🍁Special Chapter - Aku, Dia dan....🍁

1K 86 33
                                    

🌚🌚🔞🔞

Yang kurang berkenan adegan mature boyxboy boleh tidak merapat.

Karena sejatinya, suasana dingin seperti ini enakan baca yang Hot Hot

Happy Reading Darl

.
.
.

*Daniel POV*

Seoul semakin dingin. Tapi ini hari kerja, bukan saatnya bersantai dikamar bukan. Toh yang ia harap bisa diajak bersantai di kamar belum juga kembali kesini.
(Sejak kapan sih niel kamu nyantai kalau dikamar bareng dia🌚🌚)

Kemarin malam, kekasihku itu tak mengangkat videocall. Mungkin dia sudah tidur. Fakta bahwa meskipun project museum sudah selesai, ada saja masalah disana, sehingga mau tak mau aku harus merelakannya tetap di paris lebih lama dari prediksi awal.

Aku mencoba videocall kembali saat menjelang sore. Berharap kekasihnya itu sudah bangun. Tapi yang terjadi, hanya nada sambung yang tak kunjung diangkat.

Ada yang aneh. Tak biasanya ia sepeti ini. Apa aku membuat kesalahan?

Segera kualihkan menjadi sambungan telpon ke seseorang yang mungkin bisa membantunya.

"Hai hyung, tumben sekali menelfon ku. Apa ada masalah penting?" sapa Guanlin diujung sana

"Hai lin, apa ____" suara ku terputus saat mendengar suara seseorang bersin kelewat keras disebrang, yang aku tau suara siapa itu

"Itu suara ong bukan?"

"Yeahh... Flu nya agak parah, dia sampai hampir tak sanggup bicara. Sebentar aku sambungkan dengannya___ Hyung... Ini Daniel hyung mau bica______tut..tuttt..tuttt!"

What hell are you doing there Ongchongie!!

Aku menjatuhkan handphone ku frustasi di meja saat jisung masuk ke ruangan.

"Apalagi yang terjadi? Sudah lama aku tak melihat ekspresi mu seperti ini"

"Ong tak mau mengangkat telfon ku" kataku sambil mendengus kesal disambut kekehan dari jisung yang ku balas dengan pelototan.

"Hahaha.... Sorry niel. Aku masih suka amazing dengan ongie yang mampu mengendalikan mu seperti ini."

Mengendalikan??
Jika itu yang kau mau sayang...
Aku juga suka dikendalikan

"Hyung____






































Pesankan aku tiket ke paris hari ini juga!"

.
.
.

Ting tong.... Ting tong...

Disinilah aku setelah 13 jam perjalanan panjang untuk menemui kekasihku (yang sampai detik ini tak mengangkat telpon ku)

Ting tong...

Saat akan menelpon Guanlin terdengar suara kunci pintu terbuka, disusul dengan seseorang yang sedang terlilit selimut menampakan diri dibalik pintu.

Aku bisa melihat wajah kagetnya sebelum disusul dengan suaranya bersinnya kembali. Hidungnya yang manis jadi memerah.

"Jadi ini alasan kenapa kau tak mau mengangkat telpon ku??!"

Wajahya yang memang sudah merah karena demam menjadi tambah memerah. Adakah orang sakit bisa semenggemaskan ini??

"Maarp..!" jawab ong singkat dengan suara serak hingga kau takkan mengenali jika itu datang dari makhluk manis kekasihnya ini.

"Ohh... Darl!!" aku tak sanggup melihatnya seperti ini. Setelah memasukkan koper kedalam, aku melihatnya berjalan limbung menuju sofa terdekat.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang