1005:024

367 56 12
                                    







Jisoo sekarang sedang bersiap-siap pergi berburu. Baju rapinya begitu wangi,menyerbarkkan wewangian bunga serta khas pohon pinus.
Pria itu mengulas senyum senangnya tapi berbeda dengan Soonyoung.

Wanita itu nampak tidak rela apabila Jisoo pergi berburu sekarang. Bahkan dari tadi malam pun Soonyoung berkali-kali membujuk Jisoo agar tidak usah berburu dulu hari ini.
Soonyoung meremat dada kirinya lalu mengusap area itu berusaha menetralkan detak jantungnya sendiri. Akibat benda itu berdentum terlalu keras,membuat Soonyoung meringis kesakitan.

"Aku pergi sekarang,jaga diri kalian baik-baik. Aku akan segera kembali."

"Jisoo,apa kau yakin akan pergi sekarang? Perasaanku mengatakan akan terjadi sesuatu padamu ditengah jalan nanti."

"Maaf. Tapi aku tidak bisa membatalkan begitu saja perburuan ini,aku berjanji akan segera pulang.
Jadi tunggulah disini dan doakan keberhasilanku juga."

"Aku tak butuh hasil perburuanmu,Soo. Aku hanya butuh dirimu pulang dengan selamat."

Dan pada akhirnya Soonyoung memeluk erat tubuh tinggi tegap suaminya,Jisoo.
Soonyoung bukannya tidak menghargai keputusan Jisoo,namun perasaan buruknya benar-benar main saat ini. Yang mana setiap perasaan buruk Soonyoung pastilah selalu terjadi. Dugaannya jarang meleset,maka dari itu ia melarang Jisoo untuk pergi.

Tapi kekeras kepalaan pria itu membuat ia luluh juga.

Setelah menciumi kening Soonyoung sekarang giliran Jisoon yang diberi ciuman kening. Putri kecilnya juga merasakan hal yang sama seperti Soonyoung. Sejak bangun pagi,bayi kecil mereka itu tidak banyak tingkah.
Hanya diam sembari memandang penuh wajah rupawan ayahnya. Bahkan selalu menempeli Jisoo seakan tidak ingin dilepas.

Semoga Jisoo baik-baik saja.














Jisoo tidak tau apabila jadwal berburunya akan sama seperti jadwal berburu milik Seungcheol juga.
Kedua pria tangguh itu saling memandang sinis. Jisoo tak ingin ribut dan menimbulkan masalah lagi,maka dari itu Jisoo hanya diam tak ingin mengutarakan berbagai macam kata.

Perjalanan kedua kelompok itu beriringan,padahal kedua pemimpin mereka ini dikenal sebagai musuh bebuyutan.

Srek srek

Bunyi antara gesekan dedaunan kering serta tanah kering saling beradu. Insting serta penglihatan tajam serigala kedua kelompok itu bekerja bersamaan.
Dibalik semak belukar terdapat siluet seekor rusa liar dengan tanduk berukuran sedang.

Ini adalah perburuan sengit.

Seungcheol dan Jisoo sama-sama berlari menerjang si rusa liar.
Mereka tidak ada yang mau mengalah.
Rasa kekesalan mereka yang membumbung tinggi membuat mereka buta arah dan tujuan awal.
Jisoo dalam wujud serigalanya menggigit ganas perpotongan paha rusa dewasa tersebu,Seungcheol beda lagi.
Ia menggigit kuat kaki depan rusa dewasa itu hingga tercabik.

Tidak ada yang menyadari bahaya sedang mengintai mereka.
Kedua kelompok itu seperti tidak mempunyai penciuman selain darah dari si rusa itu.

Hunters,pemburu jarak dekat.
Disana terdapat 7 pemburu mengintai kegiatan para serigala.
Pertarungan sengit memperebutkan makanan terjadi antara Jisoo dan Seungcheol membuat mereka lengah sehingga tidak menyadari adanya musuh lain dan bahaya datang.

Jerat jaring melintang menyebar mengelilingi sekolompok serigala tersebut. Raungan serta lolongan keterkejutan serigala disana menyadarkan Jisoo dan Seungcheol.
Keduanya berusaha melarikan diri.

Namun sangat disayangkan,salah satu diantara keduanya terkena panahan dari seorang pemburu lainnya.

"Ku kira kalian akan lebih kuat dari ini." seru seseorang sembari tertawa mengejek.

Demigod(Seungsoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang