Di salah satu café yang menjual Ayam lezat juga bir ini suasananya tidak terlalu ramai pengunjung. Bukan karena tidak memiliki cita rasa yang baik melainkan memang hari sudah larut.
Meski udah larut, gue dan Farista baru aja menginjakkan kaki di café tersebut. Ini karena gue dan Farista lagi nungguin abang kita yang lagi ada tugas penyelidikan di daerah café ini.
"Fa, abang kita lama amat sih. Nyesel gue nurutin bang Jungkook minta di temenin," kesal gue.
"Yaudah sih Sa, lagian kita baru sampe di café. Pesan ayam sama bir aja yuk," saran Farista.
Sesuai dengan sarannya gue dan Fafa memesan ayam dan bir. Dan gue rasa ini udah ayam ke 5 dan bir ke 4 untuk Fafa, sedangkan gue udah menghabiskan 5 ayam dan 2 bir. Gue gak terlalu kuat untuk minum begituan, beda sama Fafa yang punya toleransi tinggi terhadap alcohol.
"Sa, main ToD yuk. Bosen juga gue."
"Ayoo," ujar gue antusias.
Fafa ngambil botol bir kosong sebagai penunjuknya. Sialnya baru sekali putaran gue kena.
"Gue pilih Truth."
"Sejak kapan lo naksir abang gue, bang Taehyung?" Fafa naik-naikin alisnya seolah sedang ngeledekin gue.
"Aishh. Sejak pertama kali bang Jungkook ngajak temen-temennya ke rumah gue. Eh tapi lo jangan bilangin ke abang lo dong. Kalo gak gue kasih tau bang Jungkook juga kalo lo demen sama dia."
"Najis lo. Lo yang kena kenapa gue ikutan kena. Iya iya, ini Cuma diantara kita aja kok."
Botol bir kembali diputar, sekarang giliran gue buat mutarin botolnya. Gue udah kira-kirain supaya botol itu mengarah ke Farista tapi sialnya malah gue lagi yang kena.
"Sekarang harus Dare. Hm apa ya dare nya." Fafa melihat sekeliling buat nentuin dare.
"Aah. Lo harus datengin cowo yang duduk di ujung sana," ujar Fafa sambil menunjuk lelaki yang berpakaian rapi dan berparas tampan tapi terlihat menakutkan.
"Datengin terus gue ngapain?"
"Tepuk pundaknya terus lo bilang hai sambil wink ke dia."
Gue bukan orang yang jaim-jaiman jadi gue terima darenya dengan lapang dada. Gue bangkit dari meja yang berada tepat di kaca jendela café dan berjalan meuju meja sudut di dekat kasir.
Ada 2 cowo yang duduk di sana, yang satu dengan paras tampan tapi terlihat menkajutkan sementara yang satunya lagi tak kalah tampan dan memiliki telinga yang lebar.
Sekarang gue sedikit takut karena sasaran gue udah liatin gue jalan ke arah dia. Tapi gue ga mundur dari tantangan Farista. Gue tetep jalan ke arahnya.
"Hei 😘." Pundaknya udah gue tepuk dulu sebelumnya.
Orang itu terlihat aneh mandangin gue. Sementara yang satunya lagi tertawa melihat kelakuan aneh gue.
Gue kembali duduk di meja dan muterin botol. Kali ini Farista yang kena.
"Yeay kena juga lo," ujar gue girang.
Incoming call from Bang Jungkook👹
'Dek, dimana?'
'Di cafe dekat lo penyelidikan bang'
'Gue udah selesai ni sama Taehyung. Buruan sini.'
Dan bang Jungkook matiin telfonnya sepihak. Yang berarti gue disuruh cepat ga pake basa basi.
"Ah fengshui lo lagi bagus nih Fa. Bang Jungkook nyuruh kita kesana, katanya udah selesai penyelidikan."
Farista dengan senangnya bangkit dari bangkunya dan narik tangan gue buat keluar dari cafe.
*
Gue udah di depan gedung kosong tempat abang gue mengadakan penyelidikan tadi. Ada bang Taehyung, abang gue dan beberapa tim lainnya.
"Abis penyelidikan apa bang?" Tanya Farista ke bang Taehyung.
"Kasus Mafia dek."
"Lo gatau fa, abang lo lagi penyelidikan apa? Ini udah bulan ke 2 abang kita gali informasi tentang mafia yang berulah ini," jelas gue yang sekarang lagi gelayutan di lengan abang gue.
"Ya maklum lah dek, si fafa kan sibuk kuliah apalagi jurusan dia kedokteran. Bukan kaya lo anak designer yang bisa nyante," bang Jungkook buka suara dan sukses buat pipi Farista memerah.
Hhh, ini kayanya abang gue udah mulai kecantol deh sama Farista. Lah gue kapan dilirik bang Taehyung😧.
Sekarang gue sama Farista misah karena udah sama-sama balik. Gue sama bang Jungkook lagi di mobil berdua.
"Dek."
"Hmm," kata gue sambil lirik ponsel.
"Kalo abangnya manggil tuh ditinggal dulu ponselnya," kesal Bang Jungkook.
Gue ngelock ponsel dan mengalihkan pandangan gue ke abang gue.
"Iya, kenapa abang?"
"Tau gak kasus yang abang selidikin ini ada sangkut pautnya sama peninggalan papi selama tugas di Jepang," jelasnya.
"Oohh."
"Makanya abang mau handle kasus ini yang bisa dibilang cukup beresiko."
"Emang beresiko kaya gimana bang?"
"Kehidupan mafia itu kejam dek. Mereka ga akan biarin siapapun mengusik urusan mereka sekalipun itu harus merenggut nyawa orang," tuturnya dengan nada menyeramkan.
"Udah ah bang jangan diterusin sasa gamau denger. Mau tidur aja, ntar kalo udah sampe bangunin ya," pinta gue.
"Iya Saena, adek abang paling cantik." Bang Jungkook ngelus kepala gue singkat.
🔫🔫🔫
Gimana ceritanya?
Don't forget to vote and comment;)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Mafia ● Sehun EXO✔
Fanfic#1 in Fanfiction. [COMPLETED] Sehun adalah seorang mafia, dia memiliki misi untuk menemukan dokumen penting yang hilang. Pencarian akan dokumen itu mengharuskannya bertemu dengan Saena, adik dari seorang polisi yang kebetulan sedang memburu Sehun. ...