Bad Situation

1.7K 63 4
                                    

"Kumohon tunggu aku... Jangan buat aku menyesal."

~Syaqila~







Perhatikan typo...😉😉

Jangan luka bintangnya di klik..😊😊










Langit memancarkan pesonanya, dengan warna jingga yang menawan membuat seorang gadis tetap setia pada pada lamunannya dengan tatapan menerawang jauh entah kemana.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu Qila semakin menutup diri, Qila berusaha melupakan segala hal tentang El.

Namun Qila tetap mendapati kabar El, lewat Farah--Bunda El setiap kejadian apapun akan dikabari langsung ke Qila.

Termasuk saat El seperti sudah bosan dengan hidupnya dan ingin melakukan hal bodoh karena sudah tidak punya tujuan lagi dalam hidupnya.

Qila menangis membaca pesan itu, namun Qila tidak bisa berbuat apa-apa. Qila harus menjauhi El karena dengan El bersamanya tak membuat El lebih lama hidup, yang ada malah memperpendek usia El.

Hari ini tepat 2 minggu sudah Qila mencoba menekan rasa rindunya untuk bertemu El. Dan tepat selama 2 minggu hanya kabar mengenaskan yang Qila terima tentang El.

Mulai dari El yang tidak ingin makan, tidak mau minum obat, melamun tiap hari, dan kadang Farah juga mendapati El menangis sambil memegang dadanya. Bahkan hingga kini El masih bertahan di Rumah Sakit dengan kondisi yang semakin menyesakan untuk Qila dengar.

Qila tak menyangka jika El akan semenyedihkan ini ketika Qila benar-benar pergi dari hidup El. Saat masih larut dalam lamunannya ponsel Qila bergetar menandakan ada pesan masuk.

0877xxxxxxxx

Temui aku jam 7, aku tunggu di Cafe depan sekolah kamu, kalo kamu masih mau ngeliat El.

Dahi Qila berkerut saat membaca pesan itu, namun Qila juga tidak bisa memungkiri jika perasaannya ikut cemas setelah membaca pesan tersebut.

Qila bingung apakah ia harus pergi menemui atau tetap pada pendiriannya untuk menutup telinga, mata dan hatinya menyangkut apapun yang berhubungan dengan El.

Qila kembali teringat dengan percakapamnya tempo hari dengan Farah.

Flashback on

Setelah keluar dari ruang rawat El, Qila semakin tak kuasa menahan derai air matanya hingga Qila tak sadar jika sedari tadi seorang wanita paruh baya menatapnya dengan heran bercampur iba.

"Qila," panggil seorang wanita.

"Bunda..." Qila mengetahui kalau itu adalah Farah.

"Kamu kenap--" Ucapan Farah terhenti saat tiba-tiba Qila memeluknya dan menumpahkan tangisnya.

"Hei kamu kenapa nak?"  Farah bertanya dengan mengelus pundak Qila pelan.

"Bunda... Qila... Jahat... Hiks!" Qila berbicara dengan terbata-bata.

"Kita ke kantin yah... kita bicarakan baik-baik."

Akhirnya Farah pun mengajak Qila untuk berbicara lebih tenang di Kantin, Farah memesankan air mineral untuk Qila.

"Minum dulu, biar lebih tenang." Farah menyodorkan yang langsung disambut oleh Qila.

"Jadi kamu kenapa hmm?" Farah bertanya lembut.

"Qila... Qila mutusin buat ninggalin El..." Air mata Qila kembali berkumpul dipelupuk mata Qila.

Farah yang mendengar itu tentu saja terkejut. Setau Farah hubungan anaknya dengan Qila baik-baik saja. Tapi sekarang?

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang