Kulihat mata daniel sudah berkabut. Perih. Hati kami sama sama perih untuk alasan yang kami pilih sendiri. Tak ada kata putar balik untuk kami.
Daniel membuat pandangannya turun dan mulai melepaskan tangan ku. Aku merasakan keputusasaannya, merasakan ketidaknyamanannya juga ketidakberdayaannya.
Saat aku mendudukan diriku kembali disampingnya, ia buru-buru menoleh dan membuatnya menatap kearah ku kembali.
Ada binar bahagia disana, meski kecil tapi aku bisa merasakannya.Tanganku merengkuh pipi daniel dan mengusapnya lembut. Menepis gurat gurat lelah dan putusasa disana. Sedang Daniel memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan ku, Seolah kehangatan dan kenyamanan yang dia cari telah kembali. Tangannya menggapai salah satu tangan ku lalu menggenggamnya erat.
Perlahan daniel mendekat dan bersandar padaku. Mencari kenyamanan diantara bahu sempit ku, bergelung melilitkan lengannya. Kami masih terdiam dalam keheningan itu.
"Istirahatlah. Aku akan ada disini menemanimu sampai kau tertidur!" ucapku sambil mengusap punggung tangannya, menikmati pekatnya malam dalam kenyamanan ini.
.
.*Author POV*
Jisung terbangun dikamar sungwoon. Dan segera beranjak dari ranjang. Saat keluar kamar, terlihat Minhyun juga sudah bangun.
"Apa yang akan kita masak pagi ini hyung?" tanya Minhyun masih mengeringkan rambutnya
"Aku sedikit pengar karena anggur tadi malam, sepertinya sup hangat pas untuk pagi ini"
"Oke hyung. Aku bangunkan Jaehwan dulu, lalu menyusulmu"
Jisung melenggang ke lantai satu menuju arah dapur. Agak kaget disudut ruang tengah terlihat beberapa dokumen dan laptop daniel disana.
Anak itu sungguh gila kerja!! Umpat jisung
Dia agak terperangah melihat pemandangan disofa itu. Tampak Daniel bergelung memeluk Ong posesif disofa, sangat nyaman bersandar dibahunya. Sedang Ong juga terlelap sedikit merebahkan kepalanya ke kepala daniel.
Jisung menutup mulutnya terharu, mencegahnya untuk berteriak girang. Dan mulai ancang ancang kembali ke lantai 2 agar tidak mengganggu.
"Kenapa kau kem__"
"Sssttttttt...." jisung memberikan isyarat untuk diam pada minhyun dan melambaikan tangan agar dia mendekat
"Lihatlah" bisik jisung
Minhyun tersenyum bahagia melihat teman dan atasannya terlelap disana dengan nyaman. Dia mengeluarkan poto untuk mengabadikan moment ini sebelum jaehwan datang menghampirinya.
"Kau kenapa sih hyung!! Mengendap endap seperti Penc____hmmhmhm..hmhhhmm" suara jaehwan cukup keras sampai membuat jisung membekap mulutnya
Ong yang terlihat terbangun lebih dulu mendengarkan kegaduhan disana. Mencoba mengumpulkan nyawa saat 3 pengintip mematung di arah tangga.
Saat kesadarannya terkumpul, dia setengah kaget melihat daniel masih memeluk nya erat, lalu memandangnya dengan tatapan lembut.
"Kenapa kalian seperti penguntit dirumah sendiri sih hyung!" teriak Daehwi memecah keheningan pagi itu. Membuat 3 pengintip membelalakan mata ke arah adik bungsu mereka yang selalu polos tapi juga menyesatkan.
Terlihat Ong kaget dan mendudukan dirinya cepat. Membuat gerakan mendadak yang menyebabkan kepala daniel agak terhempas dari sandaran nyamannya.
3 penguntit dan si bungsu yang menyadari situasi, hanya bisa menyengir kuda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Fanfiction"Bukan Angin yang membuat Daun terjatuh" - Daniel "Daun seperti halnya sepotong hati, dia akan terbang kemanapun cintakan membawanya" - Ong Hanya sepenggal kisah dari mereka yang berjuang untuk saling mempertemukan, tanpa takut terjatuh tanpa ragu t...