"Bukan Angin yang membuat Daun terjatuh" - Daniel
"Daun seperti halnya sepotong hati, dia akan terbang kemanapun cintakan membawanya" - Ong
Hanya sepenggal kisah dari mereka yang berjuang untuk saling mempertemukan, tanpa takut terjatuh tanpa ragu t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Daehwi
Aku melihatnya dengan mudah merangkul Jihoon hyung didepanku. Aku sebenarnya kesal mengetahui fakta itu, tapi aku mengontrol sikapku yang kekanakan ini agar ia tak salah paham.
Sejak pertama kali aku masuk tim planning and design, aku sudah jatuh hati pada jinyoung hyung. Ia sungguh pria menggemaskan dengan wajah kecil dan tampan. Tapi aku tak ingin merusak persahatan kami yang sudah awet dan tenang ini.
Semenjak project kita di Indonesia, entah kenapa ia semakin dekat dengan jihoonie hyung. Padahal yang aku tau, ia dekat dengan Woojinie hyung. Aku pernah tak sengaja memergoki mereka berciuman didekat pintu darurat lantai 5. Untung saja mereka tak mengetahui keberadaanku.
"Hyung, haruskah kita makan siang diluar? Samgyupsal enak sepertinya" tawar jinyoung pada jihoon setelah meeting penutupan project Bali
Aku diam sambil memberesi dokumen ku. Mencoba menenangkan hatiku yang bergejolak karena cemburu.
"Kau ikut juga Hwi?" tanya jihoon membuatku menatap mereka
"Kau akhir akhir ini lesu. Kau suka sekali samgyupsal jika sedang tak bersemangat" tambah jinyoung juga menatapku semangat
Yaa... Suka sekali. Tapi aku tak ingin melihat kemesraan kalian berdua lagi. Sebelum hatiku remuk redam, lebih baik aku menghindar.
"Tidak perlu hyung. Aku makan roti saja" Aku melihat semangat jinyoung meredup Entah hanya perasaanku saja atau bagaimana, seolah ia sangat berharap aku ikut bersama mereka.
"Aku kembali ke ruangan dulu"pamit ku meninggalkan mereka, menangkap bayangan jinyoung yang hampir terlihat sedikit sedih.
Untuk apa dia sedih, dia bisa makan berduaan dengan hyung favoritnya itu bukan ??!
. . .
Aku membuka roti ku sambil duduk di rooftop kantor. Tak banyak orang mau kesini, sebab musim gugur sudah mulai tiba. Udara terlalu dingin untuk makan diluar. Aku harus menetralkan hatiku ini sebelum nanti kembali bekerja dan menyaksikan kemesraan lain dari mereka.
Hahhhh....
Aku membuang nafas keras. Dan melahap sesuap rotiku.
"Kau ada masalah?"
"Astagaaa..."aku terjingkat dan membuat roti ku terjatuh pun aku sedikit oleng hampir terjengkang dari kursi jika jinyoung tak meraih dengan cepat tanganku.