Saena POV
Betapa bahagianya gue kembali ke rumah lagi. Ditambah dengan kondisi bang Jungkook yang sehat bugar. Gak salah kalau gue menitipkan bang Jungkook sama Farista.
Tapi tampaknya hanya gue yang berbahagia karena mereka semua melihat keadaan gue menjadi khawatir.
"Dek jelasin ke abang sebenarnya kamu workshop dimana?" Tanya bang Jungkook mengintimidasi namun rangkulan darinya memberi gue kehangatan.
Gue baru saja menginjakkan kaki di rumah ini setelah diatar oleh Lay dan Kyungsoo. Sehun gabisa nganterin gue karena ada meeting yang sangat penting. Lagi pula gue cuma tawanannya, ga pantes kalo dia nganterin gue pulang.
"Itu bibir sama kening lo kenapa di plasterin?" Sambung Farista yang membawakan segelas air hangat untuk gue.
"Disuruh duduk dulu kali Kook." Itu bang Taehyung, dia juga ikut menyambut kedatangan gue.
Setelah semua duduk, mereka menatap gue meminta kejelasan akan kabar gue selama ini. Gue udah menyusun kata-kata agar mereka tidak mengetahui jika gue masih menjadi tawanan seorang mafia.
"Jadi Sasa tuh dibimbing langsung sama desainer ternama dan dia baik banget mau bimbing sekaligus ngasih Saena tempat buat tinggal. Kalo soal luka ini kemarin cuma kepentok jendela aja kok."
"Terus kamu kok susah dihubungin,hm?" Tanya bang Jungkook.
"Eum pembimbingnya gasuka kalo muridnya sering megangin handphone."
"Baju lo kok gaada yang dibawa sih?" Sekarang giliran Farista yang bertanya.
"I-itu juga pembimbing gue yang kasih pinjem baju."
"Baik banget pembimbingnya. Oh iya yang nganter kamu pulang tadi siapa?" Nah, ini giliran bang Taehyung.
"Dianter sama orang yang kerja di rumah tempat Saena tinggal bang."
"Maaf ya bang Taehyung, Farista. Udah buat kalian repot ngurusin bang Jungkook."
"Gapapa kok, malahan gue seneng," ujar Farista.
"Ya iyalah lo seneng dek, tinggal satu atap sama gebetan sendiri," celetuk bang Taehyung.
Farista mah mendingan, satu atap sama gebetan. Lah gue, satu atap dan bahkan satu ranjang dengan Mafia yang baru aja gue kenal.
Wait, Farista gebetannya bang Jungkook? Berarti selama gue ga ada ngemodus terus dong Farista ke abang gue. Tapi gapapa sih, gue ngerestuin kok. Farista adalah orang yang tepat untuk dampingin abang gue.
"Gapapa kok Saena. Gue sama Jungkook juga bisa kerja lebih enakan karena satu rumah."
"Yaudah, sekarang kamu tiduran aja deh. Pasti kamu capek kan?"
Bang, Saena capek. Tapi capek tidur. Saena mau jalan dan ngerasain nikmatnya udara kota Seoul. Sebelum Saena kembali ke penjara mewah itu.
"Saena mau jalan-jalan, bang."
"Ga capek?"
"Engga. Abang mau kan nemenin Saena jalan?"
"Duh abang gabisa, kerjaan lagi numpuk. Sama Taehyung aja gih." Gue memandang bang Taehyung memastikan apa dia bersedia atau tidak. Jawabannya adalah anggukan dan senyuman dari bang Taehyung.
Lihatkan, bahkan gue baru aja pulang dan bang Jungkook masih dengan waktu padatnya sampai-sampai tidak sempat menemani gue jalan-jalan. Untuk bang Taehyung dia masih punya sedikit waktu luang karena jabatan dan tanggung jawabnya tidaklah sebesar bang Jungkook.
"Tapi ga sekarang. Sekarang kamu harus tetap istirahat dan Farista tadi udah masakin yang banyak buat kamu."
Ga Sehun, Ga bang Jungkook nyuruh gue istirahat mulu. Lama-lama gue capek istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Mafia ● Sehun EXO✔
Fiksi Penggemar#1 in Fanfiction. [COMPLETED] Sehun adalah seorang mafia, dia memiliki misi untuk menemukan dokumen penting yang hilang. Pencarian akan dokumen itu mengharuskannya bertemu dengan Saena, adik dari seorang polisi yang kebetulan sedang memburu Sehun. ...