+1

36.2K 1.9K 66
                                    

Mature content!

Please leave if you're under 18!

"Aku janji pelan. Just relax," Sehun berbisik tepat di telinga sebelah kanan Saena dan membuatnya merinding bukan main.

"I love you." Chu! Satu kecupan di bibir Saena mengawali semua aktivitas selanjutnya.

Saena yang hanya mengenakan pakaian dalam merasa merinding setiap sentuhan Sehun di kulitnya.

Tangan Sehun sedang menjelajahi kulit Saena dengan sangat erotis membuat gadis itu sedikit menggeliat.

"Nghh," lenguhan yang keluar dari bibir Saena membuat Sehun tersenyum menang.

"Ini akan menjadi nikmat Sa. Tahanlah sedikit." Sekali lagi Sehun berbisik persis di hadapan telinga kanan Saena.

Dan selanjutnya menjadi malam yang sangat panjang bagi mereka berdua. Jepang menjadi saksi dimana kedua hati itu secara resmi menjadi satu.

Baik Saena maupun Sehun, keduanya mengeluarkan banyak peluh dan juga mengeluarkan suara lenguhan yang erotis. Terutama Saena, Sehun sangat ahli membuat Saena menikmati surga dunia yang suaminya buat.

***

Setelah apa yang sudah terjadi semalam, mereka berdua tidak bangun di pagi hari, melaikan di siang hari. Akibat aktivitas yang menguras banyak tenaga itu, apalagi Sehun baru menyelesaikan kegiatannya itu saat pukul 3 pagi, mana mungkin mereka bisa bangun di pagi hari.

Sehun terbangun lebih dulu, ia melihat kesebelahnya sudah ada wanita yang tadi malam baru saja ia rampas statusnya sebagai seorang gadis.

Kali ini rasanya berbeda, meskipun Saena dan Sehun sering tidur di ranjang yang sama namun setelah berubahnya status yang mereka miliki dan setelah apa yang terjadi tadi malam, membuat Sehun beribu-ribu kali sayang kepada Saena.

"Takdirku terlalu rumit, tapi jika tidak serumit itu aku ga akan mungkin bisa ketemu sama kamu." Belaian tangan Sehun asik berada di rambut Saena.

"Makasih ya, sayang." Sehun mendaratkan ciumannya di dahi Saena.

Peka akan ciuman yang diberikan Sehun, akhirnya Saena pun terbangun. Perlahan namun pasti, Saena membukakan matanya dan melihat sosok pria tampan disanpingnya yang menatapnya sangat tajam ditambah senyuman dari sang pria tersebut.

"Gimana tidurnya, my queen?"

"Kayanya aku tidur terlalu nyenyak karena semalam kecapean." Jawab Saena dengan suara seraknya. Jangan ditanya mengapa suara wanita itu sedikit berubah.

"Masih sakit engga?" Tanya Sehun sensual.

"Masih lah. Kamu bilangnya aja pelan taunya engga." Protes Saena.

"Iya maaf. Semalam aku gabisa kontrol diri, habis kamu sexy sihh." Bagaimana bisa Sehun mengontrol dirinya, jika desahan Saena semalam sangat menggoda dirinya.

"Teruskan bukannya kamu yang bilang faster terus??" Goda Sehun kepada Saena.

Saena merasa sangat malu jika ia mengingat apa yang sudah terjadi tadi malam.

Kemudian wanita yang tidak mengenakan selembar kain itu menarik selimutnya hingga menutupi seluruh wajahnya. Ia merasa sangat malu dengan suaminya itu.

"Udah ah! Jangan dibahas lagi, aku malu."

"Yaudah iyaa ga dibahas tapi diulangi ya ntar malem?" Goda Sehun lagi.

Dasar otak mesum, batin Saena kepada suaminya.

Sadar akan perannya yang sudah berubah, sebagai istri harusnya Saena bangun lebih awal dan mempersiapkan segala keperluan untuk suaminya.

Baru saja Saena bangkit dari tidurnya, namun Sehun berusaha untuk menghentikan wanita itu.

"Kamu mau kemana?" Tanya Sehun.

"Mau bangun lah. Aku mau bikinin kamu teh sama siapin baju buat kamu." Jawab Saena.

"Engga gausah. Masih sakit kan? Pasti kalo kamu jalan tambah sakit. Biar aku aja yang urus semua, aku juga udah suruh pelayan hotel untuk bawain makanan ke kamar kok." Jelas Sehun tak mau membuat istrinya kerepotan.

"Tapi hari ini aku mau layanin kamu sebagai istri, Hun." Bantah Saena.

"Kan tadi malam udah. Kamu mending mandi dulu, biar aku urus sarapan ya?"

Sehun bangkit dari tempat tidur hotel yang berukuran king size itu. Kemudian ia menggendong istrinya hingga ke kamar mandi dan menempatkan Saena di bath up.

"Aku tinggal dulu." Setelah Kecupan singkat di bibir Saena, kemudian Sehun membiarkan istrinya untuk mandi sementara dirinya merapikan kamar hotel yang cukup berantakan akibat aktivitas mereka tadi malam.

Saena asik memaikan busa-busa di dalam bath up itu, sambil menonton tv yang sudah terfasilitasi di hotel tempat ia menginap.

Sarapan sudah Sehun persiapkan. Meskipun ini bukan waktunya lagi untuk menikmati sarapan. Dan ditengah menu sarapan Sehun dan Saena di siang ini, diam-diam mama Sehun menyelipkan ramuan khas Jepang untuk memulihkan stamina setelah melakukan aktifitas itu.

Sehun yang menyadari tingkah mamanya itu hanya tersenyum dan tertawa kecil.

Nyonya Seohyun, mama Sehun itu paham bagaimana binalnya nafsu anak satu-satunya itu. Dia ingin menantu kesayangannya tetap menjaga staminanya untuk menghadapi suaminya di malam hari.

"Kamu yang siapin semua?" Tanya Saena masih mengenakan bathrobenya.

"Iya, kamu mau langsung makan apa mau ganti baju dulu?"

Saena memilih untuk mengganti pakaiannya kemudian bergabung bersama Sehun di meja makan khusus untuk 2 orang itu.

Kamar hotel yang disiapkan mama Sehun memang kamar yang dikhususkan untuk para pengantin baru.

Sehun dan Saena mulai menyantap masakan dari sang koki ahli. Dimanjakan oleh pemandangan khas Jepang yaitu gunung fuji yang bisa mereka berdua lihat dari jendela besar yang bersebelahan dengan meja mereka.

"Kalo 4 ga kebanyakan kan?" Tanya Sehun tiba-tiba.

"Empat apanya?" Saena bingung, tapi ia setengah tidak menghiraukan Sehun karena ia asik mengunyah santapannya sambil menatap keluar jendela.

"Anak kita."

Uhukkk! Uhukkk!

Akibat perkataan random suaminya itu, Saena tersedak. Ia masih sensitif jika membahas persoalan 'itu'.

Sehun seakan memberi tanda kalau sesegera mungkin ia ingin memasuki Saena lagi.

"Pelan-pelan dong sayang. Kamu udah ga sabar mau bikin anaknya?"

"Hun, kamu sekali lagi godain aku. Ntar malem aku pesen kamar lain." Saena muak dengan tingkah laku mesum Sehun.

"Ampun Saa. Janji engga lagi, tapi ntar malem lagi yaa?"

"Kamu diam dan lanjutin makannya atau aku pesen kamar lain sekarang juga." Ancam Saena sekali lagi dan berhasil membuat Sehun bungkam.

**************

Hayyy para readers yang menantikan bonchap!!!!!!

Gimana nih bonchapnya? Aku ngetiknya ampe gregetan njir🤣. Nantikan bonchap selanjutnya*kalo niat*.

Buat kalian yang belum baca work aku yg lain, yukkk cekk work aku yukkk!! Dijamin ga kalah gregetnya dari cerita ini😆😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat kalian yang belum baca work aku yg lain, yukkk cekk work aku yukkk!! Dijamin ga kalah gregetnya dari cerita ini😆😆

My Lovely Mafia ● Sehun EXO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang