Complicated

1.5K 68 2
                                    

Perhatikan typo..😉😉

Jangan lupa klik bintang yahh😊😊













Kael dan ke 3 sahabatnya sedang dalam perjalanan menuju Singapore. Pasalnya setelah Kael mendengar kabar bahwa El mengharuskan menjalani transplantasi jantung di Singapore, Kael langsung menghubungi ke 3 sahabatnya.

Dan kini mereka tengah diperjalanan menuju airport dengan Vero yang juga ikut. Mereka cukup lega mendengar bahwa operasi El berjalan dengan lancar.

"Kael si boss gimana udah sadar?" tanya Jack yang kini duduk di kursi pesawat yang siap landas.

"Qila bilang dia udah dipindah ke ruang inap, cuma El belom sadar karena pengaruh obat biusnya," jelas Kael dengan tatapan masih fokus ke ponselnya.

"Qila strong juga yee.. si boss lagi sakit masih aja mau nemenin ampe Singapore.." Ben menyambar ucapan Kael.

"Tapi kenapa dia nggak ada pas si bos masih dirawat di sini ya?" Ben bertanya dengan raut wajah bingung.

"Udahlah cukup diem ae. Pasti dia punya alasan yang kuat kenapa nggak nemenin El pas disini." Jacob mencoba mensugesti temannya itu agar berpikir positif.

Ya karena Qila bahkan lebih berjuang untuk dirinya dan El.

Pikiran Kael kembali berputar saar Qila menangis dalam tekanan Farah dan saat itu juga Asya berkata jika Qila mengidap Leukimia. Dan itu yang menjadi alasan mengapa Qila tak ingin bersama El lahi oada saat itu.

Terlalu sibuk dengan pemikirannya, hingga ia tak sadar jika Vero sudah merengek manja disebelahnya.

"Kael... Kael.." Vero mengibaskan tangannya didepan wajah Kael.

"Eh.. Kenapa?"

"Kamu kenapa sih jadi ngelamun gini?" Vero memberenggut kesal.

"Nggak pantes mukanya ditekuk gitu," ledek Kael yang melihat wajah Vero ditekuk dengan bibir mengerucut

"Lagian nyebelin."

Kael hanya terkekeh geli melihat tingkah lucu Vero disebelahnya.

*******

Sedangkan di lain tempat Qila masih setia dengan lamunannya sambil mengaduk asal teh hangat pesanannya.

Setelah perang dingin yang terjadi antara dirinya dan Ayah El, ia memilih ke kantin untuk mengenyahkan berbagai asumsi buruk tentang hubungannya dengan El yang bersarang dikepalanya.

"Qila."

Tepukan pada bahunya seolah mengembalikannya pada kenyataan, ternyata Alice yang baru saja menyandarkan lamunanmya.

"Kenapa lice?" Tanpa basa basi Qila bertanya maksud kedatangan Alice.

"Aku boleh ikut duduk?" Alice mengalihkan pertanyaan Qila.

Nampaknya secara tidak langsung Qila juga sedikit kesal dengan Alice, dengan tampang dingin Qila menganggukan kepalanya.

"Tentang tadi... Aku salut sama kamu. Kamu mau berjuang demi hubungan kalian" Dengan sama canggungnya Alice membuka suara.

Qila masih diam seolah tak tertarik atas topik yang dibicarakan, sedangkan Alice masih berusaha agar Qila mau berbicara dengannya.

"Dan tentang penyakit kamu aku turut prihatin dengernya, aku pikir kamu ninggalin El--"

"Demi ngerelain El buat kamu?" potong Qila cepat.

"Enggak, Aku sama sekali nggak berpikir gitu lagian Aku juga nggak menginginkan pertunangan ini kalo aku tau El sudah punya kekasih." Alice menggeleng cepat sebagai tandak ketidaksetujuan.

"Berarti kalo kamu nggak tau El punya pacar, kamu bakal tetap terima pertunangan ini iyah?"

"Bahkan sekalipun El tetep nggak menerima perjodohan ini. Kamu bakal nerima selagi El nggak punya pasangan? Itu maksud kamu?" Qila sudah tak nyaman dengan topik yang dibahas.

"You wrong Qila. Bahkan aku sedang mengusahakan pada Daddy supaya membatalkan pertunangan ini." Alice berusaha meyakinkan Qila.

"Boleh aku egois untuk meminta itu segera terjadi?" Alice bungkam mendengar pertanyaan sekaligus  permintaan Qila.

"Boleh aku menyalahkan kamu sebagai perusak hubungan aku dan El? Bahkan hati aku udah hancur saat pertama kali kamu datang dan bilang kalo kamu adalah tunangan El." Qila menatap dingin Alice dengan beberapa tetes bulir kristal yang mulai turun.

"Aku... disini... demi El, demi hubugan Aku dan El, meski Aku tau hati ini akan butuh waktu pulih lebih lama tapi karena perasaan cinta.."

"... perasaan ini yang membawa aku untuk selalu disisinya, untuk selalu terikat dengannya.. meskipun kamu atau Ayah El sekalipun yang harus menjadi rintangannya.. Aku bakal perjuangan rasa ini," putus Qila dan selanjutnya meninggalkan Alice sendiri disana.

Alice memandang punggung Qila yang kian menjauh, jujur saya melihat tangisan Qila tadi membuat dirinya semakin diliputi rasa bersalah yang teramat menyiksa.

Alice menggeram lirih mendapati kenyataan bahwa ia yang harus dijadikan kambing hitam atas semua yang terjadi.

Frustasi dengan semua yang terjadi, Alice bangkit dari duduknya dan ikut beranjak dari sana.

*******

"Apa lagi yang kamu mau? Kamu juga mau El menderita atas keegoisanmu?" Farah menatap marah pria didepannya.

"Tak bisakah kamu cukup diam dan tidak usah ikut campur?! Aku sudah muak dengan sikap memberontak El." Sang pria menjawab ketun.

"Selagi itu menyangkut putraku jangan harap kamu mendapat diamku. Cukup aku yang merasakan tersiksa menuruti keegoisanmu, tidak pada putraku." Asya berujar sama ketusnya.

"El juga putraku Farah! Dan kau tahu itu. Apa aku tidak bisa ikut andil mengenai kebahagiaan putraku sendiri?" Kini sang pria lebih tegas dalam mengucapkan setiap katanya.

"Kebahagiaan apa yang kamu ingin? Memisahkan El dengan orang yang ia sayang? Apa itu termasuk kebahagiaan huh?"

"Aku bilang cukup diam dan jangan ikut campur! Karena aku punya cara sendiri untuk membahagiakan El!" Hans yang tak lain adalah sang pria tersebut langsung berdiri dan melangkah pergi.

"Dan jangan harap perintahmu akan kuturuti, karena aku bukan lagi wanita lemah yang selalu tunduk pada setiap keputusan egoismu."

Farah tahu Hans masih bisa mendengar ucapannya namun entah tersindir atau merasa tertentang atas jawaban Farah ia memilih melanjutkan langkahnya.

Farah kembali memandang kaca pembatas ruangan El, menengok sejenak dan pergi menuju ruang administrasi.

Sedangkan Qila yang diam-diam melihat pertengkaran itu semakin meneguhkan hatinya untuk berkorban demi hubungannya dengan El.

Bangun El...  Bangun... 

Agar kita bisa berjuang bersama...

Demi Aku...

Kamu...

Kita...

.
.
.
.
.
.
.

Hay hayy gimana part Lael kali ini? Bener bener complicated banget yhaa masalahnya

Semoga suka, dan jangan lupa vomentnya

See you tomorrow, aku bakal up lagi setelah pulang USBN

Btw besok last US so, mulai besok aku bakal sering up karena udah free juga.

Tetep tunggu El terus yhaa

see yaa...

❤❤❤

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang