"Bukan Angin yang membuat Daun terjatuh" - Daniel
"Daun seperti halnya sepotong hati, dia akan terbang kemanapun cintakan membawanya" - Ong
Hanya sepenggal kisah dari mereka yang berjuang untuk saling mempertemukan, tanpa takut terjatuh tanpa ragu t...
Wajah ong bersemu merah, dan berlari ke arah kamar mandi.
"Aku duluan!" teriak ong dibarengi kekehan daniel
"Kau yakin tidak mau mandi bersama?" goda daniel diluar
"Aku bisa mandi sendiri!"jawab ong polos
"Benarkah? Kau sangat yakin?"
"Daniel bisa kau tidak dekat-dekat sini? Aku tidak bs mandi jika kau terus mengajak ku bicara"
"Oke Ongie, aku akan ke ranjang sambil membayangkan bagaimana mandi bersama!"goda daniel lagi
"Danielllll!!!" ong dibalik pintu semakin memanas
Setelah kekehan daniel tidak terdengar.. Ong akhirnya bisa segera mandi.
. .
"Kau sedang apa? Mandilah sebelum malam terlalu dingin niel" pinta ku masih menggunakan handuk dikepala
"Ada laporan project lama ku yg harus jadi besok" ujar daniel bahkan tanpa mengalihkan pandangannya dr kertas dan laptop dihadapannya
"Kalau capek.. Segeralah tidur ong. Besok kita masih ada 3 tempat yg harus dikunjungi"
Daniel adalah tipe perfectionis... "Baiklah kalau begitu" ucapku menggelar lapak tas di sofa dekat meja daniel
Ku buka tas ku lagi.. Ku buka beberapa sketsa resort yg ku gambar asal.. Ku keluarkan sticky note warna warni dan mulai menulis keunggulan dan kekurangan setiap resort.1
Dia mungkin saja krg faham planning.. Tp klo urusan inspeksi detail dan membandingkan.. Aku tak mau kalah.
"Kenapa kau juga ikut2an mengerjakan? " Aku hanya resume kunjungan kita.. Supaya bsk report nya bisa dibuat mihyun
Daniel tak menanggapi lagi. Berdua tenggelam dalam pekerjaan masingmasing.
Aku tak begitu ingat kapan aku jatuh tertidur. Yang jelas yang membuatku kaget. Tubuhku sudah tidak dilantai kemarin ku gelar lapak ku kerja tapi di ranjang..
Ku meregangkan otot sesekali dan kaget melihat daniel masih sibuk di depan laptop seperti terakhir dia lihat tadi malam. Ku angsurkan badan keluar dari selimut untuk menghampirinya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau tidak tidur semalaman niel?" tanya ku
"Segera setelah ini selesai!" jawabnya tanpa mengalihkan mata dari laptop.
"Aku buatkan teh hangat ya!"
"Tak perlu ong. Ini baru saja selesai dan tinggal mengkirimkan ke jonghyun. Setelah itu kita bisa bersiap untuk pergi"
Ku letakkan tanganku ke dahi daniel.. Khawatir jika dia demam karena tak tidur semalaman.
Daniel baru sadar tangan ku ada di dahi nya dan menoleh
Dia begitu rapuh.. Walau senyumnya masih mengembang diwajahnya
"Tidurlah sebentar"
"Nanti kita bisa terlambat survey"
"Tapi kesehatan mu adalah prioritas kita disini"
"Ehmmm.."daniel menggeleng manja sambil menarik pinggang ku untuk menyandarkan kepalanya
Apa dia memang kadang menggemaskan seperti ini?
"Apa kemarin kau yang memindahkan ku tempat tidur?"
"Emm.."jawabnya sambil masih mengglendot dipinggangku
"Kenapa tidak dibiarkan disofa saja kemarin!"
"kau bisa sakit jika tidur sambil duduk"
"Aku juga niel. Aku tidak suka melihat mu bergadang dan tidak mengistirahatkan tubuhmu" jelasku sambil menusap rambutnya yang halus
Daniel menggeleng lagi
"Niel..." bujuk ku
Daniel masih juga menggeleng dipinggang ku
Ya ampun... Dia kesurupan setan manja dari mana??
"Tidurnya..... Aku temani" bujuk ku menggantung lirih sambil berfikir.
Apakah ini tawaran yang tepat?
"Okey!!" jawabanya cepat
Daniel langsung melepaskan pelukannya dan mengelandangku ke arah ranjang.
Sepertinya aku salah menawarinya
Dia naik duluan ke kasur dan menepuk sisi nya, menunjukan pada ku untuk segera menyusulnya.
Semoga kami memang benar2 hanya tidur bersama, bukan 'tidur bersama' dalam versi lain
. . . . . .
To Be Continue
Ada yg berharap mereka beneran mandi bareng...ehhmmmm itu terlalu mudah Ferguso😁😁
Jadi next apakah mereka memang akan tidur bersama atau 'tidur bersama' versi lain