Dont Leave Me -- 🌸

5.4K 527 4
                                    

Written by @syahlahaq14

.

.

.

.

.

"Jaeminnie."

Jaemin yang merasa namanya dipanggil, mengangkat kepalanya secara perlahan dan menemukan sahabatnya yang sedang berdiri didepan meja tempat ia duduk.

"Ada apa Haechan? Kau tau, kau sudah mengganggu tidurku!" Jaemin mendengus kesal dan menegakkan punggungnya pada sandaran kursi.

Haechan terkekeh. "Maafkan aku, Jaemin." ucapnya.

Jaemin hanya membalasnya dengan anggukan dan kembali menidurkan kepalanya diatas meja, Haechan pun ikut duduk dibangku Jaemin.

"Kenapa? Apa kau ada masalah? Mukamu sangat kusut seperti pakaian yang belum digosok." tanyanya sambil menepuk pundak Jaemin.

Belum sempat Jaemin menjawabnya, tiba-tiba datanglah 2 lelaki yang sangat diidamkan oleh siswa/i disekolah dan menghampiri meja yang ditempati Haechan dan Jaemin.

"Haechannie, ada apa dengan temanmu ini?" tanya Mark yang tak lain adalah kekasih Haechan. Disebelah kanan Mark ada Jeno yang merupakan kekasih Jaemin.

"Tanyakan saja pada teman disebelahmu itu, mungkin dia tau." ucap Haechan dengan ketus.

Dan membuat Mark menoleh kearah Jeno yang sedang memperhatikan Jaemin dengan wajah dinginnya.

"Kalian ada masalah? " tanya Mark dan dibalas gelengan oleh Jeno.

Jaemin yang merasa tidak nyaman akhirnya menegakkan badannya dan menoleh kearah Jeno dan Mark. Hal itu membuat Haechan, Mark dan Jeno menoleh kearahnya. Melihat Jeno sedang menatapnya dengan dingin membuat Jaemin meringis dan mengingat pertengkaran yang terjadi beberapa hari yang lalu.

"Ada apa denganmu? Ini di sekolah bukan di rumah. Kau tidak seharusnya tidur dikelas seperti ini!" ucap Jeno dan membuat Jaemin menatapnya geram.

Mark dan Haechan memilih untuk meninggalkan mereka berdua dan menuju kekantin karena kelasnya sedang free class dan sebagian siswa sudah ada dikantin, dikelas sekarang hanya ada Jaemin dan Jeno.

"Memangnya kenapa? Todak ada masalahnya kan denganmu? Toh sekarang sedang tidak ada kelas dan dikit lagi bel sekolah berbunyi."

"Tapㅡ" belum sempat Jeno membalas perkataan Jaemin, tiba-tiba bel pulang sekolah pun terdengar dan membuat Jaemin buru-buru mengambil tasnya dan keluar dari kelas meninggalkan Jeno yang sedang menahan emosi.

.......

Sesampainya Jaemin dirumah, ia langsung melangkahkan kaki menuju kamarnya. Dan menghempaskan badannya diranjang kesayangannya. Belum sempat Jaemin menutup mata, tiba-tiba ada suara ketukan dipintu kamarnya.

Tok tok tok

"Ck, mengganggu saja. " dengus Jaemin seraya membukakan pintu kamar dan terlihat Jeno yang sedang berdiri tegak dengan tangannya yang dimasukkan kesaku celananya yang membuat ia terlihat tampan dan dingin disaat yang bersamaan. Dan yang membuat Jaemin kaget karena Jeno tiba-tiba memeluk dirinya sangat erat.

"Maaf... Maaf kan aku Jaemin karna sikap dinginku membuat kau tidak nyaman, tapi percayalah aku melakukan itu agar bisa menjaga perasaanmu."

Hal itu membuat senyum Jaemin mengembang dan membalas pelukkan Jeno.

"Ya aku tau hal itu. Maaf aku sudah bersikap kekanakan dan mendiamimu selama 3 hari ini." pelukkannya pun terlepas dan mereka saling bertatapan dengan senyuman yang mengembang diwajah keduanya.

"Tapi kau harus janji pada ku, jangan bersikap terlalu dingin dihadapan ku karena aku tidak suka kau seperti itu." lanjutnya.

"Baiklah aku berjanji." ucap Jeno seraya mengelus pipi Jaemin dan membuat Jaemin melebarkan senyumannya

"Kau sangat tampan, aku baru menyadari kalau kau lebih tampan dariku." ucapan Jaemin sontak membuat mereka berdua tertawa dan Jeno kembali bersuara.

"Please dont leave me, because I love you so much." Jeno berbisik seraya mencuri kecupan dipipi kanan Jaemin.

"Yes I promise not to leave you, I love you too much." balas Jaemin sebelum akhirnya mereka kembali berpelukan didepan pintu kamar Jaemin.

"Kau tau. Aku tidak pernah mempunyai niatan untuk meninggalkanmu, karena aku sangat-sangat mencintaimu." bisik Jaemin dipelukkan Jeno. Tangannya yang semula dipunggung Jeno beralih mengelus surai berwarna hitam legam milik Jeno, dan hal itu membuat Jeno tersenyum yang memperlihatkan eyes smile yang menjadi favorit semua orang termasuk Jaemin.

"Begitu pula denganku, karena aku lebih mencintaimu." balas Jeno seraya mempererat pelukkannya.

Dan pertengkaran ini membuat mereka berdua sadar bahwa mereka saling mencintai dan saling membutuhkan satu sama lain.

Fin.

3 Januari 2019

Withnomin Team

✔️Together With NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang