0647:33

946 60 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kerajaan Zeus Adoma dinyatakan memiliki Ratu baru. Walau mereka tidak mengetahui semua latar belakang Soonyoung,masyarakat sekitar tetap menyambut serta menghormatinya.
Soonyoung mengaitkan tangannya pada lengan Seungcheol,melambai pada semua masyarakat di bawah mereka.
Jun,Jo,dan Jisoon tengah di gendong oleh Wonwoo,Jihoon dan Mingyu.

Senyum merekah lebar pada bibir masing-masing orang.
Riuh tepuk tangan serta teriakan menyambut kedatangan Soonyoung menggema di seluruh penjuru istana.
Soonyoung hampir menangis melihat semua ini,Seungcheol mengusap pipi basah Soonyoung. Bulir airmata itu Seungcheol tepis sebelum menyentuh dagu Soonyoung.

"Selamat datang Yang Mulia Ibunda Ratu." Ucap para Menteri dan Panglima istana.
Soonyoung menundukan kepalanya sopan,ia tidak bisa menghilangkan rasa sopannya kepada sesama.
Walau ia sudah resmi menjadi Ratu dan pendamping Seungcheol,tata kesopanan dan kerendahan hatinya tidak bisa dihilangkan.
Para Menteri dan Panglima istana terkagum melihat betapa ramahnya Ratu mereka yang saat ini.
Bahkan salah satu Panglima menyenggol lengan kawannya.

"Ratu sangat ramah,tidak seperti Ratu sebelumnya yang sangat sombong. Aku rasa,Raja kali ini tidak salah memilih."

"Ya,kau benar. Ah semoga saja hidup mereka bahagia selalu,aku yakin kehidupan kerajaan ini akan semakin makmur dan sejahtera karena istri baru Raja."



Junhyun,Johyun dan Jisoon kini tengah tertidur pulas pada ranjang besar milik orangtua mereka.
Seungcheol menatap gemas pada anak-anak lucunya. Soonyoung yang berada di sisi Junhyun sedangkan Seungcheol di sisi Jisoon.
Ketiga anak kecil itu puas bermain dengan para pengasuh mereka selama acara penyambutan berlangsung.

Seungcheol menaikkan sedikit selimut pada tubuh Jisoon sebatas dada,lalu mencium pelipisnya.
Seungcheol beranjak jadi berbaring tepat di belakang Soonyoung,memeluk tubuh istrinya erat. Mengusap perut rata Soonyoung kemudian bergumam.

"Tidak ingin memberi mereka adik? Kurasa mereka butuh teman lagi."

"Umur mereka saja baru memasuki tahun kedua,terlalu kecil untuk memiliki seorang adik.
Jangan mengada-ngada." Soonyoung merubah posisi berbaringnya menjadi duduk bersender pada kepala ranjang.
Ia mengusap pucuk kepala Seungcheol,bermain dengan rambut halus milik suaminya.

"Tapi aku ingin melakukannya sekarang."

"Ada anak-anak disini,kau ingin menunjukkan hal tidak baik di depan anak-anakmu?" Jawab Soonyoung dengan alis menukik tajam.
Ia menepuk pelan bahu tegap Seungcheol,seakan bahwa Seungcheol itu anak kecil.
Menepuk kecil punggung dan bahunya agar cepat tidur.

"Diruangan lain bisa,lagipula aku masih banyak memiliki kamar kosong disini. Mau dimana,kamar dalam perpustakaanku,atau kamar tempatmu tinggal dulu?"

"Tidak sekarang,Seungcheol. Aku belum siap." Pada akhir kalimat Soonyoung berucap lirih sehingga membuat Seungcheol harus menajamkan pendengarannya apabila ingin jelas.
Seungcheol tentu saja kecewa karena di tolak,namun ia mencoba mengerti kondisi serta fisik alami Soonyoung.

"Maafkan aku,tapi tidak sekarang,Cheol. Aku…masih takut untuk melahirkan anak. Dulu ketika Jisoon lahir,aku hampir tidak kuat mengeluarkannya karena ia terlalu banyak menyerap energiku.
Membuatku lemah dan hampir tak sadarkan diri." Soonyoung ingat jelas pasca melahirkan Jisoon dulu.
Dimana kekuatan bayi serigala bukanlah main-main,walau darah Jisoon bercampur dengannya dan Jisoo,tapi bayi itu lebih banyak mengikuti darah Ayahnya.

"Aku tau dan aku mengerti. Tapi tenang saja,disini banyak tabib istana yang handal dalam mengurus hal seperti itu. Sebelum melahirkan,biasanya para ibu akan diberi obat ramuan penambah energi agar mereka tetap kuat dan dalam keadaan sadar ketika melahirkan."

Demigod(Seungsoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang