Angry (1)

1.7K 88 3
                                    

Bahkan es sekalipun bisa mencair tapi, jangan lupakan siapa yang mencairkan nya, apakah sebuah api? Karena saat sedingin Es tak lebih berbahaya ketika sudah menjadi se-mengerikan kobaran api
~Galael~

Perhatikan typo..

Voment jan lupaaa..

Keesokan harinya semua siswi Achipelago gempar mendengar kabar yang masih hangat di perbicangkan. Banyak siswi yang merasa kecewa karena rumor tersebut.

Hingga sebuah Ferrari hitam terparkir di area parkir Archipelago, para siswi yang sedang merumpi pun mengalihkan perhatiannya karena mereka tahu siapa pemilik mobil itu.

Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat orang yang di tunggu tunggu keluar namun bersama seorang gadis.

Tentu saja mereka adalah El bersama gadisnya Qila.

"El kok pada ngeliatin gitu?" Qila risih jika dirinya menjadi sorotan.

Namun El tak memperdulikan ia hanya mengangkat bahu acuh kemudian berjalan menggandeng tangan Qila.

Banyak tatapan mata yang memandang ke arah mereka dengan sorot berbagai makna ada yang memuja, ada yang senang, bahkan ada yang terlihat sinis seperti tak suka.

"El nggak usah gandengan ya? diliatin terus..." Qila berujar sambil terus berjalan beriringan

El menengok ke arah Qila kemudian menatap ke arah gerombolan siswi yang sedang menatap ke arahnya, tak ayal jeritan histeris pun terdengar kala El memandang satu persatu wajah para siswi

"biarin aja" jawab El santai enggan melepas genggaman nya pada tangan Qila

Ehh jangan-jangan itu cewek yang kemarin di postingan El

Iya iya bisa jadi tuhh, tapi bukannya dia anak baru ya?

Huh gila beruntung banget tuh cewek

Yah gue sedih dong pangeran gue di tikung

Dahi Qila mengernyitkan mendengar percakapan siswi tersebut postingan? cewek? apa sih?

Tak lama mereka pun sampai di depan kelas Qila, El segera menyuruh gadisnya masuk namun sepertinya gadisnya melamun hingga tak mendengar perkataannya

El yang iseng pun menggoda gadisnya dengan membisikan sesuatu ke telinganya

"nggak mau di lepas?" bisik El halus

"E...ehhh astaga!" pekik Qila sadar dari lamunannya dan langsung melepaskan genggaman dari tangan El

"ngelamun terus" ucap El sambil menyentil dahi Qila

"ihh... apasih sakit tau?! orang nggak ngelamun juga!" Qila kesal dengan sikap El yang selalu menyebalkan

"masuk" titah El kemudian pergi

"hfft untuk orang"

*******

Di sisi lain seorang gadis terlihat sangat kesal bersama dua temannya.

"kok bisa sih El post foto ni cewek?!" siapa lagi kalau bukan Keira.

"pake pelet kali tuh cewek" jawab asal Rebeca teman Keira.

"udah lah itu kan hak dia" ucap Lina yang langsung mendapat pelototan dari Keira.

"ck, pokoknya hari ini gua mau bikin tuh cewek malu karena udah deketin El, dan tugas lo berdua adalah bantu gue" ujarnya dengan memasang devil smirk.

Kedua temannya pun hanya memberi anggukan.

*******

Setelah bel istirahat berbunyi Qila langsung mengajak Nadine ke kantin.

Sungguh ia merasa tak nyaman dengan pandangan para siswi yang menatapnya berbeda tak seperti biasa bahkan, selama pelajaran berlangsung pun seisi kelas banyak yang mencuri pandangan ke Qila.

Dan kali in pun sama, padahal ia hanya makan tapi mengapa semua menatap Qila seperti itu? Qila sungguh terganggu akan hal itu.

"Qil lo kenapa sih makan buru buru gitu?" Nadine heran dengan tingkah Qila hari ini.

"utah wiar cepet walu di liatin wulu ama wereka (udah biar cepet malu diliatin mereka) " ucap Qila sambil mulut penuh dengan makanan.

Nadine berdecak kesal dan dia pun hanya mengikuti Qila makan dengan terburu buru.

Tak lama mereka pun telah selesai menghabiskan makanannya dan berniat kembali ke kelas.

"mau kemana?"

"eh... ish selalu ngagetin terus!" cebik Qila mengetahui si pelaku.

"ikut gue" titahnya kemudian menarik pergelangan tangan Qila kasar meninggalkan Nadine yang masih tak mengerti dengan keadaan.

"e.. ehh... lepasin sakit! mau kemana sih?" tanya Qila dengan langkah yang terseok seok karena tarikan di tangan yang begitu kuat.

"El udah dong! sakit tau nggak?!" timpal Qila lagi

El tak bergeming kini raut wajahnya berubah menjadi kaku, dengan tatapan mata setajam elang dan rahang mengeras bahkan bisa terdengar giginya bergeletuk.

Hingga sampailah mereka ditaman belakang sekolah dan El langsung memojokkan Qila ke dinding.

"sakit.." rintih Qila sesaat melihat pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkraman El tadi.

El menaruh kedua tangannya di sisi kepala Qila kemudian mendekatkan wajahnya, wajah Qila yang semula melihat ke pergelangan tangannya pun beralih menatap sepasang manik biru safir itu dengan jarak yang begitu dekat.

"El lo-lo mau nga-ngapain?" suara Qila mendadak tergagap.

"lo mainin gue?" suara itu begitu menusuk membuat lutut Qila terasa lemas.

Wajah Qila menunjukan keterkejutannya terlihat dari cara Qila meneguk salivanya dengan susah payah

"jawab!" tegas suara berat itu lagi

"Qi-Qila nggak ma-mainin El k-kok" jawabnya sambil terus menatap manik biru safir itu

"lo bohong!" sahut El sambil terkekeh miring

"nggak! Qila nggak bohong! Qila nggak pernah mainin El!" kali ini suara Qila ikut meninggi karena tak terima di tuduh yang bukan bukan.

"tapi gue punya bukti!" El bersikukuh yak mau kalah

Mendadak nafas Qila tercekat, wajahnya yang semula takut kini menjadi tegang, dan tangannya pun mengepal takut.

"ini siapa?!"

.
.
.
.
.
.
.

Jeng jeng jeng

Kira-kira apa yang terjadi?

Ada yang tau?

Btw kenapa part nya dikit? pendek?

Sebenernya part ini mau aku langsung terusin tapi ternyata panjang banget so, untuk part ini aku penggal jadi buat yang kepo lanjutannya tungguin yaaa😂😂

Besok aku up lagi kok okk.

Stay tune yaaa 😉😉

See yaaa... 😘😘😘😘

Don't forget to vote and coment!!

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang