Bullying

1.6K 72 2
                                    

"Jangan ganggu milik gue karena satu sentuhan ujung jari aja akan buat
lo nyesel seumur hidup."
~Galael~


Perhatikan typo... 😉😉😉

Jangan lupa klik bintangnya... 😊😊





Kring.. Kring..

Bel jam istirahat kedua berbunyi

"Pokoknya lo hutang penjelasan sama gue," tutur Nadine yang sedari tadi sudah penasaran mengapa Qila terlambat.

"Iya ihh bawel."

"Ehh lo bawa bekal?" Nadine melihat Qila mengeluarkan bekal berwarna pink dari laci meja.

"Iyah.. yaudah yuk ahh keburu kantin rame," ajak Qila sembari jalan lebih dulu.

*******

Setelah sampai di kantin, Qila berjalan mencari meja kosong sementara Nadine membelikan jus untuknya.

"Upss..." seseorang menyenggol tangan Qila hingga kotak bekal Qila jatuh.

Qila menunduk melihat bekal yang ia bawa sudah berserakan di lantai.

"Sorry ya gue nggak sengaja," Ucap si pelaku dengan muka yang di melas melaskan.

"Iyah." Singkat Qila

Saat ingin mengambil kotak bekal yang telah jatuh dengan sengaja Keira menendang kotak bekal Qila hingga terlempar.

Sontak hal itu pun disaksikan para murid yang sedang makan tak terkecuali laki laki yang baru datang bersama ke empat sahabatnya.

Sedangkan siswa siswi yang penasaran pun berkerumun melihat adegan bullying si pembully.

Tak lama Nadine datang membawa nampan berisi 2 gelas jus. Dan semangkuk baso.

"Misi misi air panas... air panas.."

"Loh lohh kok bekal lo berceceran Qil?" Nadine bertanya setelah menaruh nampan di meja.

Qila tak menjawab, ia mengambil kotak bekal yang tadi terlempar.

"Pasti gara gara lo kan? emang dasar sampah lo semua!" sembur Nadine melihat Keira and the genk.

"Santai dong mbaknya, temen lo aja biasa aja kan?" Keira meminpali dengan senyum mengejek.

"Udah lah din.. malu diliatin," ujar Qila setelah menaruh kotak bekal diatas meja.

"Ishh lawan kek Qil, ntar dia kesenengan!"

"Bukannya lo yang bilang sampah? terus ngapain buang-buang waktu ngurusin sampah? nggak guna kan?" Qila berkata tenang walau sebenarnya ia sangat emosi diperlakukan seperti ini.

Kemudian Qila memutar tubuhnya berjalan mencari meja kosong. Jujur saja ia tak suka dijadikan pusat perhatian seperti ini.

"Lo tuh ya! berani sama gue huh?!" Dengan tiba tiba Keira menjambak rambut Qila ke belakang dengan kuat.

Sedangkan kedua teman Keira memegangi lengan Nadine yang ingin membantu Qila.

"Lepasin sialan!" Nadine geram menciba melepaskan diri dari kedua kacung.

Siswa siswi yang menyaksikan hanya terdiam dan memberikan tatapan iba pada Qila serta komentar- komentar pedas pada kakak tingkat mereka yang memang terkenal tukang bully.

Jelas saja mereka tak berani membantu Qila, karena kalau mereka membantu justru akan membuat petaka yang pasti mereka akan jadi target incaran Keira selanjutnya.

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang