the mischievous Vero

1.5K 79 1
                                    

"Menangislah jangan egois, maaf telah membuatmu sedih"

~Galael~








Perhatikan typo.. 😉😉

Jangan lupa klik bintangnya.. 😊😊







Sepulang dari sekolah El mengatar Qila ke rumahnya, mereka akan belajar bersama dengan Vero ya lebih tepatnya prepare untuk lomba nanti.

Karena Vero diantar oleh Kael jadi Vero akan menyusul ke rumah Qila, dan El sudah meng-share location alamat Qila.

"Emm.. El kamu mau aku buatin apa?" tanya Qila setelah berganti atasan sedangkan bawahannya tetap memakai rok sekolah.

"Lemon tea ada?" El memang sangat menyukai lemon tea dan jus semangka.

"Emm.. yaudah Qila buatin dulu.." jawab Qila seraya berlalu menuju dapur.

Sambil menunggu Qila membuatkan minuman El nampak memilih berkutik dengan Handphonenya.

Tak lama Qila datang membawa nampan yang berisi dua buah gelas, Qila meletakannya di meja ruang tamu. El pun mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.

"Ini El minumnya.." Qila menyodorkan segelas lemon tea.

El langsung meneguk nya beberapa kali, ya memang cuaca hari ini cukup panas membuat tenggorokannya terasa kering.

Sembari menunggu Vero datang Qila memilih membaca buku sambil sesekali melingkari point point penting disana. Hingga sebuah pertanyaan menghentikan aktivitas Qila.

"Papa mana?" tanya El karena selama ini ia tidak pernah bertemu dengan Ayah Qila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa mana?" tanya El karena selama ini ia tidak pernah bertemu dengan Ayah Qila.

"Papah... udah nggak disini.." Qila mencoba tersenyum saat melontarkan kalimatnya.

"Kapan?"

Entahlah agaknya El yang terlalu peka akan kalimat Qila tadi, sehingga ia langsung paham maksud arah pembicaraan Qila.

"Kata mamah sejak Qila umur dua tahun."

"Maaf." El menggeser duduknya lebih dekat ke Qila dan menggenggam tangannya.

"Nggak papa kok El." Qila memaksa tersenyum.

"Nangis. Jangan egois."

"Aku tau kamu sedih aku bahas ini" El menarik Qila dalam pelukannya, menyembunyikan gadisnya di balik dada bidangnya.

Saat itu juga pertahanan Qila luruh, air mata nya langsung tumpah disertai suara isakan yang tergugu dari bibirnya.

"Qila sedih... Qila nggak bisa liat wajah papah..." Qila berbicara dengan semakin mempererat pelukannya.

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang