Part 39

29.1K 2.8K 70
                                    

Lagi banyak ide buat nulis wattpad, tapi ga punya ide buat nulis tugas project😅😅

Jangan lupa di VOTE&COMMENT yang banyak yaahhh. Kalo ada waktu jgn lupa baca work aku yg lain jugaa😆😆

Min 150 for the next part.

_____HAPPY READING_____

Saena POV

Gue langsung menghempas genggamannya begitu tau siapa yang melakukannya.

Dia Kang Daniel, anak dari pembunuh mami papi dan papa Sehun.

"Bisa bicara sebentar cantik?" Ujarnya dengan genit. Tch, sungguh menjijikkan.

"Ada perlu apa?" Jawab gue dengan dingin, gue gabisa langsung memperlihatkan sisi gue yang sangat membencinya.

"Mungkin lebih baik jika kita berbicara di ruanganku."

"Disini aja sepertinya tidak masalah, emangnya ada apa? Gue ga punya banyak waktu, gue kebelet ke kamar mandi." Gue mencari alasan supaya terhindari darinya.

"Jauhi Sehun." Sepatah kata itu membuat gue berapi-api.

Punya hak apa dia memerintahkan gue untuk jauh dari Sehun.

"Maaf, tapi anda bukan siapa-siapa dalam hidup saya. Anda tidak berhak mengatur kehidupan saya." Mungkin beberapa orang berfikir gue itu lemot, telmi dan segala macamnya. Tapi untuk urusan pribadi semacam ini dapat memicu jiwa dewasa gue keluar.

"Ini demi kebaikanmu, Sehun itu orang yang sangat jahat. Dan satu lagi jangan pernah percaya omongannya."

"Orang jahat, bukankah itu lebih layak ditujukan kepada anda, tuan Kang?"

"Saya tidak main-main Saena. Abangmu itu sudah banyak bercerita tentang hubunganmu dengan Sehun. Bahkan dia pernah menyulikmu bukan?" Gue terkekeh pelan mendengar argumen lainnya dari Kang Daniel ini.

"Lalu setelah jauh dari Sehun, hal apa yang dapat menguntungkan saya. Oh atau mungkin anda yang akan mendapat keuntungan?" Nada pembicaran gue semakin meninggi akibat emosi yang gue pendam.

"Percayalah Saena. Dia hanya memanfaatkanmu saja. Dia tak akan pernah mau memberikan sepeserpun kepadamu jika dia mendapatkan apa yang dia mau."

Cara Kang Daniel untuk menjatuhkan Sehun ini sangat rendahan. Dia hanya membual dengan omong kosongnya. Dia hanya tidak tau kalau gue memgang segala kunci tentang kebusukannya itu.

"Coba anda pandang sebuah liontin yang melekat dileher saya dan anting gemerlap di telinga saya. Ini adalah pemberian dari orang yang anda bilang tidak mau memberikan sepeserpun ketika mendapatkan apa yang dia mau-" untuk beberapa saat Daniel memperhatikan kalung dan anting yang gue pakai.

"-Oh iya, Sehun belum mendapatakn apa-apa dari saya tapi dia rela mengeluarkan budget yang fantastis hanya demi seutas kalung dan dua buah anting."

Detak jantung gue berdesir seperti gemuruh. Rasanya ingin sekali gue memaki-maki pria yang telah membuat abang gue menjadi keras kepala dan membuat seorang abang menampar adiknya sendiri.

"Ternyata adik Jungkook yang cantik ini punya sisi matrealistis juga. Orang seperti Sehun itu pasti akan membelanjakan wanita barang mewah ketika dia berhasil membawanya ke ranjangnya. Benarkan?" Gue mengepalkan kedua tangan gue dan rahang gue juga mulai mengeras.

"Begini. Yang saya maksud keuntungan adalah perihal 'dokumen' itu. Bukan tentang keuntungan biologis yang telah Sehun peroleh darimu." Mendengar kalimatnya membuat gue tidak bisa menahan diri lagi.

My Lovely Mafia ● Sehun EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang