Chocolate Milk -- 🌸

18.2K 1.6K 34
                                    

Written by : LuiiLiuu

.

.

.

.

.

Nomin.

Jaemin menatap sebuah kotak berwarna coklat dihadapannya. Dengan sebuah sedotan dan logo yang tercetak jelas terbaca sebagai susu coklat. Salah satu alisnya naik ketika mendapati sebuah memo yang ditempel dengan sengaja di salah satu sisi kotak tersebut.

"Ada apa Na?" Jaemin menoleh menatap Mark yang kini tengah terduduk bersama Jeno dan Haechan.

"Tidak apa-apa. Hanya heran dengan susu coklat ini."

"Eoh? Secret admire? Wow, kau memecahkan rekor Na!"

Jaemin menatap Haechan yang baru saja berceloteh dengan heran.

"Rekor? Rekor apa?"

"Sebagai murid baru tercepat yang mendapatkan penggemar." Mark mendengus sedangkan Jaemin memutar kedua bola matanya. Salah satu tangannya mengambil susu coklat yang berada di atas mejanya dan memisahkan antara memo dan susu tersebut.

Jaemin berjalan kedepan ruangan dan dengan cepat membuang susu coklat yang ada di tangannya. Membuat Mark, Jeno, dan Haechan membulatkan kedua bolamatanya kompak.

"Yak! Na Jaemin! Kau gila?! Kenapa membuangnya?"

"Kau tidak ingin menghargai usaha penggemarmu itu?" Jaemin mendelik kesal mendengar kalimat yang keluar dari mulut Jeno. Dengan cepat ia mengambil kembali susu coklat yang dibuang olehnya.

"Justru orang itu yang gila! Apa yang ada dipikirannya ketika memberikan sekotak susu coklat ini eoh?!"

Jeno dan teman-temannya menatap Jaemin tidak paham.

"Aku yakin orang yang memberikanku susu ini adalah orang gila yang berniat membunuhku." Jeno mendobrak meja yang ada dihadapannya. Tidak terima dengan tuduhan yang diberikan oleh Jaemin pada sang penggemar.

"Pikirkan bagaimana perasaan penggemarmu itu Na Jaemin!" Jeno menarik kerah atas seragam milik Jaemin dan dengan kuat ditepis oleh sang pemilik.

"Justru kau yang harusnya memikirkan perasaanku Lee Jeno!"

Jeno menahan tangan Jaemin yang digunakan untuk menepis tangan miliknya tadi. Kedua mata sipitnya berbenturan dengan manik hazel milik Jaemin yang kini terlihat cukup emosi.

"Apa maksudmu Na Jaemin?"

"Kau jahat memberikanku susu coklat tanpa tahu bahwa aku memiliki alergi dengan minuman tersebut bukan?" Lirih Jaemin membuat Jeno membulatkan kedua matanya terkejut. Mark dan Haechan bahkan ikut terkaget-kaget dibelakang mereka.

"A-alergi?"

Jaemin menarik tangan yang ditahan oleh Jeno dan dengan cepat pergi meninggalkan ruang kelas yang mulai sepi. Jeno yang menyadari kepergian Jaemin dengan cepat mengejar namja yang bersurai brunette tersebut.

"Jaemin-ah!"

Jeno menghentikan kegiatannya mengejar Jaemin ketika menyadari bahwa Jaemin terdiam di hadapannya. Kedua tangan besar Jeno terulur menyentuh kedua lengan Jaemin dan membalikkan badan Jaemin hingga kini menghadap ke arahnya.

"Hey sayang, sudah selesai marahnya?" Jaemin menggembungkan pipinya manja. Nyaris memukul lengan Jeno ketika dengan iseng sang dominan mencubit kedua pipinya gemas.

"Sudah ya? Maafkan aku karena tidak tahu tentang alergimu itu."

"Tidak akan kumaafkan! Kau nyaris membunuhku dengan susu itu Jen!" Gerutu Jaemin kesal. Jeno yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengacak surai lembut milik sang kekasih.

"Kau tidak akan meninggalkan dunia ini tanpa seizinku, sayang."

"Tentu saja tidak Lee Jeno, hanya tuhan yang mampu mencabut nyawaku dan tentu tanpa seizinmu itu."

"Hey, sejak kapan kau menjadi religius seperti ini?"

Jaemin mendecak kesal mendengar pertanyaan yang terlontar oleh Jeno. Berteman dengan Renjun tampaknya membawa dampak positif pada Jaemin. Setidaknya namja bermarga Na itu jadi tahu diri dan tidak semena-mena lagi.

Jeno menatap Jaemin yang masih cemberut namun terlihat menggemaskan baginya dan memikirkan sesuatu.

"Hey sayang, apa kau mau mengganti susu coklat yang beracun untukmu itu?" Jaemin menaikkan salah satu alisnya tertarik.

"Dengan?"

"Sesuatu yang lebih manis dan tentu saja sehat untukmu."

Jaemin menatap Jeno heran setidaknya sebelum dengan cepat namja bermarga Lee itu memeluk pinggang Jaemin mendekat dan menempelkan kedua bibir mereka.

Dengan cepat Jaemin mendorong dada bidang milik Jeno dan menatap galak namja yang ada di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan Jen? Kita masih di sekolah!"

"Biarkan saja. Biar mereka tahu bahwa Na Jaemin sang siswa pindahan yang sangat manis ini merupakan milik Lee Jeno seorang." Jeno tersenyum kecil dan dengan cepat kembali mengecup bibir tipis milik Jaemin.

.

.

.

.

.

THE END~

.

.

.

.

.

Omake.

"Wait, sejak kapan Jaemin tahu kalau Jeno yang memberikan susu coklat itu?" Haechan memutar kedua bola matanya sebal. Teman yang kini menjadi kekasihnya itu sungguh tidak peka.

"Kau tahu namja yang sering Jeno ceritakan sebagai 'peri manis' nya?" Mark mengangguk menjawab pertanyaan Haechan. Menunggu sang kekasih untuk meneruskan ceritanya.

"Jaemin adalah 'peri manis' itu. Jaemin sendiri yang bercerita padaku bahwa ia dan Jeno sudah berpacaran bahkan sebelum Jaemin pindah kesekolah ini."

Mark membulatkan kedua bola matanya mendengar penjelasan sang kekasih. Sedangkan Haechan menatap ke arah luar jendela kelasnya yang langsung menuju lapangan dimana terlihat Jeno dan Jaemin yang masih saling berciuman mesra.

"Eoh? Sepertinya mereka terlihat cocok sekali. Ah, mau melakukan sesuatu seperti yang sedang mereka lakukan, Chan?"

"Tentu saja, merek-eh? Apa katamu tadi?" Mark tersenyum manis dan dengan cepat mengambil sebuah kecupan dari bibir tebal kekasihnya. Membuat kedua pipi Haechan merona dengan hebat.

"Eoh? Pipimu memerah, Chan."

"Aissh! Mark Lee!"

feat Markhyuck.





Fin.


Okey... akhirnya hari ini bisa up tepat waktu. Terimakasih Hujan karena kau tak membasahi bumi lagi disaat jam ini seperti kemarin-kemarin. hehehe....

Sudah 3 hari berturut ini updatenya republish. ada yang minat buat gabng dan sumbang cerita buat di publish di book 2?


10 Desember 2018

Withnomin Team.

✔️Together With NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang