"Bukan Angin yang membuat Daun terjatuh" - Daniel
"Daun seperti halnya sepotong hati, dia akan terbang kemanapun cintakan membawanya" - Ong
Hanya sepenggal kisah dari mereka yang berjuang untuk saling mempertemukan, tanpa takut terjatuh tanpa ragu t...
Aku berjalan gontai. Guanlin menyelamatkan nya~lagi~ dari kekacauan.
Sayangnya, Takdir tidak semudah itu kawan😞
~Flashback~
Setelah nyanyian kami selesai, aku melihat Daniel tersenyum bangga padaku.
Aku merasa ada kupu-kupu berterbangan di perutku. Saat kembali ke tempat duduk, kami mendapatkan standing apluse dari mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Benar-benar luar biasa suara kalian!" puji Direktur Ahn
"Aku benar tak menyangka duet kalian sangat indah oppa!"
"Wahh... Hyujinnie, Nanti kau bisa minta mereka menyumbang lagu di saat pernikahanmu dengan Daniel bukan! Pasti luarbiasa"
Deggggg....
Aku memaksakan sisa tenaga ku hari itu untuk menahan senyum disana.
Meski aku tau, beberapa orang bahkan terang terangan kehilangan tawa mereka. Jihoon mematung, jisung hyung mencoba untuk senetral mungkin menjaga mimik mukanya.
"Appa!! Jangan gitu. Aku kan malu!" ungkap hyujin
"Kenapa harus malu sayang. Pertunangan kalian sudah cukup lama, memang sudah waktunya untuk mengakhirinya dengan sebuah pernikahan"
Kami tau suasana semakin canggung. Entah hanya aku yang merasa atau yang lain yang sudah mati rasa.
Dengan segenap kewarasan ku terakhir aku mencetuskannya begitu saja.
"Tentu saja Direktur. Aku akan menyanyikan lagu___ dihari yang bahagia itu!" aku bahkan tak sanggup menggunakan kata 'pernikahan' disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku bisa merasakan tatapan menusuk kearah ku. Hanya suara kekehan direktur ahn yang menyukai ide tersebut. Sehun dan jinyoung hyung yang tak mengerti situasi ini hanya ikut tertawa sopan.
Jihoon menghembuskan nafasnya keras sangking frustasinya. Woojin menyodorkan minum kearahnya dan kearah minhyun yang sedang mengatur nafas untuk menetralisir emosi.