*Daniel POV*
Berbulan bulan ini insomnia ku bertambah parah. Jisung hyung sudah menyerah untuk menasehatiku dan Bulan lalu bahkan Hyujin memaksaku untuk bertemu psikiater kenalannya.
"So... Apa saja kegiatan mu hari ini dikantor niel" tanya dr. Jung dihadapan ku
Ini terapisku ke 8 kalinya. Tapi aku tak menemukan tanda tanda insomnia ku membaik.
Dr. Jung hanya akan menanyakan kabar dan kegiatanku. Aku sudah hampir menyerah dg sesi kami setiap minggu nya. Kami hanya mengobrol layaknya orang bertamu di kebun atapnya sambil minum teh.
Aku heran, kenapa kita perlu repot menyelesaikan sesi per minggu jika kita hanya minum teh seperti ini. Tanpa membayarnya (hyujin sih yang bayar) kalau hanya minum teh jisung hyung juga bisa.
"Apa kau dibayar hyujin untuk mengawasiku?" tanyaku terus terang
Dan dokter itu hanya terkekeh disana sambil memetik daun kering di bonsai kesayangannya.
"Aku bukan budak Ahn Corporation niel. Hyujin sudah seperti anak ku sendiri. Dia minta ku untuk membantumu. Dia benar benar sayang padamu jika aku boleh jujur. Aku bukan sedang mempromosikannya. Tapi dia benar benar anak yang tulus dan baik hati."
"Yaa... Dia memang baik." jujurku
"Tapi____ ia tak cukup baik untuk mu bukan!" dia menedipkan matanya
Aku terperangah
"Hyujin tidak bilang apapun. Tapi mendengar ceritamu yang tak bisa tidur hampir setiap hari bahkan semakin parah jika kau ada dikamar tidurmu. Sebagai seorang psikolog, aku tebak ada kenangan yang ingin kau hidari dikamar itu"
Deg....
"Kau bilang bahwa kondisimu ini terjadi belum lama, seperti umur pertunangan mu dengan Hyujin bukan?"
Deg....
"Jadi ______ kenangan seperti apa yang membuat mu seperti ini."
Aku pun menunduk.
Tak seharusnya aku meremehkan profesi Psikolog. Dia lebih mirip Cenayang dibandingkan dokter.
.
.
.Hari ini aku kembali terpuruk. Jisung hyung memberikan kabar itu mendadak dan sepertinya aku belum siap.
"Untuk kunjungan mu ke Paris___niel?? Kau mendengarkan ku kan?" jisung hyung kembali menghela nafas
"Hemmm??"
"Kau yakin akan ke Project Paris dengan kondisi seperti ini?"
"Memang aku kenapa?"
"Ya Tuhan, tidakkah kau berkaca sebelum berangkat? Kantung Mata mu sudah sebesar mata Panda asli, dan pandanganmu kosong seperti orang linglung"
Lalu kau ingin aku seperti apa hyung, aku sudah hampir setahun tak melihatnya. Kemudian tiba-tiba aku akan datang ke tempat pelariannya. Setiap sel dalam tubuhku bahkan berteriak teriak merindukannya. Tapi diujung malam aku kembali dihantam kenyataan
Apa dia juga merindukanku?
.
.
.Guanlin menyambut kami di bandara dengan sumringah
"Hyung!! " ujarnya memeluk jisung dan aku
"Ongie Hyung sudah seminggu ke project kecil Cotage kami di Lyons La Forêt, jadi dia tak bisa menemui kalian"
Jisung tersenyum makfum, sedang aku mendadak lesu.
Ya mau gimana lagi, mungkin dia benar tidak merindukanku. Sesederhana itu bukan penjelasan yang tepat

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Fanfiction"Bukan Angin yang membuat Daun terjatuh" - Daniel "Daun seperti halnya sepotong hati, dia akan terbang kemanapun cintakan membawanya" - Ong Hanya sepenggal kisah dari mereka yang berjuang untuk saling mempertemukan, tanpa takut terjatuh tanpa ragu t...