Fever -- 🌸

5.5K 693 27
                                    

Written by matryoshkagirl

.

.

.

.

.

Mark mengusak rambutnya dengan kasar. Wajahnya terlihat sangat frustasi sambil mondar-mandir di ruang tengah dorm. Di dekat pintu depan, tampak Renjun sedang menghubungi seseorang.

"Renjun, Jeno sudah kau hubungi?" tanya Mark.

"Dia tidak mengangkat teleponku, hyung. Mungkin dia sedang on air." Kata Renjun putus asa. Mark kembali mengusak rambutnya untuk kesekian kalinya.

Sementara itu, di satu kamar, terjadi kepanikan yang kentara. Haechan, Chenle dan Jisung terlihat sibuk membujuk Jaemin agar berhenti makan es krim. Bukan apa-apa, pemuda manis itu sedang demam tinggi. Tetapi ia malah makan sekotak es krim coklat yang sudah disembunyikan Haechan dengan susah payah.

"Jaem, berhentilah makan es krim. Nanti demammu semakin parah." Kata Haechan. Jaemin menggeleng pelan. Ia tetap menyendok es krimnya dengan semangat sambil memainkan ponselnya.

"Ayolah, hyung. Jangan keras kepala. Berikan es krimnya padaku." Bujuk Chenle setengah putus asa.

"Jangan ganggu aku!" desis Jaemin.

"Hyung sedang sakit. Kalau hyung makan es krim, nanti tidak akan sembuh. Ayolah, hyung." si bungsu Jisung juga ikut ambil bagian merayu kakaknya agar mau menurut. Jaemin semakin keukeuh menggeleng.

"Ya Tuhan, Jaemin! Kau masih makan es krim?! Kau itu sedang demam! Kau bahkan belum makan apapun dari tadi!" terdengar seruan frustasi Mark di depan pintu kamar Jaemin. Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Apa sih? Kenapa kalian berisik sekali dari tadi?" decak Jaemin kesal.

"Jaem, kami khawatir. Jangan keras kepala begini." Kata Renjun. Akhirnya Jaemin meletakkan kotak es krim yang sejak 15 menit lalu di peluknya. Haechan langsung merampas es krim itu dan memberikannya pada Jisung.

"Kau mau makan apa?" tanya Haechan.

"Ramyeon pedas." Kata Jaemin yang membuat member NCT Dream lainnya membulatkan mata mereka.

"Kau belum mengisi perutmu sejak pagi dan sekarang kau ingin makanan pedas? Kau mau bunuh diri, hah?" Seru Mark kesal.

"Kenapa kalian kasar sekali padaku, huh?!" seru Jaemin marah. Matanya terlihat berkaca-kaca karena menahan kesal. Mark menghela nafas panjang. Ia benci ketika Jaemin sedang sakit, karena pemuda itu akan menjadi sangat manja dan sensitif.

"Maafkan aku, Jaem. Aku hanya terlalu khawatir. Kau sedang sakit tapi kau tidak mau mendengarkan ucapan kami sama sekali." Ucap Mark mengalah.

"Berikan es krim itu padaku, Park Jisung dan kalian semua keluar! Aku benci kalian!" desis Jaemin. Jisung melirik Haechan dan Chenle yang tampak sibuk mengkode agar tidak memberikan es krimnya pada Jaemin. Maniknya melebar kaget ketika Jaemin berdiri dan merampas kotak es krim yang sedang ia pegang.

"Keluar!!" teriak Jaemin. Member NCT Dream lainnya memilih mengalah daripada membuat suasana hati pemuda manis itu semakin buruk. Ketika sudah di ruang tengah, Mark terlihat amat kesal.

"Kemana perginya Lee -sialan- Jeno itu? Tidak tahukah dia kalau kekasihnya itu membuat kita migrain dengan kelakuan manjanya?!" decak Mark kesal.

"Jangan keras-keras hyung. Kalau Jaemin hyung dengar, dia akan menendang kita." Ingat Chenle.

✔️Together With NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang