0958:26

376 46 6
                                    









Entah akan kemanakah perginya Soonyoung sekarang,yang pasti Seokmin lah menjadi penanggung jawabnya. Lelaki itu menuntun Soonyoung keluar dari dalam hutan,membawa Soonyoung dan Jisoon ke tempat yang lebih layak.

Sudah dengan jarak jauh sekian mereka tempuh,tidak ada percakapan apapun yang terjadi.
Mereka hanya diam dalam keheningan dan memikirkan spekulasi masing-masing.
Sampai pada akhirnya,dari kejauhan terdengar suara gemerisik serta ringkikan kuda.

Seokmin menolehkan kepalanya kebelakang dan memicingkan mata tajamnya. Mendapati siluet seseorang sedang menunggangi kuda dalam pacuan tercepat.

Soonyoung pun penasaran lalu mengikuti gerakan kepala seperti Seokmin.

Belum sempat mereka bersembunyi,seseorang tersebut telah sampai didepan mereka bertiga.

"Kau siapa? Ingin membawa Soonyoung kemana?" Tidak ada yang menjawab,bahkan Soonyoung pun enggan menatap.

Matanya memandang ke arah lain dengan cahaya redup sembari menguatkan dekapannya pada Jisoon.

"Tidak perlu tau aku siapa. Bukan urusanmu."

"Ini menjadi urusanku sekarang. Karena Jisoo memberiku sebuah amanat agar menjaga Soonyoung mulai dari sekarang."

Soonyoung tentu saja terkejut.
Apa Jisoo bercanda menyerahkan keluarganya pada orang ini?

Soonyoung tidak mau ikut campur,jadi ia lebih memilih kembali berjalan kedepan tanpa pengawalan dari Seokmin.

"Hei nona tung--"

"Ikutlah denganku,ini amanat dari suamimu sendiri."

"Cih,omong kosong."

Nada ketus yang keluar dari bibir tipis Soonyoung bagai belati tajam yang baru di asah.
Perdebatan antar keduanya membuat Seokmin menggeram rendah,lantas lelaki itu mengambil langkah seribu agar bisa melindungi Soonyoung.

"Berhenti!" Soonyoung maupun Seokmin tak mengindahkan sama sekali perintah dari seseorang tersebut. Bahkan Soonyoung kini mengubah langkahnya menjadi lari kecil,nafasnya pun ikut memburu.

Tidak ada cara lain selain memaksa,apa boleh buat.

"Kau tuli?! Aku bilang berhenti!"

"Siapa kau seenaknya memerintahku,hah?!"
Suara penuh emosi bercampur amarah Soonyoung membuat Jisoon bergetar ketakutan. Sadar akan tindakannya telah membuat Jisoon takut,Soonyoung langsung meminta maaf dan kembali menenangkan Jisoon.

"Ini bukan mauku,tapi ini kemauan suamimu sendiri. Ia memintaku untuk menjagamu dan anak kalian."

"Tidak perlu berbaik hati,aku masih bisa hidup sendiri tanpa bantuanmu.
Lagipula aku sudah biasa hidup mandiri,jadi tidak perlu bersimpati,Yang Mulia Raja Seungcheol."

Soonyoung merasakan sesak dalam dadanya. Ia menahan airmata agar tidak jatuh,bukan.
Ia bukan merindukan sosok Seungcheol atau apa itu,tapi ia teringat kembali dengan sosok Jisoo.
Yang selama ini sudah setia menemani dan bersabar menghadapi sikap egoisnya.
Seokmin pun menatap tajam ke arah Seungcheol,lelaki itu mendecis kemudian lalu berlari mengikuti langkah besar Soonyoung.

"Baiklah jika itu maumu,Jisoo maaf aku harus berbuat sedikit kasar pada keluargamu,"


























Soonyoung diam tergugu tak ingin berbicara sedikit pun.
Bahkan celotehan dari Jisoon pun tak ia hiraukan sama sekali,bayi perempuan itu pada akhirnya merasa lelah sendiri karena tidak ditanggapi oleh ibunya.

Demigod(Seungsoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang