin gue untuk urusan kerjaannya. Dan jujur aja gue sedih. Ini juga kali pertama gue akan jauh dari Sehun.

Selama ini gue selalu berada di sisi Sehun kemanapun dia berada. Ya terkecuali saat ia akan pergi bekerja.

"Gabisa diwakilin aja apa? Kemarin kamu bilang urusan di Jepang bisa di handle sama Baekhyun." Cegah gue agar Sehun tidak pergi.

"Gabisa sayang. Kamu ingat Tuan Himoto? Dia sendiri yang ngundang untuk datang kesana. Gamungkin aku nyuruh Baekhyun untuk wakilin aku."

Saat ini posisinya gue dan Sehun sedang ada di atas kasur saling berhadap-hadapan. Dengan tangan kekar milik suami gue yang melingkar di perut gue.

"Aku gamau ditinggal:(." Pinta gue sambil cemberut.

"Yang, kali ini aja ya? Aku gaenak nolaknya. Ya sayang yaaa?" Rayu Sehun.

"Jadi kamu lebih milih kerjaan dibanding aku?" Tanya gue sedikit sarkas.

Pelukan Sehun mulai melonggar. Dia sedikit menjauhkan tubuhnya agar bisa melihat wajah gue dengan jelas.

Raut wajah Sehun heran. Gue akui akhir-akhir ini gue jadi manja pake banget.

"Sa, pertemuan ini penting. Kalo ga penting juga aku gabakal pergi jauh-jauh kesana."

"Jadi aku ga penting?" Tanya gue lebih posesif lagi.

Sehun melepaskan pelukannya dari gue dan bangkit untuk duduk berselonjoran.

"Kamu tau kan Sa, perusahaan kita lagi butuh banyak investor semenjak kejadian Kang Daniel itu? Cuma tiga hari doang kok aku di Singapore, yaa?"

Gue tidak memberikan respon dan malah menghadap berlawanan arah memunggungi suami gue itu.

"Kalau bukan karena akibat dari kasus Kang Daniel aku gaperlu sampe nyari investor sana sini kok."

Gue bangkit dan ikut selonjoran sejajar dengan Sehun. Menatapnya dengan tatapan yang cukup sinis.

"Oh jadi kamu nyalahin kasus Kang Daniel, nyalahin aku juga gitu?" Hormon yang ga menentu ini membuat gue menjadi sangat sensitif.

"Cukup Saena!" Nada suara Sehun sebenarnya cukup pelan dan masih terbilang halus. Tapi nada tinggi diakhir itu membuat hati gue rasanya sakit.

Apalagi saat ini gue sedang sangat sensitif, jadilah gue menangis karena senggakan Sehun barusan.

"Yaudah pergi aja kamu sana!!!" Seru gue sambil menjatuhkan air mata.

Gue yakin reaksi Sehun akan seperti itu. Dia sangat kaget ketika melihat gue yang sudah dibasahi dengan air mata.

Sehun menepis jarak dan mulai mendekap gue dengan erat.

"Sayang, aku ngerti ini pertama kalinya aku pergi jauh dari kamu. Tapi cuma tiga hari doang kok. Jangan gini dong yaa? Ntar aku panggil Tiffany atau Jungkook deh buat nginap biar ada temennya." Tawar Sehun.

Gue menyembunyikan wajah gue di dada milik Sehun. Bukannya tambah tenang, tangisan gue semakin menjadi-jadi.

"Hiks pokoknya engga!! Hiks."

My Lovely Mafia ● Sehun EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang