.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tangisan Jisoon menggema dalam ruang kamar tersebut,keadaan bayi perempuan itu kian membaik dari hari ke hari. Namun sayang,keadaan Soonyoung belum juga bisa dikatakan baik. Bahkan semalam nafas Soonyoung terasa berat.
Wonwoo senantiasa menjadi pengasuh dadakan Jisoon selama Soonyoung belum pulih,dengan bantuan Jihoon tentu saja. Mereka berdua saling membantu dan ada kalanya Jihoon juga yang menjaga serta mengasuh Jisoon. Bayi perempuan itu masuk dalam dekapan hangat Wonwoo. Mengajaknya berbicara dan melihat dunia luar sekitar.
Seorang tabib istana lainnya membawakan sarapan untuk Jisoon,Wonwoo,dan juga Jihoon.
Sebelum benar-benar memakannya,maka akan dicoba terlebih dahulu oleh Jihoon. Ia takut kejadian waktu lalu akan terulang lagi."Jisoon,buka mulutmu." Wonwoo menyuapkan sesendok bubur untuk si bayi. Jisoon tidak pernah menolak akan kasih sayang siapapun,selama Wonwoo dan Jihoon mengasuhnya,maka Jisoon akan senang-senang saja.
Baru memasuki suapan kedua,diluar kamar terdengar suara ribut-ribut serta pedang yang beradu kuat.
Jihoon menautkan alisnya kebingungan."Diam disini saja,jaga mereka. Aku akan memeriksa keadaan diluar." Seru Jihoon kepada Wonwoo...
Tabib bermata kecil itu kemudian keluar perlahan,mengintip dibalik sebuah pilar istana.
Seketika matanya terbelalak tak percaya. Ada sebuah pemberontakan disana.Dan itu bukanlah musuh yang main-main,ini adalah musuh yang sudah lama memendam rasa benci kepada kerajaan Zeus Adoma.
Apalagi kepada Seungcheol."Kemana istri dan anak-anakmu,huh? Mereka takut keluar?" Ejek seseorang lengkap dengan seringai serta nada merendahkannya.
Seungcheol mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Amarahnya kian membuncah,namun masih sanggup ia tahan selagi tidak menyentuh anak dan istrinya."Jangan berani-berani kau ganggu mereka. Masalahmu ada bersamaku,bukan anak serta istriku." Seungcheol berucap ketus.
Dimasing-masing pemimpin berdirilah seorang prajurit pribadi mereka.
Seungcheol dengan Mingyu,
Serta si musuh
Jun dengan Chan.Bukan hanya kedua pemimpin ini yang bisa saling melempar tatapan benci,namun kedua prajurit itupun memandang sinis.
Mingyu tak segan akan membantai siapapun yang berani mengusik keluarga dalam istana.
Itu adalah janji dan sumpahnya sebagai pelindung kerajaan.Jun membisikkan sesuatu kepada salah satu prajurit lainnya,kemudian diangguki tanda setuju oleh si prajurit.
Mingyu baru saja ingin mengejarnya namun ditahan oleh Seungcheol."Istana dalam aman,ada banyak prajurit lainnya yang menjaga. Jadi tidak perlu khawatir."
"Tapi Yang Mulia,ia berlari menuju istana bagian utara. Dimana bagian itu adalah sisi istana yang jarang dilewati oleh dayang bahkan prajurit sekalipun,karena selain letaknya yang jauh sisi itupun adalah jalan menuju penjara bawah tanah."
Seungcheol terjengit kemudian,mengapa ia baru menyadari itu?
"Jangan melawan atau kalian ingin melihat bayi ini kubunuh sekarang juga dengan cara menebas kepalanya."
"Kau bedebah! Kembalikan dia,dia tidak tau apa-apa. Berurusanlah dengan yang sepadan. Jangan menjadi pengecut menjadikan anak kecil tawanan."
Jihoon siap melayangkan hantamannya kepada seseorang tak dikenal tersebut. Sedangkan Wonwoo juga berusaha melindungi Soonyoung dalam bentuk serigalanya.
"Berani mendekat tak segan akan kucekik lehernya."
"Dasar lintah darat!" Umpat Jihoon serta tanpa ragu ia maju melawan si musuh. Ia yakin bedebah tersebut tak akan berani melukai Jisoon.
Jisoon sendiri kini tengah menangis kencang merasa ketakutan,tangannya beberapa kali ingin menggapai uluran Jihoon.
Namun selalu gagal karena berhasil ditepis oleh bedebah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demigod(Seungsoon)✔
FantasyMaincast: Choi Seungcheol as Werewolf Prince Kwon Soonyoung(GS) as Demigod Jang Doyoon(GS) as Werewolf Princess Ambisi seorang pangeran Choi Seungcheol untuk memusnahkan keturunan Dewa dan Dewi dikarenakan mereka yang selalu mengatur kehidupan bangs...