Who him?

2.5K 119 3
                                    

Karena selama kamu masih menoleh ke belakang, masa lalu itu akan selalu beriringan dengan masa depan mu

~Galael~

Qila sudah menyelesaikan acara makannya namun ia tidak berani memulai bicara lebih dulu karena El masih menyibukan diri dengan hpnya itu. Hingga akhirnya Qila memberanikan diri bicara lebih dulu

"emm... El balik yuk? Udah sore nanti mama gue khawatir" ucap Qila hati hati

"udah selesai?" tanya El datar

"udah" jawab Qila dengan nada cuek, apa El tidak bisa melihat kalau Qila sudah selesai dari tadi?

"dasar es batu! lo aja liat hp terus!" gumam Qila lirih

"gue denger"

Qila yang tengsin pun hanya bisa tertunduk, Qila merutuki dirinya sendiri padahal tadi ia mengumpat sangat lirih

Bilang saja Qila tidak tau diuntung karena sudah ditraktir makan tapi malah mengumpat

El memanggil pelayan lalu membayar minuman yang tadi Qila pesan juga, hingga saat El berdiri Qila masih setia menunduk membuat El berdecak sebal melihat tingkah gadis itu

"lo masih mau disitu?" tanya El datar karena Qila masih saja terduduk ditempatnya padahal El sudah ingin pergi meninggalkan cafe itu

"e..eh iya ini gue mau jalan" ucap qila langsung bangkit dari duduknya

Ya langkah Qila masih hati hati karena lututnya masih terasa sedikit sakit. Dan lagi lagi El malah berjalan mendahului Qila. Menjengkelkan bukan?

Selama diperjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Tak ada yang mengangkat suara, El hanya terfokus pada jalanan sedangkan Qila gadis itu merancau agar El segera mengembalikan hpnya namun El bilang akan mengembalikan setelah Qila sampai rumah membuat Qila menghela napas pasrah

Sesampainya di rumah Qila El tidak langsung pergi tapi malah tetap berdiri disamping mobilnya

"udah sampe kan? siniin hp gue" jutek Qila

"gini adab lo nerima tamu?"

Pertanyaan El membuat Qila melongo, apa maksudnya? Lagian dia juga bukan tamu

"apaan deh!, udah jangan kelamaan lagian lo bukan tamu gue juga!"

"gue mau ketemu nyokap lo"

"ck ngapain sihh, udah deh ahh siniin hpnya dan lo langsung balik"

Bosan menanggapi Qila, El langsung melangkahkan kakinya mendekati kayu jati bercat cokelat itu

Geram dengan perlakuan El akhirnya Qila mengalah dan masuk ke dalam rumah dengan El mengekorinya

"Assalamualaikum maa" ucap Qila dari ambang pintu berjalan ke arah ruang tamu

"Walaikumsalam, sayang kamu udah pulang?"

"ehh bawa temen ya?" tanya Asya pada putrinya itu sambil tangannya menyalimi Qila dan El

"iya katanya El mau pamitan maa"

"yaudah Qila naik dulu ya maa, mau bersih bersih"

"nggak mau ditemenin nih?" ucap Asnya melirik El

"Ish apaan sih ma?! Udah ahh" rajuk Qila sambil meninggalkan El di ruang tamu, seolah lupa dengan nasib HPnya yang masih di El

Melihat kelakuan putrinya itu Asya hanya menggelengkan kepalanya

"oh ya kamu El yang tadi siang angkat telfon tante bukan?" tanya Asya ramah pada El

El hanya menganggukan kepalanya

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang