Promise and Him (Sensitive Part) 1

1.4K 66 0
                                    

Jangan lupa Play mulmed 👆👆

Supaya feel nya tambah dapet karena part ini bener-bener sensitive part

Menyesal - Ressa Herlambang (cover)

.
.
.
.
.
.
.


Perhatikan typo ☺☺
Jangan lupa klik bintang 😉😉

Seperti hari-hari biasanya Qila menjenguk El, kali ini Qila membawakan sup dan juga jus buah yang sudah ia pesankan di salah satu Restoran yang berada di Singapore.

Terhitung sudah seminggu pasca operasi yang di jalani El. Qila melangkahkan kakinya menuju ruang inap El. Entahlah rasanya hari ini ia teramat takut, karena ada sebuah pengakuan dan penjelasan yang harus Qila nyatakan ke El.

Sesampainya di ruangan El Qila di sambut oleh Farah yang sedang membantu El berganti pakaian. Qila menyalimi Farah dan juga ikut membereskan beberapa barang yang di gunakan Farah untuk mengelap tubuh El tadi.

"Ehmm Bunda ... boleh Qila ngomong berdua sama El?" Qila bertanya setelah selesai kegiatan Farah membantu El memakai baju rawat yang di sediakan rumah sakit.

"Boleh kok boleh, sekalian bunda juga mau ke hotel kamu buat ngucapin salam perpisahan sama mama kamu." Farah berseru senang.

"Perpisahan?" El yang tadi menyimak pembicaraan menyerngit saat mendengar kata 'perpisahan'.

"Lho Qila bel--"

"Nanti biar Qila yang jelasin Bunda," sergah Qila cepat.

"Apa maksudnya?" El menatap Qila tajam.

"El jangan terlalu menuntut seperti itu, pasti Qila menjelaskan ke kamu. Yaudah Bunda permisi dulu." Farah menegur El halus.

Selepas kepergian Farah, Qila langsung mengambil kantong kresek yang berisikan sup dan jus, ia mengeluarkannya dari kantong lalu menaruh jusnya di atas bankar dan memulai untuk menyuapi El.

"Aaa ...," El menepis pelan tangan Qila yang ingin menyuapinya.

"Makan dulu yah." Namun El malah menggelengkan kepalanya seolah menuntun jawaban segera.

"Qila janji bakal jelasin semuanya. Tapi El makan dulu." Qila memandang El seperti tatapan memohon.

Akhirnya El pun mau menerima suapan Qila dan berlanjut seterusnya. Meskipun ia penasaran akan apa yang ditutupi gadisnya tapi El tidak ingin terlalu memaksa terlebih Qila sudah janji akan menjelaskan setelah selesai acafa makan.

*******

Saat ini, El dan Qila siap untuk berbicara serius. Qila mulai meghela nafas seperti siap untuk mengklarifilasi semuanya. Sedangkan El masih mengamati gerak gerik tak nyaman gadianya.

"Eum ... kamu inget kalo Qila pernah janji buat kamu nunggu sebulan?" Mendengar penuturan gadisnya El seperti berpikir sejenak kemudian mengangguk tenang.

"Qila mau jelasin siapa dia dan ... seberapa pentingnya dia buat hidup Qila." Qila meraih sebelah tangan El yang tidak di infus dan menggenggamnya.

"Buat apa kamu bahas dia?" El bertanya dengan nada tak suka.

"Karena dia penting buat Qila." Qila memandang El dengan tatapan yang mulai berkaca-kaca.

"More than me?" Rahang El mengeras melihat tatapan sendu gadisnya seolah menjawab 'iya'.

LaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang