1007:020

469 62 16
                                    












Mentari pagi mulai menghangati seluruh isi bumi tak terkecuali dibagian selatan yang sedang tertutup salju pun.
Walau hangatnya tak sehangat seperti dimusim semi,namun itu cukup memuaskan.

Soonyoung dengan mantel berbulunya kini tengah bermain salju dipekarangan,tidak ada hal menarik lainnya lagi selain bermain bola salju dan membuat boneka.
Tak jauh darinya ada Jisoo yang sedang mengawasi gerak-gerik Soonyoung,pria itu sedang menyesap teh buatan wanitanya.

Soonyoung berteriak memanggil Jisoo kemudian.
"Bisa temani aku bermain,ini sungguh membosankan jika dimainkan sendirian.
Aku butuh lawan agar semakin seru."

"Bisa saja,asal kau jangan berlarian. Ingat keadaanmu." Jisoo lalu beranjak turun menyusul Soonyoung.

Ada banyak bola-bola salju sudah terbentuk. Sekarang tinggal memainkannya saja.

"Mau kau apakan semua bola saljumu ini?"

Barusaja Jisoo selesai mengucapkan kalimatnya,bola salju itu sudah melayang mengenai puncak kepalanya. Siapa lagi jika bukan ulah Soonyoung.

"Jadi kau ingin bermain lempar salju? Baiklah,tapi jangan berlari."

"Tidak bisa,kalau aku terkena lemparan terus menerus itu menyakitkan nantinya."

"Maka dari itu,buatlah benteng pertahananmu. Agar dapat berlindung."

Soonyoung menjentikan jarinya kemudian,kenapa ide itu tak terpikirkan olehnya?









"Soo,jangan melemparinya terlalu keras. Benteng ku bisa runtuh nanti." Gerutu Soonyoung diselingi raut wajah kesal,sedangkan Jisoo hanya tertawa mengejek.

Soonyoung membalas dengan membidik tepat diwajah Jisoo,namun hal itu rupanya telah diketahui oleh si lawan. Refleks Jisoo cukup bagus sehingga mampu menghindari segala serangan bola salju dari Soonyoung.
Tentu hal tersebut semakin membuat Soonyoung geram,kesal karena meleset terus akhirnya Soonyoung menimbun tubuh Jisoo dengan salju di sekitarnya.

"Hei he hei!! Aku masih ingin hidup,jangan kubur aku seperti ini.
Bahkan aku belum sempat melihat bayi kita. Yang benar saja sudah disemayamkan seperti ini."

"Mengalah sedikit dengan wanita,kenapa? Aku bosan dari tadi kalah terus darimu. Sebagai balasan jadi rasakan saja ini."

Soonyoung tau kebahagiaan itu tak perlu dengan fasilitas dan sarana mewah. Cukup dengan seperti ini pun ia sudah senang.
Bersama pria yang mulai dicintainya.
Sekitar 97% Soonyoung sudah dapat melupakan masa lalunya.
Kini wanita cantik itu ingin mengukir kisah baru bersama Jisoo.
Dan tersisa beberapa bulan lagi kebahagiaan mereka akan makin sempurna dengan adanya kehadiran seorang anak.

Soonyoung mencintai keluarga sederhana ini. Menerima serba kekurangan Jisoo dan mencoba untuk melengkapinya.




















Dalam keterdiamannya,Doyoon memandangi langit berkabut diatas.
Pandangannya tidak hanya fokus pada satu titik,terkadang matanya akan bergulir kesana-kemari seperti sebuah kelereng.

Doyoon tau apabila terlalu lama berada diluar istana seperti ini akan membahayakan dirinya sendiri.
Tapi tidak ada kegiatan berarti lainnya lagi yang dapat ia kerjakan.

Seungcheol yang sibuk menjalankan tugasnya sebagai pemimpin kerajaan.

Doyoon merasa dikesampingkan selama ini,Seungcheol selalu sibuk bekerja. Hanya akan menemuinya apabila malam telah tiba.
Bolehkah Doyoon egois? Merebut perhatian Seungcheol dan menyingkirkan segala pekerjaan tersebut?

Demigod(Seungsoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang